Singto membuka sebuah restoran sejak kembali ke Thailand, bersama Kaneki ia bekerja keras sebagai penyambung hidup. Sejak berita kematian Krist, Singto kerap kali terlihat bersedih. Hal itu yang membuat Kaneki mengurungkan niat kembali ke Jepang.
Kaneki juga yang menyarankan Singto untuk membuka sebuah restoran dimana sebagian modal disumbang olah dirinya.
Kaneki yang juga pandai memasak makanan khas Jepang menjadi seorang chef utama di restoran tersebut.
Sudah sebelas bulan Kaneki dan Singto kembali ke Thailand, restoran juga berjalan lancar. Bahkan, mereka juga memiliki beberapa karyawan karena restoran tidak pernah sepi pelanggan.
Singto tengah duduk di sebuah bangku yang berada didepan restoran seorang diri. Ia sering duduk disana mengamati pelanggan datang dan pergi selayaknya kehidupan. Ia juga senang mengamati para pejalan kaki yang ramai didepan restoran.
Singto sudah meminta Kaneki untuk membuat jus sebelum ia duduk disana. Jadi saat ada seseorang duduk dihadapannya, Singto mengira itu Kaneki.
Namun, Kaneki yang membawa jus untuk Singto baru saja menjatuhkannya di pintu restoran.
"Apa yang kau lakukan?" Marah Singto melihat Kaneki yang terdiam membeku.
Singto pun mengikuti arah pandangan Kaneki kepada sosok yang ternyata sedari tadi sudah duduk di hadapannya. Sosok yang ia sangka Kaneki sebelumnya ternyata adalah orang yang sangat ia rindukan, siapa lagi jika bukan Krist.
"Aku pulang..." Ujar Krist dengan senyuman.
Singto yang terkejut menggigit bibir bawahnya kuat, "Selamat datang..." Gumamnya disela-sela tangisan.
Krist menunjukkan sebuah senyuman yang sangat cantik, membuat Singto semakin jatuh cinta.
END
Kali ini benar-benar end ya, karena ada prolog maka akan ada epilog.
Sedikit tapi puaskan? Hihihiiiii