12. Affection

1.4K 214 10
                                    

*Play the song 👏

FLASHBACK ---_---


Sebelum menjadi sepasang kekasih, Jaemin dan Jeno suka pergi malam-malam berdua ke sebuah bar ramai di tengah-tengah kota. Bar paling hype bagi orang-orang seumuran mereka dan yang lebih tua. Tempat melepas penat juga nafsu yang mendesak terperangkap dalam raga.

Mereka adalah kedua orang introvert awkward yang saling memandang ketika banyak pasangan bercumbu dan lewat di depan mata. Orang-orang yang saling menggesekkan tubuh di tengah lantai dansa atau di balik sofa.

Mereka akan memilih untuk duduk di depan meja bar. Mengangguk sungkan pada bartender ramah yang mengajak bicara santai sambil mengedipkan sebelah mata menggoda. Meneguk dan mengisi sendiri gelas mereka secara mandiri sambil memerhatikan dengan tertarik ratusan orang yang ada disana.

"Jaem, see that hot lady over here," tunjuk Jeno pada seorang perempuan bergaun minim di tengah-tengah lantai dansa, "the one with black minidress."

"Think I can hitting on her?"

Jaemin tersedak whiskey yang diminumnya. Ia tertawa terbahak meski diselingi batuk-batuk menyiksa.

"Terus bermimpi, Jen! Mana mau perempuan sexy seperti dia denganmu?!"

Mata Jeno berkedut mendengar ejekan Jaemin, "I'm hot, little shit!"

"And attractive!"

Jaemin memandang naik turun penampilan Jeno malam itu. Ia mengenakan turtleneck hitam dari wol yang melekat sangat pas pada lekuk tubuh dan celana kulit hitam yang mempertontonkan pinggang ramping dan kaki jenjangnya. Dipadukan boots hitam setinggi sepuluh centi meter di atas pergelangan kaki. Rambutnya di tata ke atas memperlihatkan jidat indah dan alis hitamnya yang tebal.

Very hot, Jaemin akui. Tapi ia tidak akan mengatakannya. Gengsi.

"Try then."

Jeno mendengus kesal. Merasa diremehkan melihat sebelah alis Jaemin yang terangkat naik dan senyum miring pada bibirnya.

Ia langsung berdiri setelah meneguk satu gelas vodkanya. Dengan percaya diri ia menghampiri perempuan itu dengan senyum nakal terlukis di bibir. Perempuan itu awalnya tidak memedulikannya namun ia mulai tertarik begitu menyadari laki-laki yang menghampirinya sangatlah tampan dan memiliki postur tubuh yang luar biasa. Tinggi semampai dan memiliki otot-otot di bagian yang tepat dan dibutuhkan.

Seksi.

Mereka bercakap sebentar. Lalu tangan Jeno menyelinap ke pinggang perempuan itu. Meraba punggungnya sambil menyapukan belah bibir pada bahu putih kemerahan yang terekspos lampu sorot. Keduanya mulai saling menggesekkan tubuh dan meraba.

Dari kejauhan Jaemin menyipitkan mata. Ia meneguk isi gelas di genggamannya yang mengerat dan menuangkan botol alkoholnya berkali-kali. Ada yang terbakar di dalam dadanya. Apa itu? Jaemin pikir itu adalah rasa iri karena Jeno bisa mendapatkan perempuan sexy itu. Atau mungkin kadar alkohol yang terlalu tinggi?

Dia sudah setengah mabuk saat tiba-tiba terdengar bentakan dan teriakan dari beberapa orang.

Baru menyadari kalau sahabatnya baru saja dipukul oleh seorang laki-laki yang mengaku sebagai kekasih dari perempuan sexy itu.

"JEN!" Jaemin langsung berlari ke tempat kejadian perkara. Ia membantu Jeno bangun namun didorong dengan kasar oleh laki-laki itu.

"Let me go!"

HIRAETH || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang