(2) : Warnet deket rumah Arjun

31 6 3
                                    

; beberapa bagian spesial ulang tahun echan :)



Jeremy baru saja selesai mandi setelah pulang dari rumah Echan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeremy baru saja selesai mandi setelah pulang dari rumah Echan. Mereka mendapat tugas kelompok dari pak Arifin selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia memberi tugas kelompok untuk pasangan satu bangku.

Jeremy melirik ke arah jam dinding, udah jam enam sore sekarang. Cowok itu menghampiri bunda yang sedang memasak di dapur. "bunda.....masak apa?"

"Masak sayur asem, ada ayam goreng, terus ini tadi bunda beli brownies buat kamu sama ayah." Bunda menunjukkan sayur asem yang sedang dibuatnya.

"Enak nih!''

"Yaiyalah?! Bunda yang bikin!" bunda tersenyum bangga di depan anaknya, "sana shalat dulu, udah azan maghrib."

"Iya bun."

"Jer nanti beliin bunda gas ya. Di toko depan yang baru itu."

"Iya bundaku yang paling cantik sedunia."

"Mulut kamu manis banget, banyak cewek pasti!"

"Enggak juga. Kalo aku punya pacar nanti aku bawa ke rumah, jadi bunda tau aku lagi deket sama siapa."

"Yaudah bunda tunggu calonnya bunda."

Jeremy tersenyum mendengar jawaban bunda. Lalu cowok itu segera melaksanakan shalat maghrib dan membeli gas.

Tokonya agak lumayan jauh bila ditempuh dengan jalan kaki. Jadi Jeremy lebih memilih naik motor dan juga karena gas yang dia bawa lumayan berat.

"Tumbas opo le?" kata ibu-ibu yang sedang berbelanja juga di toko tersebut. (beli apa?)

"Beli gas bu."

"Tuku gas mas? Sing pirang kilo?" sang penjual akhirnya datang. ( beli gas mas? Yang berapa kilo?)

"Gas pak yang 10 kilo ada?"

"Ada pas banget tinggal satu."
Si penjual memberikan gas yang diminta Jeremy, cowok itu membayar gas yang dibelinya.

"PAK PAK PAK!!!!" suara cewek yang nggak asing terdengar,

Jeremy menoleh untuk melihat siapa yang berteriak memanggil penjual toko ini,

Itu Caca.

Iya cewek yang yang pernah bertemu dengan Jeremy di belakang sekolah. Sekarang dia terengah-engah karena kehabisan nafas.

Caca menunjuk ke arah gas yang saat ini udah menjadi milik Jeremy.

"I-ni-ma-sih-a-da-eng-gak?"

Jeremy menimpali Caca, "capek banget lo? Ampe putus-putus ngomongnya."

"Hah elo?!!" Caca terlihat sangat terkejut tapi tidak dengan Jeremy yang justru terlihat sangat santai tanpa raut wajah terkejut sama sekali.

"Bentar sebelum kalian ribut, saya Cuma mau kasih tau ke kamu Ca, gasnya udah habis tinggal yang 3 kilo aja."

Dear Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang