RUMAH TUA DI PINGGIR PANTAI

1.1K 22 0
                                    

"Aaaahh, aduh kepala gue sakit nih" ucap wita kesakitan.
"Wit, elo sudah sadar. Ini minum dulu airnya" ucap rika.

wita meminum air yang di berikan rika kepadanya.
"Apa yang terjadi ??" Ucap wita kebingungan.
"Eh, dasar pikun. Loe tadi pingsan. Saat kami ingin makan tiba-tiba elo berteriak. Kami berlari dan menemukan elo sudah mencium lantai alias tergeletak di atas lantai. Kenapa elo dan apa yang elo berteriak tadi?" ucap daus ceplas-ceplos.
"Di saat geting ini, elo daus bercanda melulu. Apa bisa sehari tidak ada candaan mu ituh" ucap rika dengan kesal sama daus.
"Sorry, big bos" ucap daus dengan candaannya.
"Iiish, elo awas nanti, gue gampar lo" ucap rika dengan sangat kesal.
"Udah...udah... jangan berantem. Kalian itu kaya kucing dan tikus saja" ucap aldi.
"Iya tau tuh si daus" ucap rika.
"Iya... iya... kami kaya kucing dan tikus. Gue tikusnya, dia kucing spesies baru 'tomcat."

Ucap daus yang menimbulkan kemarahan mereka
"Dddddaaaauuuusss" ucap rika sangat-sangat kesal.
"aldi, tolongin gue dari hamukan kingkong" ucap daus.
"Apa yang loe kata. Gue di bilang kingkong. Sini lo gue timpas juga kanak stu ini" ucap rika penuh kesal.
"Ja...jangan rik...rika. gue minta maaf deh" ucap daus merasa bersalah.
"Ti.a.da ma..aaff ba...gi loe..." ucap rika.
"Aaakkkhh, tidak" ucap daus ketakutan.

Plaaakkk... (rika menampar daus).

"Aduh sakit tau" ucap daus
"Udah... udah bisa kan Kalian berdua berhenti, jangan bertengkar terus. Itu si wita yang kasian. Dia kan baru saja sadar dari pingsannya. Jadi, kalian berhenti bertengkar" ucap aldi dengan marah.
"Iya tau si rika nih" ucap daus.
"Mau kena lagi pipi itu. Elo duluan yang mulai" ucap rika yang masih kesal.
"Iya... iya... udah... udah.... wit, kenapa loe pingsan? Apa kamu liat wanita itu juga ya?" Ucap aldi.
"Oh, dimana loe tau? Wanita itu?" Ucap wita.
"Dia mengikuti kita pada waktu saat kita mengijak kaki di pasir pantai. Padahal ada 3 yang mengikuti kita" ucap aldi.
"Ha...! Sumpeh loe" ucap mereka.
"Gak seperti itu juga muka kalian. Ya udah... kita biarkan wita untuk istirahat. Kita batalkan dulu wisatanya" ucap aldi.
"Okey, semoga cepat sembuh ya wita ku sayang" ucap daus.
"apa... awas nanti ya. Kalau gue sudah sembuh loe jangan lari" ucap wita dengan kesal.
"Baik sayang, gue akan nunggui mu" ucap daus.
"ieh, iyuh banget. Pergi sana" ucap wita sangat kesal.
"Iya...ya... sayang ku. Abang pergi dulu ya. Bye-bye" ucap daus.
"Kurang asem" ucap wita yang masih kesal dan jengkel.
"Al, gimana kita berdua jalan-jalan menelusuri pulau ini ?" Ucap daus.
"Okey" ucap aldi.
"Gue ikut" ucap rika.
"Gk boleh, yang jagain wita siapa ?" Ucap daus.

"Iya, rika. Siapa yang jagain wita!" Ucap aldi.
"Tapi gue ingin ikut. Ngapain juga jagain wita. Kan wita sudah gede" ucap rika.
"Emang sudah gede tapi gak gede seperti elo!. Gk ush ikut" ucap daus.
"Ta...pi" ucap rika.
"Gak ada tapi-tapian. Di sini aja elo. Kalau ada apa-apa sama wita gimana, pasti kita di salah kan ortuanya. Kan wita anak satu-satunya. Pasti di sayang betul"
"Baiklah" ucap rika.

Aldi dan daus berjalan menelusuri pulau dengan melihati pemadangannya yang sangat indah. Mereka menelusuri jalan dengan bercanda dengan ria. Pas di jalan, mereka melihat sebuah rumah yang tidak penghuninya. Kelihatan dari rumah itu gak di bersihkan. Meresa penasaran mereka maju mendekati rumah itu. Aldi mendengar suara bisikan. Katanya "tolong...tolong aku" . Dia mendengar cuma sekilas.
"Daus, elo dengar gak ada yang minta tolong!" Ujar aldi dengan kebingungan.
"Gak ada" ujar daus.
"Ey, berarti cuma gue dengar dong" ujar aldi.
" mungkin. Aldi, elo liat gak rumah itu? Seram kan?" Ucap daus.
"Iya, seram banget" ucap aldi.

PULAU KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang