4. Tetang hati

30 21 12
                                    

 
Astennu melihat kearah Bundanya yang sedang menyiram tanaman bunga.

"Bunda anakmu yang ganteng ini pulang!" Ujar Astennu merapikan rambut yang berantakan.

"Perasaan Bunda enggak punya anak,"kata Ratih masih asyik menyiram tanamannya.

Astennu langsung memegangi dadanya,sabarkan hamba mu ini ya Allah.
"Bunda! Jahat!" Ujar Astennu menghentakkan kakinya.

Ratih terkekeh geli"Bunda cuman bercanda,"

"Bunda ini buat Astennu serangan jantung aja,"

Astennu berjalan menuju salah satu tempat duduk"kenapa Aste enggak bisa jadi Dilan?"

"Karena semua orang itu berbeda-beda Aste jadi jadilah dirimu sendiri jangan pernah menjadi diri orang lain,"sahut Ratih.

"Bukan itu maksud Aste bunda,yang Aste maksud itu kenapa Aste gak bisa jadi Dilan yang menaklukkan hati Milea dengan mudah,"

"Karena hati manusia itu beda-beda dan enggak bisa di samakan Aste,"ujar Ratih duduk di sebelah Astennu.

"Bunda kenapa hati Salana enggak kaya jelly yang mudah di taklukin kenapa kaya batu?"

"Kalo hati Salana kaya jelly nanti dia gampang hancur Aste,"kata Ratih gemas. Kenapa anaknya ini lama-lama jadi bego karena Cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

***

Sedangkan dari tadi Salana merasa kuping panas"Sial siapa sih yang gibahin gue!"

"Kek enggak punya hidup aja sukanya gibahin orang secantik gue,"

"Eh moyong canda monyet,"ujar orang yang berada di depan kamarnya.

"Sargas njing!"umpat Salana kaget.

"Anak perawan enggak boleh berkata kasar!" Ujar Sargas membuat Salana memutarkan bola matanya malas"Dasar sok suci lo,"

"Gue bukan sok suci tapi memang suci,"cibir Sargas.

"Gas ada yang mau gue tanyain,kenapa lo kekamar gue tanpa ngetuk pintu Jing!"

"Ketukan pintu lagi rusak,"ujar Sargas yang langsung tidur di kasur Salana.

"Yaudah sini tangan lo gue patahin,"sahut Salana.

"Lan!"ujar Sargas duduk di kasur Salana.

"Cowok yang di halte waktu itu keknya wajahnya kagak asing deh,"lanjut Sargas.

"Maksud lo wajahnya pasaran?" Tanya Salana tidak paham tentang topik pembicaraan Sargas.

"Iya,kaya enggak asing kaya gue pernah liat di mana gitu,"ujar Sargas lagi dengan nada keseriusan.

"Mungkin lo ngalamin dejavu,"sahut Salana yang sedang asyik dengan novelnya

"Gue bukan lagi ngalamin dejavu anjir, beneran sumpah demi ayam kukuruyuk,"ujar Sargas. Jika yang berpikir Sargas itu dingin cuek dan irit bicara bahwa anda salah besar.

Nyata Sargas itu 11'12 dengan Astennu sama-sama bobroknya nauzubillah.

"Kenapa enggak sekali noh demi kolor nya Soejun,"ujar Salana yang masih fokus ke novelnya.

"Kok jadi ke Seojun sih njir,"kata Sargas bingung sendiri.

"Lan gue mau tanya lo suka apa enggak sama Astennu?"

Pertanyaan Sargas membuat Salana melemparkan novelnya kekepla Sargas"Pertanyaan lo buat orang pingin nampol."

Sargas mendengung kesal"Gue cuman nanya apa salahnya,"

Salana memutar bola matanya malas lalu lanjut membaca novelnya"Gas? Lo pernah merasa nyaman pada seseorang?"

Saragas yang ingin memejamkan matanya karena kantuk sekarang dia membelakan matanya karena terkejut."Kenapa emangnya?"

"Gue nanya eh malah situ balik nanya,"protes Salana.

"Yang penting nyaman itu sama dengan cinta,"Tegas Sargas lalu kembali menidurkan dirinya pada kasur empuk milik Salana

***

MAU NGOMONG APA SAMA SALANA

MAU NGOMONG APA SAMA ASTENNU

MAU NGOMONG APA SAMA GAMALIEL

MAU NGOMONG APA SAMA SARGAS

MAU NGOMONG APA SAMA AFTAR

MAU NGASIH APA SAMA AUSTIN

MAU NGOMONG APA SAMA TRIO KAMPRET

Min 11 Maret 2021

SALANA [HITAIUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang