Di saat di halaman belakang mereka pun duduk di kursi yang di sediakan.
"Pak, saya mau nanya sama bapak" tanya aldi.
"Iya silahkan, dek. Emang adek mau nanya apa? " pak ari menanya balik.
"Soal teman saya yang tenggelam tadi sore di pantai. Kalau saya ceritakan, bapak akan terkejut mendengarnya" ucap aldi.
"Silahkan, dek" ucap pak ari.
"Pak, tapi ini bapak tidak cerita tentang ini kemaren. Dan keliatannya bapak belum mengetahuinya" ucap aldi.
"Cerita aja nggak papa kok. Bapak nggak keberatan" ucap pak ari.
"Baiklah, pak. Masalah teman saya tadi yang hampir tenggelam. Saya tadi menolong teman saya. Bla...bla..bla" ucap aldi menceritakan kembali tentang dia menolong temannya tadi ke pak ari.
Pak ari pun tersentak terkejut kaget mendengar apa yang telah di ceritakan aldi.
Lalu dia terdiam sebentar karena memikirkan itu. Dan dia mulai angkat bicara.
"Lalu, adakah dia mengucapkan sesuatu pada kamu?" Ucap pak ari bertanya ke aldi.
"Nggak ada, pak. Tapi dari raut muka keliatannya dia marah" ucap aldi.
"Marah?" Ucap pak ari.
"Iya, pak. Emangnya ada apa, pak?" Ucap aldi tanya kembali.
"Berarti bapak salah dan menghiraukan gosip tentang itu. Seharusnya bapak kemaren menceritakan itu ke kalian. Tapi menurut bapak pasti kalian tidak percaya. Jadi, bapak tidak menceritakannya" ucap pak ari.
"Gosip apa, pak?" Ucap aldi tanya kembali.
"Tentang adek ceritakan itu. Bapak sudah mengetahui sejak para warga di sini menceritakan dan menghiraukan ceritanya. Bapak dulu pernah menceritakan itu ke wisatawan lain."
"Pada saat itu bapak jadi bahan tertawaan oleh wistawan dan tidak ada yang percaya tentang itu. Terus setelah bapak menceritakan itu, para wistawan itu menghilang tak tau ke mana" ucap pak ari.
"Emang mereka menghilang ke mana?" Tanya aldi.
"Entahlah, sampai sekarang itu masih misterius. Jadi, bapak memutuskan untuk tidak menceritakannya. Sekarang, bapak baru sadar atas ke salahan bapak tidak menceritakannya. Tapi masih bersyukur teman kamu masih bisa selamat" ucap pak ari.
Aldi pun tersenyum. Matanya melihat-lihat halaman belakang villa itu.
Saat matanya melihat-lihat dan mengarahkan matanya ke lantai 2 villa itu.
Kemudian senyuman aldi tadi tiba-tiba menghilang saat seseorang melihatnya dengan muka marah.
Lalu sontak dia terkejut apa yang dia liat. Dia liat itu daus dengan muka marah yang sedang melihatnya.
Tapi aldi bingung kenapa dengan daus? Kenapa dia melihat aldi dengan ekspresi muka marah?.
Di saat aldi kebingungannya, aldi pun tersontak terkejut meliat rika salah satu temannya berdiri di samping dengan ekspresi berbeda dari daus.
Ekspresinya sedang menangis. Tapi anehnya lagi dia menangis bukan menangis air mata tapi malah yang keluar dari matanya itu adalah darah.
Dan lagi aldi pun tersontak kaget meliat seseorang di samping mereka berdua. Dia meliat laki-laki itu memegang pisau banyak darah.
Aldi pun penasaran meliat ada apa laki-laki itu pegang di kedua tanganya. Tangan satunya memegang pisau tadi dan sedikit lagi aldi berteriak saking terkejut.
Dia liat itu kepala pak ari terpenggal dengan banyak darah menetes. Membuat aldi terdiam tanpa berkutik.
Sesaat kemudian, pak ari menyadarkan aldi yang sendari menatap lantai 2 villa itu. Aldi pun tersadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan memejamkan kedua matanya.
Tangan pak ari pun menepuk bahu aldi, dan itu membuat aldi terkejut. Lalu liat pak ari dengan ekspresi pucat. Sontak membuat pak ari cemas.
"Kenap, dek? Mukanya jadi pucat gitu sih, emang adek meliat apa?" Tanya pak ari.
Aldi menggelengkan kepalanya, "nggak papa kok, pak! Pak ayo kita masuk, hari sudah hampir malam nanti bapak masuk angin" ucap aldi dengan candaan.
Pak ari pun tertawa apa yang dia denger. Dan pak ari pun masuk duluan. Kemudian aldi nengok ke villa lantai 2 itu.
Dan aldi pun bingung, 3 orang tadi menghilang sekejap. Dia terus mengikuti pak ari dari belakang menuju masuk ke villa.
Saat di jalan, di dalam benaknya bertanya-tanya.
Apa itu cuma mimpi atau nyata?. Terus, dia cubit kedua pipinya kalau itu cuma mimpi. Tapi malah dia kesakitan.
Berarti apa yang diliat nya benar-benar mereka.
Ah! Nggak mungkin, mereka kan di kamar wita yang masih menunggu wita yang sendari tasi sadar dari pingsannya dan sedangkan pak ari dari tadi ada di depan gue. Masa sih itu mereka? (di dalam hatinya).
Sambil menggelengkan kepalanya yang berpikir dari tadi.
Apa yang terjadi dengan teman-temannya? Apa itu cuma ilusi semata atau kenyataan? Entahlah, kalau penasaran nanti nunggu dengan sabar ya cerita lanjutan ya.
Maaf kepada teman q yang nama pffft.
KAMU SEDANG MEMBACA
PULAU KEMATIAN
HororDi ceritakan 4 orang remaja yang berlibur akhir semester sekolah. Mereka berlibur ke pulau yang terpencil tapi memiliki pemandangan menakjubkan yaitu pulau kematian. Pulau ini terkenal angker karena kata orang-orang kalau disitu tempat terjadinya pe...