• CHAPTER 3 •

2.1K 232 18
                                    


Sudah berbulan-bulan Mark dan Haechan tinggal satu atap. Namun, tetap saja keduanya masih menutup dirinya masing-masing.

Jujur Haechan sangat bosan dengan kehidupannya yang sekarang. Kalau dulu ia masih bisa mencari kegiatan di luar, tapi sekarang ia sungguh tidak mempunyai kegiatan selain membereskan apartemen dan memasak.

Mommy Jung melarang Haechan untuk bekerja karena tidak ingin membuat hidup Haechan menderita lagi.

Untuk pendidikan, mommy Jung berkata tidak usah dilanjutkan jika memang tidak sanggup. Haechan lebih menurut pada pendapat Mommy Jung.

'Biarkan suamimu yang bekerja & menafkahimu Chan' ujar Mommy Jung

Selama ini pula Mark masih berhubungan dengan sang pacar. Ia tidak berniat untuk mengenal Haechan lebih jauh, karena memang Mark tidak bisa meninggalkan Jaeminnya begitu
saja.

Jaemin sudah menelan mimpi buruk karena pernikahan Mark, jadi ia tidak ingin Jaemin merasa diabaikannya walau sudah terikat dengan kata 'pernikahan'.

°°°


Ada kegiatan tiap pagi yang Haechan gemari, yaitu membuat bekal untuk suaminya.

Jam 5 pagi rupanya sudah waktu yang tepat untuk beranjak dari kamarnya. ya, merekaberpisah kamar. Mark yang meminta, tentu Haechan tidak bisa menolak.

Ia bangkit dari kasurnya, melipat selimut dan bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap.

Wangi khas orang setelah mandi menyeruak mengitari seluruh kamar Haechan. Haechan sedikit memoles bibirnya dengan lip balm berwarna merah cherry berharap suaminya sedikit melihat kearahnya.

Walaupun mustahil tapi tidak ada salahnya mencoba kan?

Sebelum keluar dari kamarnya, ia juga tak lupa meminum vitamin karena jantungnya membutuhkannya. Kalau saja Haechan lupa meminum vitaminnya, badannya akan langsung bereaksi. Haechan tidak ingin itu terjadi karena pasti akan merepotkan semua orang.

Ia melangkahkan kakinya menuju dapur dan tidak lupa memakaikan dirinya apron putih untuk melindungi bajunya. Hari ini ia berencana membuat bento yang berisi makanan lengkap.

Seperti ini kira-kira

Saat sedang berkutat dengan panci dan kawan-kawannya, Mark turun dari tangga siap dengan pakaian formalnya hendak pergi ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang berkutat dengan panci dan kawan-kawannya, Mark turun dari tangga siap dengan pakaian formalnya hendak pergi ke kantor.

Mark tidak menatap Haechan sedikit pun, ia langsung meloloskan dirinya begitu saja.

"m-mark hyung tunggu, ini bekalnya jangan lupa!" Haechan sedikit berteriak dan berlari menghampiri Mark.

"Hei tidak usah berteriak pagi-pagi, menggangu sekali!"

"umm.. ini bekalnya hyung, aku sudah buatkan untukmu." Haechan menyodorkan kotak makanan yang sudah ia siapkan kearah Mark. Mark menatap sinis bekal tersebut,

PAIN || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang