Jimin menarik nafas dalam, sebelum ia melanjutkan ucapannya.
"Hyung, kau dan aku adalah teman masa kecil, sejak aku masih di Daegu."
Yoongi terkejut. Dia tak tahu kalau teman masa kecilnya kini menjadi sekretarisnya.
"Ka-kamu... apa?! Aku tak percaya ini Jimin. Kau teman masa kecilku dan kau adalah orang yang membuatku mengerti apa itu perasaan cinta saat kecil dulu. Jimin, kau cinta pertama ku."
Jimin pun ikut terkejut. Dia tak tahu kalau Yoongi pernah menyukai nya. Perasaan mereka saling terbalas.
"O-oh... Hyung kita sama! Kau pun cinta pertamaku."
Yoongi tersenyum lalu mencium kening Jimin, lalu berucap pelan.
"Aku tahu sayang, aku tahu..."
"Aku sangat senang karena kita memiliki perasaan yang sama, Yoongi bear."
Jimin memeluk Yoongi erat saat mengucapkan kalimat tadi.
"Aku tahu sayang, dan aku sangat senang bisa menemukan Chimchim-ku. Sudah sangat lama aku tak melihat wajah cantikmu dan aku tak pernah menyangka jika sekretaris baruku adalah cinta pertamaku."
Yoongi tersenyum saat mengucapkan hal itu, dia sangat senang bisa melihat teman masa kecilnya.
Mereka tetap saling berpelukan selama 30 menit. Tiba-tiba Jimin memanggil.
"Hyung?"
"Ya, Jiminie?"
Jimin menatap mata kucing milik Yoongi dan melihat pancaran mata Yoongi yang terlihat bahagia dan penuh cinta.
"Bagaimana dengan Hoseok?" tanya yang lebih muda kepada Yoongi.
"A-aku u-uh..."
Yoongi berhenti sejenak lalu menarik nafas dalam sebelum ia melanjutkan lagi kalimatnya.
"Aku tak tahu Jimin, aku sangat menyukaimu. Tetapi Hoseok adalah sosok yang baik untukku. Dan aku sangat senang bisa melihat dia ada disampingku."
"Jadi... kau mencintainya?"
Jimin takut mendengar jawaban Yoongi, dia tak ingin mendengar jika Yoongi lebih memilih Hoseok daripada dirinya.
"Ya."
Jimin terkejut dengan jawaban Yoongi, jawabannya sesuai dengan apa yang ia takutkan.
"Jadi-"
Yoongi meletakkan jarinya di depan bibir Jimin, memotong ucapan Jimin.
"Bisakah kau membiarkanku menyelesaikan kalimatku? aku belum selesai Jiminie." Ucap Yoongi dengan nada yang begitu dominan.
"Ekhem. Y-ya haha..." jawab Jimin dengan nada bergetar.
Yoongi terkekeh saat mendengar suara Jimin yang bergetar.
"Ya, tapi itu dulu dan sekarang aku menyadari jika kau ada satu-satunya yang aku cintai adalah kau Jimin. Bukan Hoseok atau yang lain, tetapi dirimu." Ucap Yoongi, membuat yang lebih muda meneteskan air mata.
Dia tak tahu jika Yoongi akan mengatakan hal itu didepannya.
"Aku sangat bahagia, Yoongi bear. Kau memilihku. A-aku mencintaimu."
"Hahaha... aku suka kau memanggilku begitu Chim. Aku juga mencintaimu sayang."
Saat Yoongi selesai mengatakan itu, ia mencium bibir penuh milik Jimin.
Mereka berciuman selama hampir 3 menit. Hingga akhirnya mereka saling melepaskan ciuman lalu Jimin memeluk Yoongi erat.
"Sayang, kau bisa tidur disebelahku nanti dan makan malam bersamaku."
Jimin terkekeh lalu mencium pipi Yoongi.
"Tentu saja Yoongi bear."
"Oke, ayo kita berangkat ke kantor." ucap Yoongi sambil menggenggam tangan kanan Jimin.
"Oh hyung, mungkin seseorang melihat kita?" ucap Jimin malu saat melihat tangannya tergenggamm erat oleh tangan berurat milik Yoongi.
"Oke." Yoongi mencium tangan kanan Jimin sebelum akhirnya melepaskan tautannya.
Jimin hanya tersenyum lalu mereka berdua keluar dari ruang pertemuan dan kembali keruangan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Slut Secretary || Yoonmin (Translated)
Teen FictionOriginal story by Yoonfuckingsexy Yoongi tak tahu kalau Jimin bisa sebinal itu dihadapannya. Karena Jimin begitu senang menggoda Yoongi dan Yoongi yang tak tahu kalau Jimin menyimpan rasa yang begitu besar padanya semenjak mereka duduk di bangku sek...