Alister Neandro : EPON

125 39 19
                                    

Gemercik hujan membasahi punggung laki-laki yang kini tengah duduk di samping batu nisan yang berjejer rapi. Bertulis nama seorang wanita yang telah lama tidak menampakkan wajahnya.

Senja sore yang tertutup dengan mendung nya awan. Ditambah suasana hening disetiap detiknya. Lelaki itu berdiri sambil mengambil jaket kulit miliknya. Mengambil motornya dan pergi meninggalkan area pemakaman.

Setelah perjalanan panjang menuju rumah besarnya. Kemudian memasuki perlahan halaman rumah dan segera memarkirkan kendaraannya. Alister terdiam sejak ketika mendapati mobil mewah yang sangat tidak asing.

"ALISTER!!"

Teriak seseorang memanggil Alister yang baru saja turun dari motor miliknya. Anak itu tidak merespon seorang laki-laki yang sedang menghadangnya, yang saat ini masih berdiri di ambang pintu depan rumahnya. Masih dengan keadaan yang sama dingin dan juga cuek.

"Mau sampe kapan kamu begini terus?!" Pertanyaan itu masih tidak mendapatkan jawaban dari Alister.

Alister menerobos masuk tanpa memperdulikan seorang lelaki berparuh baya itu.

Tanpa menoleh dan meresponnya. Terlihat lelaki itu mendecak kesal. Tingkah anaknya yang sama sekali tidak pernah berubah. Dia hanya bisa pasrah menghadapi putranya.

---o0o---

Sebuah kejadian langka melihat kedatangan mereka yang datang terlalu pagi. Melihat peristiwa lalu-lalu yang dikenal sangat akrab dengan keterlambatannya. Segerombolan pasukan panjang yang melintas mampu membuat sepasang mata mengarah nya. Ada yang Mambawa bola basket besar, ada juga yang memakai Hoodie hitam pekat menutup semua kepala, serta kancing baju yang tak pernah tertutup rapi. Tapi untungnya mereka masih memakai kaos untuk bagian dalamnya. Ada juga yang sejak tadi hanya menyapa gadis-gadis yang melintasinya, serta siulan pagi yang menambah rasa percaya diri akan ketampanannya.

Memang sih mereka semua tidak ada yang berwajah jelek bahkan hampir semuanya anti gagal dalam pembentukan poros wajahnya.

"KAK ALI SAMA TEMAN-TEMAN NYA WIHHH GANTENG BANGETTT!!"

"ITU KAK ALI YANG FOLLOWERS NYA BANYAK KAN,"

"AAAA KAK ALISTER BOLEH DONG JADI PACAR KAKAK,"

Teriakan itu terus menggema di sepanjang lorong gedung SMA.

"Kak Sapa aku dong!!"

"Haii!!" Sapaan itu mendarat hingga membuat gadis itu terpanah pesona. Tadi itu sapaan dari Galen si anak playboy tingkat akut. Anaknya gemesin dan paling peduli jika itu tentang perempuan.

Alister Neandro Sabian, yang akrab dengan sebutan EPON. Anaknya dingin, hobinya nyuekin orang. Tapi tidak berlaku dengan anak Straccks. Banyak yang bilang Alister ini anaknya pintar cuma nggak rajin. Tak heran tugasnya menumpuk hingga bejibun. Tapi tiap ulangan ia selalu mendapat seratus. Sedangkan, Straccks Sebuah geng besar yang di pimpin Alister sendiri. Aliansi dari sebagian besar anak nakal dari SMA Starling. Sebuah gerombolan anak muda berbadan tegap dengan jaket kulit yang mendominasi. Tidak lupa dengan bandana merah yang terkadang terikat rapi di lengan kanan yang mungkin menjadi sebuah ikon untuk mengetahui bahwa mereka adalah anak Straccks. Kali ini bandana merah tengah melingkar rapi di tangan sang ketua.

"EPONN YUHUUUU!!!"

Alister menoleh ke arah Vino. Sang pemberi julukan untuk Alister. Katanya nama itu hanya terlintas saja dalam pikirannya tanpa memikirkan arti maknanya. Salvino atau yang akrab di panggil Ucup, siswa dengan kulit sedikit gelap tapi terlihat sangat manis.

ALISTER [HARUTO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang