• CHAPTER 20 •

1.7K 130 9
                                    

Pagi ini Haechan begitu semangat karena hari pertamanya bekerja setelah sekian lama.

Ah ia sedikit melupakan fakta bahwa ia akan bekerja di kantor sang suami yang entah  bagaimana keadaannya sekarang.

Jujur Haechan masih berharap kalau suaminya itu menghubunginya, atau paling tidak menunjukkan sedikit batang hidungnya, tapi entah lah Mark pergi begitu saja.

Justru karena sekarang Haechan bekerja di kantor Mark kesempatan untuk bertemu suaminya semakin
besar.

Senang? tentu saja. Haechan berharap dirinya bisa menjelaskan sedikit agar Mark tidak salah paham mengenai kejadian yang lalu. Jika memang Mark tidak bisa menerima cerita Haechan, yang penting Haechan sudah menjelaskan semuanya.

RING RING

"Halo Mommy? Apa aku sudah terlambat? Aku bar-

"Maaf Haechanie.. sepertinya kamu tidak bisa jadi asisten Mommy untuk sekarang."

Mata Haechan membulat, jantungnya berdetak cepat.

"Tunggu, jadi aku gak jadi kerja mom?"

" Begini, Mommy lupa kalau ternyata waktu itu bawahan Mommy sudah menerima asisten lain channie...
Maaf ya, Mommy benar-benar lupa."

"A-ah.. begitu, tidak apa Mom aku ga masalah kok. Lagian enak juga dirumah sendirian kok hihi.."

"Menantu paling manis paling baik cuma Haechan satu-satunya! Maafin mommy ya sayang, nanti kita jalan-jalan bareng yaaa ngabisin uang suami."

"HAHA ok Mom.."

"Okayy Mommy berangkat dulu ya sayang, jaga kesehatamu."

"Hati-hati di jalan mom!"

TUT

Pupus sudah harapan dirinya menemui Mark. Eh tapi tunggu? jika tidak bekerja disana kenapa tidak
Haechan mengunjungi langsung kantor Mark?


°°°


Sampai sudah Haechan di depan gedung perusahaan Mark, langkahnya bergegas menuju ruangan sang suami. Namun ia ditahan oleh para security yang menjaga pintu lift.

Tumben sekali dirinya dicegat langsung oleh security, biasanya memang Haechan langsung masuk begitu saja karena dirinya datang selalu sama bersama dengan Mark. Dan kenapa pula sekarang ada security yang menjaga disini.

"Maaf lift ini khusus bos kami saja, anda bisa lewat lift karyawan."

Lift karyawan hanya bisa di akses oleh para karyawan yang memiliki kartu perusahaan. Naasnya Haechan lupa dimana letak kartu perusahaan yang Mark kasih untuk pegangan dirinya.

Mata Haechan menangkap seseorang yang ia sangat hafal yaitu,

"Paman Yuta!!" Haechan berlari mengikuti arah Yuta yang tengah berjalan.

"Paman bolehkah aku meminjam kartu perusahaan? Aku ingin bertemu Mark hyung tapi aku lupa membawanya hehe."

Yuta tidak langsung jawab melainkan seperti orang yang tengah berpikir "Um.. Maaf Haechan aku tidak bisa memberikannya, aku pergi dulu."

Haechan bingung, ini aneh. Semua orang terdekat Haechan seakan-akan menghindarinya.

Mulai dari Mommy Taeyong yang mendadak membatalkan
kontrak kerja, Mark sang suami yang hilang entah kemana, dan yang terakhir yaitu Paman Yuta.

Biasanya permintaan Haechan akan langsung dituruti olehnya, tapi tadi Yuta seperti enggan berbicara dengan Haechan dan langsung melarikan diri.

Padahal Haechan hanya meminjam kartu perusahaan saja kok tidak meminta yang aneh-aneh, lagipula seharusnya semua orang juga sudah tau kalau Haechan ini istri dari bos yang menggaji mereka, tapi mengapa semuanya abai begini?

Dengan perasaan kecewa Haechan pulang dan ia harus merasakan kesepian untuk kesekian kalinya.

tbc


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAIN || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang