ANAK KECIL MISTERIUS

747 14 0
                                    

"Lanjutannya dari rumah tua di pinggir pantai."

"Terus, cewek itu lari. Pemilik villa itu tau kalau suaminya selingkuh. Mereka bertengkar hebat. Suami pergi ke dapur mengambil pisau untuk membunuh istrinya pas waktu istrinya baru datang dari pesta pernikahan temannya. Mayatnya istrinya tidak tau di buang di mana, sampai sekarang mayatnya tidak di temukan. Sedangkan cewek tadi itu terus berlari tanpa alas kaki. Dia di kejar-kejar oleh suami pemilik villa ini. Hingga di depan aor terjun itu di di bunuh. Ada yang bilang cewek itu di bunuh dengan beberapa tusukkan dan ada bilang dia mutilasi. Sama kaya pemilik villa tadi, mayatnya tidak di temukan. Yang larangan terakhir, kalian tidak boleh ke sana karena salah satu dari kalian tidak akan selamat atau semuanya. Ada salah satu wisatawan ke sana berkelompok. Mereka foto-foto di sana. Sesudah itu satu persatu berkelompok itu mati kecuali satu orang yang selamat. Dia lari ke kotanya dengan perahu kecil. Seminggu kemudian, yang selamat itu meninggal dunia karena sakit teman-temannya meninggal. maka air terjun itu di namai dengan air terjun kematian" ucap pak ari.
"ih, seram banget kisahnya" ucap rika.
"Iya, suami pemilik villa itu di mana??" ucap wita.
"Oh, itu. Anu...anu.... dia di kabarkan meninggal sudah" ucap pak ari.
"Oh,syukur ai" ucap daus.
"Ini sudah malam, bapak pulang dulu ya" ucap pak ari.
"Oh, iya pak" ucap kalian.
"Pak,tunggu. Saya mau bertanya. Kan saya memiliki kemampuan indigo . Saya bisa melihat hal-hal gaib. Pak, saya bingung. Kan bapak ceritakan tadi semuanya ada di villa ini. Yang saya bingung, kenapa ada hantu anak kecil di sini?? Malahan dia mengajak saya bermain. Emangnya dia meninggal kenapa dan dia anak siapa, pak?" Ucap aldi bertanya.
"Ha!... sumpeh lo. Ada hantu di sini" ucap mereka terkejut.
"Iya, mulai kita datang ke sini para hantu ngikutin kita" ucap aldi.
"Kita ini kaya artis saja sampe di ikutin. Emangnya kurang kerjaan para hantu itu ngikutin kita" ucap daus.
"Emang gue kaya artis, gue kan paling cantik di sini. Kan gue mirip teteh syahrini. Pasti mereka ingin berfoto sama gue" ucap rika dengan bahasa seperti syahrini.
"Iya, lo kaya artis. Artis syahrono. Yang rajin membersihkan wc sekolah kita" ucap daus.
"Hahaha... iya, rik. Persis banget" ucap wita.
"Udah-udah, jangan bercanda. Emang lo rika mau berfoto pada para hantu? Emang lo berani gak dulu? Lo aja takut sama kecoa apa lagi sama hantu- hantu itu. Para hantunya mukanya pada seram-seram loh" ucap aldi dengan membuat rika takut.
"Iih, gak ah. Gak jadi, gue gak berani" ucap rika.
"Hahaha... cuma kidding doank kok, rik" ucap aldi dengan mengedipkan mata kirinya.
"Udbgen$&#*^#^//~¥%¥{~÷{" ucap rika dengan kesal.

Aldi hanya senyum dan menggaruk kepalanya.
"Sejak kapan lo bisa liat hal-hal seperti itu??" Ucap daus bingung.
"Sejak kecil. Kenapa??" Ucap aldi.
"Wiiih, hebat betul lo aldi. Gue mau juga liat seperti
itu" ucap daus dengan sangat iri kepada aldi.
"Melihat seperti itu apa??" Ucap wita.
"Kaya itu" ucap daus.
"Kaya apa. Ha!" Ucap wita.
"Maksud daus kaya gue melihat para hantu. Emang lo pikir apa wita?" Ucap aldi.
"Tau nieh, emang lo berpikir apa. Ha!" Ucap daus.
"Eeeehhh... gak papa kok. Lanjutkan kisahnya" ucap wita.

Pak ari ketawa dan senyum saat mereka bercanda bersama. Pak ari pun menjawab pertanyaan.
"Iya, yang omongkan dek aldi itu benar. Emang di sini ada hantu anak kecil. bapak gak bisa melihat hantu seperti kemampuan dek aldi tpi bapak hanya mendengar sekilas informasi saja dari wistawan ini. Kata mereka, mereka sering melihat hantu anak kecil yang memeluk boneka di badannya. Emang hantunya ciri-cirinya seperti apa??" Ucap pak ari menanya balik.
"Berkulit putih, umur sekitar 5/6 tahun, membawa boneka teddy bear berwarna coklat, dan dia selalu ngajak saya main, pak"  ucap aldi.

Pak ari pun terkejut. Terus dia pun menundukkan kepalanya. Pak ari pun terdiam seperti patung. Mereka berempat pun bingung karena ada sesuatu yang terjadi pada pak ari.
"Pak...pak...pak. kenapa bapak terdiam? Apa yang terjadi? Kalau bapak keberatan menjawab. Ya udah, gak usah pak di jawab itu buk..."  ucap aldi yang pembiacaraan aldi di potong pak ari.
"Dia...dia. anak saya yang bernama dina. Dia meninggal saat berusia hampir 5 tahun. Dia di bunuh oleh suami pemilik ini. Dia membunuh anak saya untuk membalas dendam sama saya. Karena saya melaporkan dia ke keamanan di sini. Terus dia di tangkap oleh keamanan di sini. Beberapa bulan kemudian, dia melarikan diri dari penjara dan dia ingin membalas dendam kepada bapak. Di saat itu, anak dan istri saya yang ada di rumah. Di saat itu juga saya tidak ada di rumah karena bekerja mencari nafkah. Anak saya sendiri bermain di depan rumah. Dia nunggu saya untuk bermain karena saya berjanji sama dia setelah pulang kerja bermain dengan dia. Dia menunggu saya. Dia duduk di bawah pohon. Ada seseorang datang, kira dia adalah yang datang bapaknya. Sekalinya, suami pemilik villa ini yang datang. Terus dia membunuh anak dan istri saya. Sampai sekarang anak saya yang belum di temukan mayatnya. Dek aldi, dia sekarang di sebelah saya ya?"  Kata pak ari menetaskan air mata.

Aldi pun mengangguk, "iya, pak"  kata aldi.
"Di...na.. din...a. sayang, maafin bapak. Karena bapak sudah membuat kamu meninggal dengan tidak wajar. Maafin bapak, bapak mementingkan kerjaan dari pada kamu, nak. Seharusnya bapak meluangkan kerjaan bapak bisa bermain dengan mu. Maafin bapak, seharusnya orang itu membunuh bapak bukan kamu, nak!. Maafin bapak. Maafin bapak. Maafin...maafin bapak, nak!"  Kata pak ari dengan menangis tersedu-sedu.

Mereka berempat pun juga ikut menangis melihat pak ari meminta maaf sama anaknya.
"Udah...udah pak. Dia sudah memaafkan bapak"  ucap aldi menghapus air matanya.
"I...ya. pak. Dia sudah memaafkan dengan ikhlas"  ucap rika menangis tersedu-sedu juga.
"Eh buset dah. Sejak kapan lo bisa tau kalau si..si. siapa anak bapak?"  Ucap daus.
"dina"  ucap wita.
"Iya, itu yang gue maksud. Sejak kapan lo bisa tau kalau si dina itu sudah memaafkan bapak, ha. Sok tau lo"  ucap daus melap hidungnya.
"Itu nah bersihkan yang di hidung lo dulu. Baru bicara. Meleleh tau"  ucap rika.
"Iya tuh, iyuh banget. Sana gih bersihkan dulu"  ucap wita mendorong belakang daus.

Daus pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan ingusnya.

Bersambung...

Maaf ya guys, aq bru bkin karena gk bsa brpikir dan bnxk tgs d krjakan...
By : Thasya Ismyanti Novianda

PULAU KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang