5. Lucas.

513 56 0
                                    


"Lu- Lucas," Athanasia berdiri.

Matanya menatap Lucas dengan senang, tunggu! Seharusnya Athanasia marah sekarang, seperti yang dia rencanakan tadi.

Lucas masih menatap Athanasia malas, sesaat ruangan itu hening oleh mereka berdua yang terdiam. Sampai pada akhirnya Lucas berucap, "kau benar benar niat ya menyelamatkannya. "

Athanasia bingung apa maksud Lucas. "Apa maksud mu?"

"Aku benar benar ingin membunuhnya. " Suara Luas terdengar datar, bola matanya mengkilat kemerahan.

"Kali ini, baiklah akan aku lepaskan." Lucas merasa bangga dengan kebaikannya, sebelumnya dia tidak akan segan segan membunuh siapa saja yang mengganggu pikirannya atau mengusiknya. Apa lagi mengusik miliknya "Aku tidak suka ada yang mengusik milikku. " Ucap Lucas.

"Jika aku membunuhnya aku merasa kau tidak akan menyukainya. Kau tau,  jika aku ingin aku bisa saja menculikmu dan membawa mu bersama ku. " Lucas masih saja bicara hal yang tidak Athanasia mengerti, dan Athanasia sendiri hanya diam mendengarkan apa yang Lucas ucapkan.

Tapi setelah mendengar kata 'menculik' dan 'membawa' Athanasia berkeringat dingin. Lucas memang tidak menunjukan ekspresi marahnya dia hanya berucap dengan datar.

Tapi Athanasia tau dari kata kata Lucas tidak ada yang bagus untuk nya saat ini.

Sepanjang hidup Athanasia menjadi teman Lucas Athanasia memang tahu bahwa Lucas tidak bisa dianggap remeh. Bahkan untuk hal hal yang kecil.

Walau ucapan Lucas terdengar seperti candaan, tetapi dia juga serius secara bersamaan.

"Apa maksudmu 'mulikmu'?"

"Kau."

Athanasia menatap Lucas dengan bingung, "hah."

Tangan Lucas secara perlahan terangkat, mengarahkannya pada dagu gadis di hadapannya, lalu menariknya.

"Kau milikku. " Ucap Lucas, wajahnya sangat dekat dengan wajah gadis di hadapannya, mata mereka saling menatap.

Athanasia tahu, dia sedikit menyadari bahwa semenjak Lucas kembali dari perjalanannya mencari pohon dunia, Lucas kadang mengatakan bahwa Athanasia adalah miliknya dengan nada candaan.

Lucas melepaskan tangannya dari dagu Athanasia, lalu menjauh. Dia mengalihkan wajahnya menatap ke arah lain.

Mereka sama sama diam, terutama Athanasia, dia tidak tahu harus mengatakan apa untuk di katakan pada Lucas.

" Jadi menjauhlah, jangan mau di dekati jika kau tidak ingin mereka ku bunuh, dan jangan mendekati mereka. " Ucap Lucas, kali ini wajahnya menunjukan ekspresi marah nya.

"Aku ada urusan, Mainlah sendiri. Aku pergi dulu. " Ucapnya.

"Tunggu!"

tapi sebelum Lucas menghilang, Athanasia sudah lebih dulu menahan Lucas, dia menggenggam erat jubah yang Lucas pakai.

Serius, Athanasia tidak tahu harus mengatakan apa. Lucas menemuinya setelah akhir akhir ini mereka tidak bertemu dan hanya mengoceh tak jelas saat mereka bertemu.  Athanasia tidak bisa menerimanya.

"Aku tak paham kau mengatakan apa." Ucap Athanasia.

"Aku bilang, menjauhlah dari laki laki. "

"Enak saja, kau menguruhku menjauhi ayahku sendiri? Tidak mau!"

"Jika ayah mu atau pengawal mu itu tidak masalah. Aku mengizinkan mu." Ucap Lucas.

Enak saja, tentu saja Athanasia tidak setuju. Dan lagi kenapa Lucas bertingkah sok mengatur.

Crown PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang