Runaway pt.2

1.4K 149 8
                                    

"Papa, ini sudah malam kita harus pulang" yuan memberhentikan langkah kaki kecilnya dan berjongkok dalam keadaan tangan tetap menggandeng sang papa.

"Yuan lelah? Mau papa gendong?" Yuan mengangguk dengan ceria, xiao zhan menggendong yuan dan kembali melanjutkan langkahnya.

Sebenarnya xiao zhan juga sudah lelah, namun setiap ia melihat yuan seketika itu juga rasa lelahnya menghilang. Saat ini xiao zhan tengah mencari rumah kecil yang bisa ia kontrak dengan harga murah. Bahkan xiao zhan sempat terpikirkan untuk hidup dirumah para gelandangan. Namun lagi-lagi ia teringat akan yuan, ia tidak mau sang putra hidup ditempat kotor.

Xiao zhan sudah berjalan setidaknya 2 jam sambil menggendong yuan, langkah kakinya membawanya ke satu rumah kayu kecil yang terdapat tulisan "DISEWAKAN". Xiao zhan yang melihat itu merekahkan senyumnya dan mencoba untuk memgetuk pintu.

"Permisi, apakah ada orang didalam?" Dari luar xiao zhan bisa mendengar langkah kaki yang berjalan mendekat kearah pintu. Pintu kayu tua tersebut terbuka dan menampakkan sosok pria tua yang bisa xiao zhan tebak mungkin berusia sekitar 60-70 tahun.

"Ya nak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pria tua dengan balutan baju usang dan celana ponggol.

"Begini pak, saya membaca didepan kalau rumah ini disewakan apakah benar?" Xiao zhan menjawab pertanyaan pria tua tersebut.

"Ah ya nak, kebetulan rumah ini akan saya sewakan karena saya pindah ke desa." Jawab pria tua tersebut.

"Hari ini sebenarnya saya sudah akan berangkat ke desa, tapi belum ada yang mau menyewa rumah tua ini, maka dari itu saya berpikir rumah ini akan saya tinggalkan begitu saja dalam keadaan kosong." Xiao zhan yang mendengar perkataan pria tua tersebut menjadi senang karena ini pertanda ia mendapatkan rumah untuk tinggal.

"Kalau begitu bagaimana jika rumah ini saya yang sewa? Berapa harga sewanya?" Pria tua yang mendengar bahwa xiao zhan yang ingin menyewa rumahnya hanya tersenyum.

"Kau sungguh ingin menyewa rumah tua ini? Baiklah kalau begitu harga sewanya 100 yuan per bulan." Xiao zhan yang mendengar biaya sewanya sedikit terkejut, karena itu cukup mahal. Tapi sekali lagi ia melihat ke arah yuan yang sedang tertidur. Xiao zhan menghela nafasnya dan memutuskan untuk menyewa rumah pria tua tersebut.

"Baiklah pak, saya akan menyewa rumah ini."

.
.
.

Kericuhan terjadi didepan gedung agency wang yibo, reporter mengerumuni gedung tersebut setelah muncul berita bahwa wang yibo dan cheng xiao akan segera bercerai. Berita panas itu sampai-sampai membuat banyak masyarakat China terutama penggemar mereka menjadi patah hati, bahkan sampai menaikkan tagar #Heartbreak yang menjadi nomor 1 saat ini.

Kericuhan semakin menjadi ketika wang yibo tiba-tiba muncul dan masuk ke gedung agencynya. Tentu saja berdesak-desakan dengan reporter dan juga bodyguard yang menjaga yibo. Yibo yang tadinya sedang bersantai dirumah mendadak dipanggil oleh bos di agencynya. Ia awalnya tidak tahu penyebab ia dipanggil, namun ia membuka tv dan melihat hampir seluruh channel menayangkan berita perceraian dirinya dan cheng xiao.

Yibo sudah berhasil masuk kedalam setelah berdesak-desakan didepan. Ia melangkahkan kakinya menuju keruangan yang akan menentukan masa depannya. Sebenarnya yibo tidak masalah jika ia dipecat, karena ia sudah memiliki perusahaan sendiri yang sukses besar.

Ia menaiki lift menuju ke lantai 50 dimana ruangan yang ia tuju berada. Sepanjang ia berjalan, bisa dilihatnya banyak guci-guci mahal serta lukisan-lukisan yang juga berharga tidaklah murah. Terus berjalan, hingga ia sampai didepan pintu ruangan yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran-ukiran yang tidak yibo mengerti.

BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang