Baby Boys (3)

199 23 20
                                    

📍🌬warn! lil smuts!!⛔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍🌬warn! lil smuts!!

Entah gue salah mengira atau lagi berada di dalam mimpi, sedari tadi gue sedikit ngerasain usapan pelan yang berasal dari telapak tangan seseorang.

Pemilik telapak tangan besar di rumah ini cuma ada punyanya Hyunjin. Udah pasti sosok yang terus aja usap gue itu adalah dia.

Dengan santainya gaun tidur gue di bawah selimut pun mulai dia singkap ke atas pinggang, lalu telapak tangannya itu mulai menyusuri pangkal paha di dekat lutut lalu naik ke atas menuju ujung paha dalam yang mana disaat sampai; milik gue itu langsung dia usap dari luar dalaman yang gue pakai.

Refleks pergelangan tangannya itu gue tepis pelan, namun pergerakan itu nggak serta merta ngebikin dia mau hentiin aksi jahilnya.

Bibir bawah gue sedikit gue gigit dikarenakan berusaha menahan desahan yang bisa aja keluar kapan pun dikarenakan salah satu jarinya di bawah sana berhasil masuk dan terus aja mengusap pelan klitoris gue.

Rasanya gue mau merengek tapi gue nggak bisa, ya karena di dekat kita saat ini nyatanya masih ada si kembar yang terlelap.

Dada dia sedikit gue sikut pelan, berusaha sadarin dia buat hentiin perlakuannya ke gue. Gue nggak mau mengalami pelepasan yang tertahan. Lebih baik aksinya itu dihentiin secepatnya sebelum si kembar kebangun.

Namun, sayangnya dia enggan tanggapin kode gue itu. Justru dia lakuin hal lain, berupa kaki kanannya menekuk masuk ke antara sela kedua paha gue dari belakang, lalu kedua tangannya perlahan-lahan menyelip di bawah tubuh gue dan di atas tubuh gue, melingkari tubuh gue, lebih tepatnya spot favoritnya. Yang berujung tubuh gue ini dipeluk lebih erat dari sebelumnya.

Nggak sampai sana, aksi jahilnya pun terus berlanjut, tengkuk gue ditiup pelan lalu setelahnya gue bisa rasain kalo dia saat ini lagi membubuhkan kissmark di bagian yang dia mau di belakang sana.

Remasan di dada lalu sentuhan di milik gue pun dia lakuin lagi. Karena semakin nggak tahan, secara tiba-tiba gue langsung lepasin rengkuhan di tubuh El lalu segera berbalik arah ke arah dia.

Tubuhnya langsung gue timpa, tanpa malu perut berototnya itu gue duduki. Bisa gue lihat seringainya mulai tampak, disaat yang sama pula dia terus aja jilatin bibirnya sensual sembari menatap gue lapar. Jangan lupakan telapak tangannya kini mulai berulah lagi, kasih usapan sensual dari lutut menuju pangkal paha gue.

Mukanya langsung gue tangkup erat, dan dengan tiba-tiba bibirnya gue lumat ganas.

Nggak sampai 5 menit gue bergumul tanpa suara bareng dia, pipinya gue tangkup lagi.

𝐒𝐄𝐑𝐄𝐍𝐈𝐓𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang