3. Batasan

526 62 4
                                    

Author POV

"Hei, itu sakit."

Lucas mundur beberapa langkah menjauhi Athanasia, untung tempat ini gelap jadi Athanasia tidak perlu khawatir wajah merahnya terlihat oleh Lucas.

"Itu salah mu."

Lucas menghela nafas nya dan memilih diam, mengalah. Ini sudah malam. Lucas harus secepatnya mengembalikan gadis ini ke istananya, apa lagi sekarang Athanasia dalam mode sensitif nya (mudah terbawa emosi).

Athanasia tidak akan ragu ragu menghajarnya, dan Lucas tidak dapat membalasnya. Jadi untuk seminggu ke depan Lucas harus lebih hati hati agar tidak membuat Athanasia marah.

Athanasia menatap Lucas dengan pandangan tidak suka, Lucas sendiri tidak tahu kali ini apa yang membuat gadis ini memandanginya seperti itu.
Tapi Lucas tak memperpanjang dan memahami jika emosi Athanasia sangat cepat berubah.

Jika tadi pagi sampai siang dia biasa biasa saja, sekarang jadi mudah marah.

"Hentikan, menatapku seperti itu. Sudahlah ayo kembali."

Athanasia tersentak, memang di tempat gelap seperti ini Lucas bisa melihatnya? Tiba tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya dan menarik dirinya mendekat.

Mereka menghilang dari gang gelap itu ke sebuah balkon kamar Athanasia di istana emerald.

Ceklek.

Pintu balkon terbuka dari dalam dan menampakan sosok boneka duplikat Athanasia yang mengenakan piama, dia tersenyum pada Athanasia dan Lucas.

"Anda sudah pulang." ucapnya ramah.

"Iya." jawab Athanasia.

"Itu hanya boneka, tak perlu menjawabnya juga tidak apa apa." ucap Lucas santai.

Ctak.

Lucas menghilangkan sosok duplikat Athanasia, dan mengganti baju Athanasia menjadi piama yang sama dengan yang digunakan boneka duplikat tadi dengan sihir.

Athanasia tau yang menyapanya tadi hanya boneka yang menyerupainya, tapi Athanasia sangat berterimakasih padanya karena sudah menggantikan dirinya agar bisa bersantai.

"Tidurlah, sudah malam." ucap Lucas.

"Ya, terimakasih hari ini sangat menyenangkan." Athanasia tersenyum pada Lucas. Moodnya gampang sekali berubah.

"Selamat malam, tuan putri. Mimpi indahlah." Lucas tersenyum dan menghilang.

"Kau juga, selamat malam." walaupun Lucas sudah menghilang tetapi Athanasia tahu Lucas dapat mendengarnya.

_🌸🌸_

Langit belum terlalu cerah, warna kebiruan tuanya masih samar samar terlihat menghiasi langit. Burung burung kecil berkiauan di luar sana hinggap di ranting pohon besar, suaranya bahkan terdengar sampai disalah satu ruangan besar istana emerald. Yang terdapat seorang gadis dengan surai keemasan masih tidur dengan nyaman. Tubuh gadis itu masih bersemilut dengan hangat.

Gorden transparan yang menutup jendela tak menghalangi cahaya di luaran sana masuk melaluinya.

Di samping ranjangnya terdapat seorang remaja yang wajahnya tak terlalu jelas sedang memandangi sang gadis, remaja itu di sana tak melakukan apapun dan diam berdiri hanya memandangi Athanasia.


Dia mengangkat tangannya yang memegang belati menuju Athanasia," tuan putri.." bisiknya.

Athanasia POV

Crown PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang