Yoongi berada di ruang meeting bersama Jin, Jungkook sedangkan dari pihak Kim’s company ada Taehyung dan Namjoon.
Mereka semua berdiskusi untuk beberapa investasi di perusahaan mereka.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Yoongi.
"Hyung kau baik-baik saja? " tanya Jungkook dengan nada serius.
"Uh-huh... ya, aku baik. Kenapa? " jawab Yoongi dengan suara bergetar.
"Kau melamun hyung. "
"Aku tak melamun, mungkin karena aku sedikit mengantuk. " jawab Yoongi.
Tetapi didalam hatinya Yoongi berbohong, dia melamun karena memikirkan Jimin.
Yoongi berusaha memfokuskan dirinya pada meeting ini, tetapi pikirannya malah memikirkan Jimin.
"Jadi kita bisa membuat perusahaan, dengan lebih banyak investasi dan detail, sehingga kita bisa membuat bangunan yang lain disini. "
Namjoon berbicara beberapa lama mengenai perusahaan yang akan dibangun di Seoul.
"Oh! Itu bagus hyung! "ucap Taehyung sambil menyemangati dirinya.
"Yeah, itu sangat bagus Namjoon! " angguk Jin.
"Apa kau setuju hyung? " ucap Jungkook sambil melirik kearah Yoongi.
"Umm... yah tentu, itu ide yang bagus Namjoon. "
Mereka terlihat begitu gembira dan semangat untuk rencana yang menakjubkan ini, untuk membangun sebuah bangunan perusahaan di Seoul.
"Jadi semuanya sudah beres dan meeting yang bagus. Kami senang karena Min’s company dan Kim’s company bisa bekerja sama. " ucap Namjoon dengan senyuman terpatri di bibir tebalnya.
Saat mereka sudah selesai meeting, Namjoon dan Taehyung pergi. Jin kembali keruangannya begitu juga Jungkook, hanya Yoongi saja yang belum pergi. Pikirannya penuh dengan tanda tanya, perusahaanya, kekasihnya dan juga sang sekretaris, Jimin.
Tiba-tibsa seseorang masuk kedalam ruangan berwarna putih abu itu.
"Tuan Min? " ucap Jimin sambil memasuki ruangan meeting.
"Oh! Ada apa tuan Park? " ucap Yoongi kepada Jimin dengan nada mengantuk.
"Laporanmu sudah selesai sekarang, tinggal kau tanda tangani tuan Min. " jelas Jimin.
"Oke terima kasih. " jawab Yoongi.
"Sama-sama tuan Min, aku harus pergi sekarang. "
Jimin berjalan keluar ruangan, tetapi sepasang tangan menarik bahunya sambil membalikkan tubuh Jimin sehingga wajah keduanya begitu dekat.
"Hu-huh? Tuan--"
Yoongi memotong ucapa Jimin dengan meletakkan telunjuk tangannya pada bibir Jimin.
"Jimin, aku minta maaf. "
Jimin menatap mata Yoongi, dia melihat yang lebih tua terlihat begitu menyesal dan bingung.
"Tak masalah tuan Min, dan kumohon lupakanlah! " ucap Jimin sambil sedikit berteriak ke Yoongi.
"Tetapi bagaimana aku bisa lupa! Disaat seluruh waktuku nama dan wajahmu selalu terbayang di pikiranku! " teriak Yoongi sambil menatap mata Jimin.
Jimin berbalik lalu kembali berkata.
"Lupakanlah! "
"Tidak. " jawab Yoongi kepada Jimin dengan nada marah.
"Aku bilang LUPAKAN ITU! " teriak Jimin kepada Yoongi dengan air mata mengalir dipipinya.
"AKU TIDAK MAU! "
"KENAPA KAU TAK MAU?! "
"KARENA... KARENA AKU TAK TAHU!! "
Yoongi berteriak sembari menjambak rambutnya.
Beruntung ruang meeting itu kedap suara sehingga sekeras apapun mereka berteriak tak akan terdengar keluar.
"Kenapa kau tak tahu Yoongi?! " ucap Jimin dengan nada yang mulai tenang.
"Karena aku merasa itu pada dirimu, aku menyukaimu dan aku tak tahu mengapa, tetapi aku meyukaimu Jimin, aku menyukaimu sialan! " ucap Yoongi kepada Jimin, dengan air mata menuruni pipi pucatnya.
Jimin terkejut melihat air mata Yoongi dan pengakuan dari yang lebih tua, dia merasa hal yang sama dengan Yoongi. Dia memiliki rasa yang lebih dari Yoongi, dia sangat mencintai Yoongi.
"Tetapi kau memiliki kekasih yoongi. " gumam Jimin.
"Yah karena itu aku mengucapkan maaf padamu karena aku menyukaimu dan aku memiliki kekasih" ucap Yoongi kembali duduk sambil mengusap wajahnya frustasi.
Jimin berjalan lalu duduk disebelah Yoongi, lalu mengusap rambut Yoongi.
"Aku juga minta maaf Yoongi. Aku hanyalah sampah kecil! Aku tak ingin kau frustasi hanya karena diriku dan Hoseok. " ucap Jimin dengan air mata yang mulai mengalir dipipinya.
"Tidak, jangan minta maaf. Karena aku lah yang menyakitimu. " jawab Yoongi sambil mengusap air mata Jimin.
Jimin memeluk Yoongi yang kemudian dibalas oleh Yoongi. Mereka tetap pada posisi itu selama 15 menit.
"Hyung aku ingin memberitahumu sesuatu. "
"Apa itu Jiminie? " jawab Yoongi sambil mengusap rambut Jimin.
"Aku dan kau--"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Slut Secretary || Yoonmin (Translated)
Teen FictionOriginal story by Yoonfuckingsexy Yoongi tak tahu kalau Jimin bisa sebinal itu dihadapannya. Karena Jimin begitu senang menggoda Yoongi dan Yoongi yang tak tahu kalau Jimin menyimpan rasa yang begitu besar padanya semenjak mereka duduk di bangku sek...