Jimin sedang membersihkan meja bos nya. Tak lama seseorang membuka pintu berwarna putih itu.
"Jimin." sontak Jimin menengadahkan kepalanya lalu melihat bos nya yang sedang menyeringai disampingnya.
"O-oh tuan Min." jawab Jimin dengan suara gemetar.
"Kupikir kau lupa jika kita masih punya bisnis yang belum diselesaikan." ucap Yoongi dengan suara seduktif.
Yoongi berjalan ke depan Jimin, lalu dengan cepat ia mencium rakus bibir Jimin.
"Aku ingin balasan darimu, dengan cara memberiku kenikmatan."
"Tapi-"
Yoongi meletakkan satu jarinya pada bibir Jimin.
"Tidak ada tapi, tuan Park Jimin."
Jimin menelan ludahnya kasar. Dia tak tahu kalau sisi Yoongi ini begitu dominan.
Jimin menggigit bibirnya lalu melihat Yoongi menepuk paha nya sendiri, memberi tanda jika Yoongi ingin Jimin duduk disana.
"Daddy, aku merasa aneh. Aku membutuhkanmu." ucap Jimin dengan desahan yang terlepas dari mulut penuh dosanya lalu duduk di pangkuan Yoongi sambil menggerakkan pantatnya pada milik Yoongi yang mulai ereksi.
"Kau ingin daddy menunggangimu, baby boy?"
"Yes daddy, please~" mohon Jimin pada Yoongi seperti seorang jalang.
Yoongi meraup rakus bibir Jimin. Tangannya mulai bergerak pada pantat Jimin sambil meremasnya.
"Oo-ohh. Dad- daddy!"
"Kau menyukainya, baby?"
"Yes daddy! Aku suka ayo lakukan lebih~"
Yoongi menjilat telinga Jimin lalu dengan perlahan turun ke leher Jimin sambil menghisapnya dengan kuat. Meninggalkan ruam merah di leher Jimin.
"Shit daddy!" Jimin mendesah begitu keras, dia tak peduli jika diluar sana banyak yang mendengar desahannya. Karena sudah terlalu malam untuk mendapati orang yang masih berada di lantai ini.
"Apa daddy membuatmu nikmat sekarang baby?"
"Ya Daddy, aku merasa nikmat o-ohh!"
"Aku akan menyetubuhimu sekarang dan kau baby-"
Baru saja Yoongi akan merobek baju Jimin, tiba-tiba seseorang menelpon dirinya.
"Sialan!" umpat Jimin.
"Angkat saja daddy." gumam Jimin.
"Oke baby, terimakasih."
Yoongi menekan tombol terima lalu pergi keluar untuk menjawabnya.
Jimin melihat jam tangannya, Sudah hampir jam 9:30 malam. Tak lagi terdengar suara Yoongi yang sedang menelepon.
"Jimin, aku harus pulang sekarang, ada sedikit masalah. Aku akan mengantarmu ke rumah."
"Tak apa hyung, aku bisa memesan taxi. Aku tahu kau punya masalah yang harus di selesaikan." Jawab Jimin dengan tatapan khawatir.
Yoongi mengangguk dan untuk terakhir kalinya, ia mencium bibir Jimin dan mengucapkan selamat tinggal.
"Hati-hati hyung."
"Baik Jimin, hati-hati juga." Jimin melambaikan tangannya pada Yoongi saat mereka keluar dari gedung.
Jimin sudah berada di dalam taxi, pulang kerumah dengan rasa yang "basah".
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Slut Secretary || Yoonmin (Translated)
Teen FictionOriginal story by Yoonfuckingsexy Yoongi tak tahu kalau Jimin bisa sebinal itu dihadapannya. Karena Jimin begitu senang menggoda Yoongi dan Yoongi yang tak tahu kalau Jimin menyimpan rasa yang begitu besar padanya semenjak mereka duduk di bangku sek...