[2] Family Manoban [Jenlisa]

FM 5

Vote, Coment, and Follow

Jika kalian melakukan ketiganya, makan author akan semakin rajin mengupdet cerita.

*
*
*
*
*

Malam hari

Kelima orang berbeda usia tengah makan malam dengan tenang, tak ada suara kecuali suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

Tiga bocah kembar melahap makanan nya dengan wajah cemberut.

Yeji telah selesai menghabiskan makanannya. Ia menyimpan kepalanya diatas meja.

Tiba tiba ia menenggakkan kembali kepalanya dan menatap semua anggota keluarganya.

"Aku mau nanya boleh?"

Berhubung Lisa dan Jennie telah selesai makanan, jadinya Yeji diperbolehkan untuk bertanya.

"Hari senin pertama kali ada pas tahun berapa?" tanya Yeji polos.

Jennie dan Lisa menghela nafas pelan dan juga lelah.

*****

Keesokan harinya

Keluarga Manoban tengah bersantai diruang santai keluarga, mereka tengah fokus menonton film. Yeji duduk di pangkuan Jennie dengan kepala yang disenderkan ke bahu Lisa.

Yujin dan Ryujin duduk dilantai ditemani oleh sekaleng **** guan.

"Mom, Dad."

Lisa dan Jennie menoleh kearah Ryujin yang menyenderkan kepalanya ke kaki Lisa.

"Kenapa kita harus menikah?" tanya Ryujin

"Karna kita makhluk sosial, kita butuh seseorang dihidup kita. Gak mungkin dong kita sendirian seumur hidup.." Ryujin terlihat mengangguk nganggukkan kepalanya..

"Ngerti?" tanya Lisa saat Ryujin mengangguk..

"Eeemmmm...."

Lisa mengangkat satu alisnya menunggu jawaban Ryujin.

"Hhhmmmmmm...."

Sekarang nambah Jennie yang penasaran sama jawaban Ryujin. Ryujin ngangguk, berarti dia ngerti... Tapiiii....

"Hmm emmmm...."

Yeji dan Yujin menatap tanya kearah Ryujin.

"Kamu ngerti gak?!" tanya Lisa, Jennie, Yeji, dan Yujin kompak.

"Enggak. Hehe." jawab Ryujin dengan watados nya.

*****

Dilapangan basket

Ryujin memantul mantulkan bola oren ditangannya, melakukan sedikit freestyle dengan bola oren itu, lalu melemparkannya ke ring dan..

Brak

Dug

Bola masuk tepat sasaran. Ryujin melompat kegirangan.

Dari arah belakang masuk dua orang anak kecil, Yeji dan Lia. Yeji duduk dibawah dan Lia duduk disamping Yeji beralasankan sendal milik Yeji.

"Yeji! Main!" teriak Ryujin dari ujung lapangan.

"Enggak ah, males." jawa Yeji lalu menidurkan tubuhnya dengan kepalanya yang berada dipangkuan Lia.

Mata tajamnya yang mirip mata Jennie terpejam, topi yang dipakai dikepalanya dilepas dan diletakkan diatas wajahnya guna menghalau sinar matahari.

"Yeji." panggil Lia mengusap pipi Yeji.

Yeji mengangkat topinya, matanya menatap langsung kearah mata Lia, alisnya ia naikkan.