(1) : Awalan

46 10 2
                                    

"Ulangan lo dapet 50 lagi?" tanya bang Nanda sambil mengunyah yupinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ulangan lo dapet 50 lagi?" tanya bang Nanda sambil mengunyah yupinya.

Echan dengan wajah yang ditekuk mengangguk lesu.

"Gue udah ajarin lo kemarin, masuh salah juga?"

"Ya emang udah lo ajarin bang. Tapi gue tetep ga ngerti."

"Katanya kemarin udah paham?!!" bang Nanda menghembuskan napasnya. Lalu beralih melihat nilai ulangan Jeremy yang udah lumayan membaik, "punya lo udah masuk kkm, bagus Jer! Ngga kayak kemarin nilai lo hampir terjun bebas."

Jeremy nyengir dan mengambil yupi, "hehehe makasih loh bang, baru kali ini gue dapat pujian dari lo."

"Yang lain mana?" tanya bang Nanda yang nggak melihat keberadaan Galeon dan Arjun.

"Masih di sekolah. Ntar juga kesini."

Jeremy dan Echan baru saja pulang sekolah, namun dalam perjalanan menuju rumah mereka bertemu bang Nanda yang sedang berada di warung bakso Paklik, akhirnya Jeremy dan Echan melipir sebentar.

Mereka ngobrol namun tanpa ditemani semangkuk bakso karena bakso Paklik sudah habis dan hanya tersisa satu porsi yaitu pesanan bang Nanda. Agak kecewa Echan sejujurnya, tapi mau gimana lagi, makanya daritadi cowok itu lebih banyak diam.

Galeon dan Arjun bergabung tak lama kemudian, keduanya sedang ada urusan dengan pihak sekolah.

"Lama banget lo. Ngapain si?" sapa bang Nanda pada Arjun yang mengambil duduk disebelahnya.

"BIASALAH ANAK OSIS!!!" bukan Arjun yang menjawab melainkan Jeremy yang tiba-tiba menjadi ribut sendiri.

"paansi Jeremy Teti?!" sinis Galeon.

Jeremy nyengir memperlihatkan giginya yang rapi seperti iklan pepsodent, "canda zayang, habisnya tegang banget suasana."

"tegang kayak anu," sahut Echan.

"anu apaan?" tanya bang Nanda dengan muka polosnya.

"HAH BANG BISA BISANYA LO GA TAU?!" -Arjun.

"ITU IHOOOO!!!!" -Galeon.

"itu itu apaan dah?!" -bang Nanda.

"POLOS BANGET MANUSIA SATU INI????!!!!" -Echan.

"APAASIH?!" bang Nanda ikut terbawa emosi.

"punya lo bang, yang dibawah anjing!" -Jeremy.

Bang Nanda terdiam sebentar, tampak mencoba mencerna kalimat Jeremy. Cowok itu pun lalu menganggukkan kepalanya, "oh.......ini ya,"

"Kok bisa dia ngga tau." Arjun terheran heran.

"Hooh bang kok bisa lo gatau, padahal lo kan punya." Echan menggaruk kepalanya yang nggak gatal, dia melihat layar ponselnya.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, sudah banyak pesan whatsapp dari mas Hendra yang menyuruhnya untuk segera pulang.

"Gue pulang ya, udah di wa kingkong. Kalo gabalik gue bisa gepeng jadi dendeng."

Dear Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang