Pencarian

1.1K 137 17
                                    

"Halo yixing, sudah lama tidak berjumpa." Xiao jun menampilkan smirk menawannya, berbeda dengan kris yang mulai bercucuran keringat dingin.

"K-kau! Mau apa kau kesini!" Yixing berteriak tepat dihadapan wajah xiao jun yang tetap menampilkan smirknya.

"Ah, sayang sekali kau tidak tahu tujuanku kesini. Yang pasti, aku akan membalaskan dendam adikku." Xiao jun berucap dingin dengan ekspresi wajah yang menyeramkan. Yixing yang semakin dibanjiri keringat dingin tenngah berusaha menelan ludahnya yang tersangkut.

Xiao jun menjauhkan tubuhnya dari yixing dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan bernuansa klasik itu. Yixing yang melihat pintu yang tertutup usai xiao jun keluar akhirnya bisa bernapas dengan normal. Ia memukul meja dengan kepalan kedua tangannya.

"SIAL! SIAL! SIAL!" Diakhiri dengan bantingan vas yang melukai kedua tangannya.

Sementara itu, xiao jun yang saat ini sudah sampai dibasement tempat ia memarkirkan mobil. Ia melihat yibo tengah duduk termenung didalam mobil yang jendelanya terbuka.

Ia melihat yibo tengah menyandarkan kepalanya di kursi dengan mata tertutup. Tidak sekali xiao jun melihat yibo menghela napas begitu dalam. Xiao jun yang tadinya ingin masuk ke mobil, memutuskan untuk mendekati mobil yibo yang parkir tepat didepan mobil miliknya.

"Yibo?" Yibo yang tadinya sedang memejamkan mata, mendengar ada seseorang yang memanggil iapun bangun dan melihat siapa gerangan yang memanggil pria tampan yang tengah stress.

"Maaf? Anda mengenal saya?" Xiao jun terkekeh mendengar pertanyaan aneh yibo. Oh come on! Siapa yang tidak kenal artis dan juga pengusaha wang yibo.

"Ah perkenalkan, saya xiao jun." Yibo masih tidak tahu apa mau pria didepannya ini. Yibo memasang wajah waspada saat xiao jun mendekatkan wajahnya ke telinga miliknya. Xiao jun membisikkan sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya merinding.

"Wang yibo, aku xiao jun, sepupu xiao zhan, orang yang kau sia-siakan keberadaannya. Aku kesini untuk membawanya kembali dan membalaskan rasa sakit hatinya pada semua orang yang menyakitinya." Setelah membisikkan itu, xiao jun beranjak pergi dan memasuki mobil mewah berwarna hitam mengkilap. Xiao jun akan pergi mencari xiao zhan dengan power yang dimilikinya serta mencari tahu siapa saja yang menyakiti sang sepupu tercinta.

1 menit

2 menit

3 menit

Yibo masih terpaku karena perkataan xiao jun. Hingga ia disadarkan oleh tepukan sang manager dipundaknya.

"Yibo kau tidak apa-apa?" Yibo mengedipkan matanya beberapa kali, lalu ia memgangguk. Tanpa mempedulikan managernya yang khawatir, yibo menutup jendela dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan kencang, ia berharap xiao jun belum jauh. Sungguh, yibo masih sangat mencintai xiao zhan, ia hanya dibutakan oleh mulut manis perempuan jalang itu.

"Xiao zhan, yuan, dimana kalian?"

.
.
.

Cuaca hari ini begitu panas, ditambah dengan suara berisik orang-orang yang sedang bekerja. Ada yang mengaduk semen, memasang pondasi dan lainnya. Xiao zhan saat ini sedang membawa batu-bata yang akan dipasang disalah satu sisi bangunan. Jika kalian bertanya dimana yuan, maka jawabannya adalah yuan saat ini tengah bermain diruangan mandor bersama cucu sang mandor. Waktu makan siang telah tiba, seluruh pekerja menghentikan pekerjaannya dan bergegas untuk makan siang.

Begitu juga dengan xiao zhan, ia meletakkan terlebih dahulu pekerjaannya dan bergegas keruangan dimana yuan berada. Setelah sampai, xiao zhan melepaskan sarung tangan, rompi dan juga helm pelindungnya. Ia melihat yuan yang sudah duduk sambil memegang perut kecilnya. Xiao zhan tahu pasti kalau sang putra sudah lapar. Xiao zhanpun mengambil bekal yang sudah ia buat tadi pagi. Ia membawa sesame oil rice ball, plain roll egg dan kuah yang berbumbu garam dan lada. Xiao zhan belum memiliki uang yang cukup untuk membeli bahan makanan yang lain.

BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang