17. Sweet ⚠️ (END)

5.8K 291 59
                                    


*Play the song 👏


"Please keep your hand to yourself," keluh Jeno jengkel. Air menetes-netes dari surai legamnya yang basah dan menempel ke dahi.

"I can't," Jaemin masih saja meraba tubuh telanjang Jeno di bawah shower. Meremat paha dalam dan mengusap dadanya juga menyapukan jemarinya pada kedua puting laki-laki itu, tidak menyentuhnya sepenuhnya. Bibirnya aktif mengecupi tengkuk dan pundak Jeno dari belakang.

Jeno menghela napas pasrah. Sentuhan Jaemin membuatnya lemas dan pasti akan berakhir dengan sex di dalam kamar mandi. Ia yakin betul itu.

Namun ia masih berusaha mengabaikan laki-laki yang semakin mendempet itu. Menepis tangan Jaemin yang bergerilya usil menjelajahi tubuhnya. Jeno mau mandi bukannya disetubuhi.

Di belakangnya Jaemin tersenyum usil. Ia membalikkan tubuh Jeno lalu menyenderkannya ke dinding. Mencumbu bibir laki-laki yang pasrah akan sentuhan memabukkannya.

"You know that if we do it now I won't help you do the housework, hm?" Jeno menyapukan surai hitam basah Jaemin yang menutupi matanya, "I won't help you even the tiniest bit."

"Its okay," Jaemin menurunkan cumbuannya pada leher Jeno. Jemarinya memainkan puting laki-laki itu, memilin dan mencubitinya, "I can do it myself."

"I need you to get rid of my cigarettes addiction, darl."

"You're the one who wants me to quit smoking."

Jeno melenguh merasakan jemari panjang Jaemin mulai memasuki lubangnya dan bibir tipis itu mengulum putingnya.

"Engh- why I always submit to you?" Keluhnya kesal sekaligus heran.

"Cause you love me and my body."

"Hng- w-wait-"

"Peluk leherku atau kau jatuh merosot ke lantai," seringai Jaemin mendapati Jeno yang sudah menatapnya sayu, iris hitamya tertutup kabut nafsu, "kakimu juga. Ke pinggangku."


.


"If I'm a kitten then you're surely a puppy," Jeno mendongak, susah payah melihat ke arah televisi, terhalang kepala Jaemin yang asyik menjilati dan menggigiti lehernya.

Laki-laki itu memeluknya dari samping, sibuk mengendusi leher Jeno dan membelai pinggangnya.

"Persis seperti anjing yang sedang dalam masa kawin."

Jaemin mendongak lalu langsung melumat bibir Jeno. Mengungkung dan menindihnya di atas sofa, menahan tangannya yang sudah memberi ancang-ancang untuk menggetokkan remot pada kepala si laki-laki bermarga Na.

"You love puppy," ucapnya setelah berhasil membuat bibir Jeno membengkak.

"Anyway, kau masih ingat impian kita dulu?"

"Yang mana?"

Jaemin menggigit leher Jeno kencang sampai laki-laki itu memekik, "jadi kau melupakannya?!"

"Hng- wait- ahh! Let me think!" Jeno menjauhkan kepala Jaemin yang mulai menjilati lehernya lagi. Sampai ke collarbone dan dada malah.

"Emh- t-the one with a h-house near the sea?"

Jaemin tersenyum lebar. Ia mengusak surai Jeno sampai berantakan, "smart kitty."

Jeno merapikan rambutnya sambil cemberut, "kenapa dengan itu?"

"Kau tidak mau melanjutkannya?"

Jeno mendengus, "aku bahkan sudah membuat designnya dari lama. Kau yang tidak berhasil-berhasil juga menemukan lokasi yang cocok."

HIRAETH || JAEMJEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang