1 year

1.2K 159 5
                                    

"Pip...pip...pip" suara EKG memenuhi ruangan serba putih dan bau obat tersebut.

Sudah satu tahun terlewati, namun xiao zhan masih enggan untuk membuka matanya. Ia terus tidur dan lupa bahwa yuan menunggu dan menangis hampir setiap hari.

Bahkan yu bin sudah memberikan tanda bahwa ia pasrah jika xiao zhan menyerah.

"apakah mimpimu begitu indah sampai-sampai kau tidak mau kembali?" Yu bin mengelus rambut xiao zhan yang dulu pendek tapi sekarang sudah sepanjang bahu.

"Apa kau tidak rindu pada yuan? Kasihan dia selalu merasa karena dia nakal, jadi kau tidak mau bangun." Sekarang yu bin mengelus tangan xiao zhan.

"Aku bahkan berbohong kepada sepasang iblis itu, aku berkata pada mereka bahwa kau sudah meninggal."

FLASHBACK

1 HARI SETELAH XIAO ZHAN KOMA

yu bin kembali ke "neraka" yang menyiksa xiao zhan, ia melangkahkan kakinya perlahan karena yuan saat ini sudah terlelap digendongannya.

Yu bin berjalan ke rumah kecil- ah tidak lebih ke gudang bekas yang sekarang menjadi kamar xiao zhan dan yuan.

Perlahan yu bin meletakkan yuan diatas kasur dan menyelimutinya, setelah itu yu bin bergegas kembali untuk membersihkan diri.

Saat yu bin akan masuk kedalam kamarnya, yu bin mendengar suara 2 orang yang tengah berbicara dan tertawa. Ia mengenal suara itu, wang yibo dan cheng xiao. Yu bin mendekati arah suara tersebut dan memutuskan untuk menguping saat telinganya mendengar nama xiao zhan disebut.

"...seharunya ia sudah mati sekarang" - cheng xiao.

"Kalaupun ia tidak mati setidaknya dia sekarat." - wang yibo.

Yu bin mengepalkan genggaman tangannya, kemarahan tercetak jelas diwajahnya, namun ia mencoba mengendalikannya, menarik dan menghembuskan nafasnya.

Setelah tenang, yu bin mendekati wang yibo dan cheng xiao. Ia membungkukkan tubuhnya dan menampakkan ekspresi seperti habis berduka.

"Tuan wang...nyonya..." cheng xiao mengerutkan dahinya sedangkan yibo hanya melirik.

"Oh yu bin kau sudah kembali? Bagaimana keadaan xiao zhan? Apakah dia baik-baik saja?" Yu bin berdecih dalam hati karena ia tahu cheng xiao hanya berpura-pura simpati.

Dengan keyakinan penuh, yu bin akhirnya berbohong.

"Xiao zhan sudah meninggal 1 jam setelah penanganan." Yibo yang mendengar hal tersebut menghentikan aktifitas membaca naskahnya. Cheng xiao berakting seakan-akan itu adalah hal yang tidak ia inginkan.

"...meninggal?" Yu bin melirik ke arah yibo dan menganggukkan kepalanya.

"Baguslah setidaknya ia tidak perlu menampakkan wajah menjijikkannya disini." Yibo berdiri dari duduknya dan pergi untuk bersiap-siap ke acara award. Cheng xiao mengikutinya karena ia juga akan pergi ke acara yang sama.

"Xiao zhan...mereka tega sekali." Yu bin meneteskan air matanya, ia sudah memutuskan untuk mengundurkan diri besok dan membawa yuan untuk tinggal bersama orang tuanya.

FLASHBACK END

.
.
.

"Detektif wang!" Zuo cheng yang sedang membaca berkas kasus sedikit terlonjak karena teriakan juniornya.

"Kau ini bisa tidak berteriak! Kau tidak lihat aku sedang apa!?" Si junior atau yang bernama fanxing hanya bisa nyengir.

"Ada perlu apa kau sampai datang kemari dengan heboh?" Fanxing teringat dengan tujuannya dan meletakkan kertas-kertas yang dibawanya.

BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang