• CHAPTER 12 •

1.9K 183 10
                                    

Tidak ada yang terjadi antara Haechan dan Mark. Ya kalian tau lah apa yang biasanya dilakukan oleh pasangan ketika sedang honeymoon. Mereka hanya menikmati momen dimana mereka bisa lebih dekat satu sama lain.

Hanya berbagi cerita dan mengistirahatkan pikiran sejenak dari dunia asal. Mereka juga tidak ingin terburu-buru, Mark akan melakukannya jika memang sudah waktunya. Lagipula Mark juga sudah berjanji tidak akan menyakiti Haechan lagi maka dari itu ia coba menahan hormonnya yang sudah meletup-letup jika disuguhi paha mulus Haechan yang mengapit kakinya tiap pagi dalam 2 hari ini.

Haechan juga sudah mulai terbuka dengan Mark, terkadang ia juga menunjukkan sisi kekanakkannya didepan Mark. Jika memang Mark ingin mencoba hubungan dengan Haechan, maka Mark harus bisa menerima apapun yang Haechan miliki begitu juga sebaliknya.

Tak terasa sudah dipenghujung waktu honeymoon. Mereka sudah menghabiskan waktu 3 hari 2 malam di tempat yang menjadi destinasi pengunjung yang ingin merasakan suasana pantai yang indah nan romantis. Sudah saatnya kembali kedunia nyata.

Setelah semua siap, mereka segera terbang untuk menuju negara asal.

Sesampai di bandara, kedatangan Mark dan Haechan disambut oleh kedua orang tua Mark. Taeyong melambaikan tangan ke arah mereka agar Mark dan Haechan tau keberadaannya. Taeyong merasa bahagia melihat keduanya nampak seperti pasangan serasi.

"Apakah kalian bersenang-senang disana? Haechaniee apa Mark baik padamu? Terjadi sesuatu kah di antara kalian?" Haechan bingung harus menjawab yang mana dulu, Taeyong terlalu bersemangat menanyakan banyak hal pada Haechan.

"Aku senang mom dan ya Mark hyung baik padaku, ia menjadi penurut mom disana hehe.."

"Aigoo memang sudah seharusnya Mark nurut padamu chaniee.. ehm itu bagaimana pertanyaan yang terakhir?" Taeyong menaik turunkan alisnya. Tidak mungkin bukan pasangan tidak melakukan sesuatu bila ditinggal berdua di kamar.

Jujur Haechan lupa pertanyaan yang terakhir. Dirinya melihat Taeyong yang menatapnya dengan penuh pertanyaan. Haechan bingung.

Beda dengan Mark. Ia mendengar jelas perkataan mommynya itu.

"Ehm mommy aku kurang mendengar jelas pertanyaan terakhir, memangnya apa mom pertanyaannya?"

"Terjadi sesua-"

"Haechan, Mommy ayo kita segera pulang. Lihat daddy sudah menunggu kita di depan mobil sedari tadi. Berbincangnya nanti saja ya." Mark panik saat Taeyong ingin mengulang pertanyaannya.

Ia juga malu sebenarnya jika ditanya seperti itu. Untungnya otak Mark sedang berfungsi dengan baik dalam keadaan genting seperti tadi, jadilah ia mengajak keduanya untuk segera beranjak dari bandara.

Sesampainya di apartemen baik Mark dan Haechan langsung membersihkan tubuh dan merapikan barang yang mereka bawa saat liburan.

Hari kian menggelap dan karena Haechan terlalu lelah untuk memasak jadinya Haechan memesan makanan melalui jasa delivery. Mark tidak masalah dengan itu, ia juga bisa lihat kalau Haechan terlihat lelah.

Bagaimana tidak lelah, barang yang mereka bawa cukup banyak dan pastinya memakan waktu yang lama untuk dirapihkan kembali. Memang ada maid, tapi Haechan juga ingin membantu meringankan beban maid yang telah membantu mereka selama ini.

Perut sudah terisi dan waktunya untuk segera istirahat. Haechan beranjak menuju kamarnya namun Mark menahan pergelangan tangan Haechan.

"Haechan-ahh tidurlah dikamarku."

'tidurlah dikamarku' tunggu, Haechan tidak salah dengarkan?

"Hyung apa maksudmu?"

"Tidurlah dikamarku, aish apa kau tidak mengerti? Aku, kamu, tidur dikasurku. Begitu maksudku chan.."

PAIN || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang