: Ini Galeon

50 11 0
                                    

Remaja selanjutnya adalah Galeon Putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Remaja selanjutnya adalah Galeon Putra. Tentu kalian nggak asing sama dia. Galeon anak tunggal dari mamah Yoanna dan om Putra.

Galeon itu tipikal cowok yang hidupnya datar sebelum memasuki kehidupan kelas 12. Nggak banyak masalah, biasanya dia cuma fokus ke ekskul basket, termasuk siswa yang nggak terlalu pintar tapi lumayanlah kalau kata mamah.

Hidup cowok itu berubah menjadi seratus depalan puluh dejarat setelah mamah mulai sakit-sakitan.

Selama ini mamah Yoanna hidup dengan satu ginjal. Mamah mendonorkan ginjalnya saat masih muda. Nggak disangka setelah hidup sehat selama 42 tahun, tiba-tiba mamah terkena gagal ginjal.

Kini setelah dua tahun berlalu tepatnya saat mamah berusia 44 tahun, beliau menghembuskan napas terakhirnya.

Galeon menjadi kacau. Emosinya mudah meletup-letup kapan saja. Sifatnya menjadi dingin. Anak itu bahkan pernah dalam kurun waktu seminggu hanya berkutat dengan game onlinenya.

Galeon mengunjungi mamah. Membawa sebuket kecil bunga. Cowok itu berdoa sebentar lalu menaruh buketnya.

"Mamah apakabar? Aku kangen sama mamah." Cairan bening turun dari matanya. "Kabar aku baik. Aku bolos sekolah lagi hari ini. Cuma main game seharian. Kalo ada mamah pasti udah ngomel panjang lebar,"

"aku bingung.. kepergian mamah terlalu tiba-tiba, aku belum siap." Galeon tersenyum getir. "Maafin aku. Aku jadi gini. Aku sayang mamah, besok lagi Galeon kesini."

Tanpa Galeon sadari, Yeonara melihatnya dari kejauhan. Perlahan gadis itu mendekat karena Galeon tak beranjak dari tempatnya.

"Percuma kamu nangis tapi nggak ada perubahan." kata Yeonara.

Galeon mendengus mendengarnya. "Lo lagi? Ngapain lo disini?"

"Kalau kamu hidup dengan cara menyedihkan seperti itu, tante Anna juga akan sedih."

"Tau apa lo?!"

Yeonara tidak menjawab.

"Kenal aja enggak. Keluarga juga bukan. Apalagi temen. Lo sok-sok an tau segalanya?!

"Saya akan jadi teman kamu. Mau kamu terima saya jadi teman atau tidak, saya nggak peduli."

Galeon cuman diam, dia belum mengerti maksud dari Yeonara. "Pulang ke rumah. Istirahat yang cukup. Dan mulai masuk sekolah. Kelas 12 itu penentu hidup kamu."

Galeon jengah, tanpa menjawab cowok itu langsung pergi dan hanya meninggalkan tatapan tajam untuk gadis di depannya.

**

Entah ini pengaruh dari omongan Yeonara, Galeon mulai masuk sekolah. Dia meninggalkan pelatihan akhir semester satunya. Alhasil selama seminggu pertama setelah dia mulai sekolah, cowok itu berkutat dengan soal-soal.

Untungnya dengan baik hati Arjun nggak ragu memberi kisi-kisi. Bahkan Jeremy dan Echan ikut membantu menjawab beberapa pertanyaan.

Tentu saja secara diam-diam. Kedua anak itu punya tubuh selicin ikan lele. Tiba-tiba bisa aja keduanya udah lenyap dari kelas dan berada di kantin sekolah dengan seporsi batagor dan es teh hasil dari memalak Galeon.

"Dicariin ampe ke negeri China, rupanya duo serigala berada di kantin sekolah?!" Cerca Arjun.

"Mentang-mentang lo ada Chinanya, bawa-bawa China." Balas Echan yang tak mau kalah. Lalu menuangkan saus sambal ke batagornya.

"Emang China bisa dibawa ya? Kan berat." Galeon ikut menyahut.

Echan tersenyum, "maaf ya walaupun lo lagi berkabung tapi gue harus mengatakan ini. Lawakan lo masih crispy kayak biasanya."

"Ambil aja batagornya Gal!!" Jeremy yang dari tadi diam langsung bikin panas.

"Kurang asem lo Jeremy Teti?!"

"Ganteng gini dibilang Jeremy Teti. Nama gue aja yang sama, soal muka gue yang menang!!"

"Pede banget anjir?!"

"Nek kowe iri omong'o." (Kalo lo iri bilang aja)

"Piye piye? Iri? Cuihhh?! Sorry, Echan ogh iri." (Gimana gimana? Iri? Cuihhh?! Sorry, Echan kok iri)

"DIH SOMBONG?!" Jeremy tak terima.

Galeon cuma bisa tercengang melihat kedua temannya yang tingkahnya sama sekali nggak berubah semenjak awal ketemu.

Galeon cuma bisa tercengang melihat kedua temannya yang tingkahnya sama sekali nggak berubah semenjak awal ketemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Mei 2021

Dear Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang