Yu bin berlari dilorong rumah sakit hingga suara sepatunya bergema kesegala arah, ia yang tadinya kesal mengantri beli bubur untuk yuan, tiba-tiba terlihat begitu bersemangat dan berlari kembali ke rumah sakit saat mendapat kabar dari wen qing kalau xiao zhan sudah sadar. Ia memasuki ruangan xiao zhan dan melihat xiao zhan yang tengah memeluk yuan yang tengah tertidur.
"Xiao zhan kau sudah bangun? Kau mengenaliku kan?" Kedua tangan yu bin memegang kedua pipi xiao zhan yang sudah tirus.
"Diamlah yu bin! Putraku sedang tidur!" Yu bin bernapas lega karena xiao zhan mengingatnya dan sudah bisa marah-marah, tanda dia baik-baik saja.
"Bukan begitu, aku hanya mengkhawatirkan keadaanmu saja." Xiao zhan menggelengkan kepalanya dan meminta yu bin untuk membaringkan yuan di sofa. Yu binpun memindahkan yuan ke sofa dan menyelimutinya.
"Yu bin...bagaimana keadaan dia?" Yu bin mengerutkan dahinya, ia tidak paham siapa yang dimaksud oleh orang yang didepannya ini.
"Dia? Maksudmu siapa?" Xiao zhan menghela nafasnya. Sebenarnya ia tidak ingin lagi menyebut nama orang itu, tapi ia terpaksa.
"Wang yibo...bagaimana keadaannya?" Yu bin yang mendengar nama orang itu langsung membuang muka dan berdecih.
"Bagaimana bisa kau memikirkan bajingan itu sedangkan ia hampir saja membunuhmu? Xiao zhan, seharunya kau bangun dan memikirkan bagaimana kau membalas perlakuannya, bukan menanyakan kabarnya." Xiao zhan menundukkan kepalanya dan terlihat titik-titik air mata jatuh diatas telapak tangannya, sedangkan yu bin hanya diam dan menatap ke arah yuan. Keadaan sedikit berubah saat suara pintu terbuka.
Orang yang membuka pintu adalah wen qing, dokter berparas manis itu sedikit kebingungan saat melihat yu bin yang diam dan wajah xiao zhan yang banyak bekas air mata. Namun wen qing berusaha tidak mau ikut campur dan segera memeriksa keadaan xiao zhan.
"Keadaan xiao zhan sudah stabil, namun dikarenakan ia yang sudah lama tertidur, tubuhnya menjadi kaku sehingga dibutuhkan terapi untuk mengembalikan fungsi dari tubuhnya." Yu bin memahami perkataan wen qing dan meminta agar terapi dimulai besok.
.
.
.Saat ini terjadi keributan di kamar wang yibo dan cheng xiao. Dapat dilihat barang-barang berserakan bahkan pecahan kaca dan gelas-gelas mewah sudah memenuhi ruangan.
"DASAR JALANG SIALAN! BISA-BISANYA KAU BERSELINGKUH DIBELAKANGKU!" wang yibo saat ini benar-benar murka, itu semua bermula ketika ia akan keluar untuk lari pagi
FLASHBACK
Yibo biasanya akan mengisi air minum terlebih dahulu sebelum berangkat. Saat ia melewati dapur, ia melihat kotak berwarna merah diatas meja makan. Karena yibo penasaran ia akhirnya melihat ke kotak itu dan benar saja, namanya tertera diatas kotak tersebut. Iapun segera membuka kotak tersebut dan terkejut melihat foto-foto vulgar didalamnya. Ia terus memperhatikan foto-foto tersebut dan mengenali bahwa itu adalah istrinya, dengan amarah yang membara, yibo berlari ke kamarnya dan cheng xiao dan membuka pintunya dengan kasar. Cheng xiao yang ternyata sudah duduk didepan cermin rias terkejut dan hendak memarahi yibo. Baru saja ia berdiri rambutnya sudah dijambak dan ia dibanting ke lantai oleh yibo. Dengan kesal yibo melemparkan foto-foto vulgar itu ke wajah cheng xiao. Cheng xiao mengambil satu dari foto tersebut dan matanya melebar saat mengetahui itu adalah foto saat ia tengah bersetubuh dengan pria lain.
"T-tidak i-inu bukan aku..YIBO INI BUKAN AKU!" Karena mendengar kebohongan itu justru memicu emosi yibo semakin naik. Dengan amarah yibo membanting, memukul bahkan mematahkan barang-barang yang ada dikamar.
FLASHBACK END
"CHENG XIAO! MULAI SAAT INI AKU AKAN MENCERAIKANMU! ENYAHLAH DARI HADAPANKU!" Cheng xiao yang mendengarkan hal itu menggelengkan kepalanya dan bersujud dikaki yibo.
"Aku mohon jangan itu..aku tidak mau bercerai...aku mohon" yibo tidak peduli, ia menendang cheng xiao dan memutuskan menghubungi managernya untuk dicarikan pengacara khusus perceraian yang paling profesional.
Cheng xiao saat ini benar-benar sudah tidak tahu lagi harus bagaimana. Ia juga merasa bahwa semua ini karena ulahnya yang suka bermain dengan pria-pria diluar sana. Cheng xiaopun membereskan baju-bajunya dan merapikan penampilannya.
"Baiklah yibo, kau pikir kau akan aman? Aku juga akan menghancurkanmu." Cheng xiao tertawa jahat dan segera pergi kembali ke rumah lamanya.
.
.
.2 minggu kemudian
Xiao zhan sudah dinyatakan sehat dan terapi juga sudah dilakukan, tubuh xiao zhan sudah bisa digerakkan dengan normal sehingga wen qing yakin besok xiao zhan bisa keluar dari rumah sakit. Ah iya aku lupa, selama 2 minggu tersebut, zuo cheng selalu menjenguknya. Xiao zhan pada awalnya shock saat melihat zuo cheng ada disampingnya. Mereka yang sudah lama tidak bertemu pada akhirnya saling berpelukan dan mengobrol.
Saat ini xiao zhan sedang duduk dipinggir ranjang dengan yuan yang sedang bermanja-manja. Dimana yu bin? Saat ini ia sedang berada diacara reuni smpnya. Xiao zhan sedang mengelus-elus kepala yuan. Hal tersebut terus berlanjut hingga terbesit dipikiran xiao zhan untuk melarikan diri bersama yuan. Xiao zhan menggelengkan kepalanya dan meyakinkan bahwa itu tidak benar.
"Tidak-tidak itu tidak boleh." Yuan yang melihat sang papa berbicara sendiri bertanya.
"Papa berbicara pada siapa?" Xiao zhan menggelengkan kepalanya dan kembali mengelus kepala yuan. Namun lagi-lagi terbesit dikepalanya untuk melarikan diri, setelah melihat tas yang berisi bajunya dan yuan yang sudah tersusun rapi didalam tas untuk dibawa besok. Lama xiao zhan memikirkan hal itu, akhirnya ia memutuskan.
"Yuan...ayo kita pergi." - xiao zhan
"Pergi kemana?" - yuan
"Ketempat yang jauh" - xiao zhanXiao zhan segera mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa. Karena tangannya yang sudah tidak di infus iapun lebih leluasa. Ia membawa tas disebelah kiri dan menggandeng yuan disebelah kanan, tidak lupa xiao zhan memakai topi dan juga menutupi wajah yuan dengan topeng mainan. Ia keluar secara hati-hati agar tidak ada yang mengenalinya. Mereka terus berjalan hingga pada akhirnya xiao zhan bernapas lega saat mereka berhasil keluar dari rumah sakit dan berjalan hingga jauh.
"Papa, sekarang kita akan kemana?" Sebenarnya xiao zhan sendiri bingung mereka akan kemana, namun xiao zhan yang melihat ijazah dan sedikit uang miliknya dalam tas saat mencari baju diberi sedikit harapan.
"Kita akan mencari rumah kecil untuk ditempati dan papa akan mencari pekerjaan." Yuan menganggukkan kepalanya, namun perkataan yuan selanjutnya membuat xiao zhan tertegun.
"Kenapa kita tidak kembali ke rumah tuan yibo saja?"
TBC
Jangan lupa vote dan comment ya
Maafkan kalau ceritanya amburadul 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIDGE
FanfictionMenceritakan tentang bagaimana menderitanya seorang pria bernama xiao zhan yang kehidupannya dihancurkan oleh yibo dan cheng xiao. Dihina dan dianggap tidak ada sudah menjadi makanan sehari-hari xiao zhan.