Balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah
Ini tentang Salana Margherita gadis yang harus terjebak ke dalam Dendam masalalu keluarganya dan Cinta.
Ini juga tentang Astennu Stanbury si pria yang selalu mengejar-ngejar Salana. Yang menutupi segala...
"Ngomong apa lo jangan bisik-bisik, lama-lama nanti lo jadi setan,"
"Gue cuman mau bilang sesuatu,jangan pernah menyia-nyiakan orang yang berjuang demi lo,"
"Lo sama saja nyindir gue bangsat dan btw qoutes lo ngembat mbah google kan?"
"Kagak enak ae orang gue nemu di tiktok itu qoutesnya,"elak Afatar.
"Pingin gue gampar sumpah ini anak demit,"umpat Salana mengelus dada. Dia tau dosanya sudah banyak tapi dia tidak mau menambah dosa membunuh manusia di depannya ini.
"Minggir gue lagi mau ke perpus,"
"Cantik-cantik kutu buku ternyata.
"Ketimbang lo udah jelek gresek lagi pantesan aja masih jomblo,"sindir Salana membuat hati Afatar tersentil.
"Cantik-cantik mulutnya pedes,"
***
"Anjir kunti lo bisa kagak sih kagak usah dempet-dempet gue?"
Astennu beralari meninggalkan manusia semacam setan itu"Keknya habis ini gue haru mandi kembang tujuh rupa biar kagak di tempeli si kunti,"
"ASTENNU STANBURY!"
Astennu berjalan lebih cepat agar tidak bisa di kejar oleh si kunti.
Ah kebetulan sekali ada pujaan hati di dekat perpustakaan.
"My love!"
Astennu mencekal lengan Salana agar tidak masuk ke perpustakaan.
"Najis singkirkan tangan lo sebelum gue patahin,"ancam Salana.
Astennu malah menggegam tangan Salana yang membuat sang empu ingin sekali menendang otak Astennu agar bisa berpikir jernih.
"Ih, kok kamu sama dia,"kata perempuan yang baru saja datang dengan nada tidak suka kepada Salana.
"Eh kunti diem deh lo,"
"Jalang sialan gak usah sentuh pangeran aku,"ujar gadis itu centil.
"Buta mata lo siapa yang nggandeng tangan gue, punya mata cuman di buat pajangan ternyata,"kata Salana datar.
"Bidadari mulut mu pedes banget,"
"Ih kan aku yang pacar kamu,
"Rainbow Shake Biara,"kata Salana membaca name tag wanita tersebut.
"Namanya estetik tapi kelakuannya kek dakjal,"Lanjut Salan.
Rainbow yang tidak terima di hina Salana langsung menampar Salana.
Plak!
Salana dengan wajah datarnya padahal tangannya sudah mengepal kuat jika saja ini bukan di sekolah Salana yakin dia akan menghabisi gadis di depannya.
"Kalah debat langsung pake kekerasan,"
"Kunti tangan dakjal sialan lo itu berani banget menampol wajah bidadari gue!" Ucap Astennu dengan raut wajah tidak terima.
"Apaan sih kok kamu malah bela dia,"ujar Rainbow.
Salana memutarkan bola matanya malas"Tikus kecebur got urusin nih cewek lo kalo kagak mau gue cabut nyawanya,"ujar Salana pergi dari sana meninggalkan dua manusia.