: Ini Arjun

57 9 0
                                    

Remaja laki-laki yang akan beranjak dewasa selanjutnya adalah Arjun Cakrawala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Remaja laki-laki yang akan beranjak dewasa selanjutnya adalah Arjun Cakrawala. Cowok ambis yang sering menduduki ranking satu pararel.

Kepintarannya dia dapatkan dari mama. Mama dulunya juga sering mendapat ranking. Selalu dalam urutan tiga besar bahkan kalau nilai mama menurun, itupun mama masih mendapat ranking lima besar.

Arjun paling suka denger cerita papa dan mama waktu masih muda. Arjun akan bagi cerita orang tuanya sama kalian.

Papa sama Mama adalah temen dari kecil. Tepatnya mama dulu tetanggaan sama papah. Tetangga depan rumah tapi beda Rt. Dari kecil udah sering ketemu. Papa juga sering belajar di rumah mama.

Papa suka galau kalau udah tanggal 17 Agustus. Karena acara setiap tanggal kemerdekaan itu bisanya per-Rt, kalau per-Rw udah kayak demo bulanan.

Papa sering curhat ke bapak alias kakeknya Arjun. "Pak aku kalo tirakatannya ke Rt sebelah gapapa ya?"

"Arep ngopo to?" (Mau ngapain?)

"Ya nggak ngapa-ngapain. Kan beda suasana gitu pak."

"Heleh alesan. Kamu mau ketemu anaknya tetangga depan kan? Kayak bapak nggak tau aja."

"Loh gak boleh nih pak? Masa anaknya mau mengejar cintanya gak boleh."

"Sopo sing ngomong? Yowis kowe rono wae. Nek uwis berhasil mengko ngomong'o karo Bapak. Tak rabi'ke sisan kowe." (Siapa yang bilang? Yaudah kamu kesana aja. Kalo udah berhasil nanti bilang sama bapak. Bapak nikahin kamu sekalian)

"Loh pripun pak? Rabi? Aku hurung siappp." (Loh gimana pak? Nikah? Aku belum siappp)

"Lah-loh-lah-loh. Kamu udah tua masa nggak nikah."

Papa cuma diem. Merengut tapi dalam hati bahagia banget sampai ingin rasanya cepat-cepat punya anak. Eh?

Akhirnya mereka mulai pacaran dan segera nikah karena kakeknya Arjun gasabar ingin punya cucu. Setelah papa dan mama menikah kurang lebih satu tahun mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Arjun Cakrawala.

Setelah Arjun mulai berumur empat belas tahun alias udah SMP, Arjun punya adik perempuan yang jarak umurnya lumayan jauh dari dia.

Nama adiknya adalah Tania. Anaknya aktif dan makannya banyak karena lagi pertumbuhan, jadi Tania itu definisi anak tanggung. Gak terlalu gemuk atau kurus. Tapi kekuatannya jangan diragukan lagi karena Tania ini titisan Samson. Arjun pernah mental waktu nggak sengaja tubrukan sama Tania.

Tania cuma haha-hehe terus mungutin squishynya yang jatuh.
Kayak cewek pada umumnya, Tania kalo udah marah serem. Gitu deh pokoknya.

Arjun ada doi nih. Anak cewek yang punya sifat galak di kelas, sok cuek kalo menurut Arjun, tapi si cewek ini juga termasuk jajaran murid pintar di kelas sekaligus merangkap jadi ketua kelas.

Arjun bahagia banget kalau berhasil godain cewek ini. Karena nanti temen sekelas pada kompak bilang 'cie cie cieeee' dan itu bikin Arjun seneng bukan kepalang.

"JUN!!" Cewek itu ngelempar spidol papan tulis ke arah Arjun setelah Arjun berhasil kabur dari tugas piket sebelum pulang sekolah.

"Gak kena! Lemparan lo payah banget sih, kapan-kapan gue ajarin deh cara melempar yang benar. Gue cabutttt~" ucap Arjun sembari melenggang santai keluar kelas.

"Anjing."

"Cewek nggak boleh ngomong kasar."

"Bodo."

"Marah nih."

"..."

"Jangan marah dong, gue cuman bercanda."

"Canda ndasmu!"

"Iya iya gue piket nih nyai Gebi anaknya bapak Bejo." Arjun mengambil sapu lalu mulai membersihkan kelas.

"Awas aja kalo masih kotor."

"Iya cantik."

"Dih."

"Sensian lo kayak sinchan."

Tiba-tiba ada suara lagu. Arjun mengernyit melihat ada sebuah telepon masuk dari ponsel Gebi yang dibiarkan tergeletak di meja cewek itu.

"Hape lo bunyi tuh."

"Biarin."

"Masa kaga lo angkat."

Gebi menghentikan kegiatan menyapunya. Gadis dengan rambut panjang yang dikuncir ekor kuda, menatap layar ponselnya datar.

"Siapa tuh?" tanya Arjun.

"Kepo lo."

Dalam hati Arjun udah istighfar, kalau bukan Gebi mungkin udah Arjun tonjok aja tuh.

Nggak lama setelah itu mereka selesai. Gebi langsung ambil tasnya dan pergi secepat ceking sampai Arjun melongo.

Tapi seenggaknya cowok itu seneng lah ya, kapan lagi ngobrol berdua aja tanpa gangguan. Kayaknya satu hari ini dia bakal senyum sepanjang hari mirip barbienya Tania.

 Kayaknya satu hari ini dia bakal senyum sepanjang hari mirip barbienya Tania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8 Maret 2021


Dear Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang