Chapter 5

702 85 0
                                    

Pagi hari yang cerah telah tiba. Matahari terbit dari ufuk timur pertanda hari sudah pagi. Cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar mengusik tidur nya yang nyenyak. Perlahan mata itu terbuka, masih dengan posisi terbaring sekedar untuk mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya.

Ria bangkit dari tidur nya, mengambil handuk lalu segera melakukan aktivitas rutin nya yaitu mandi pagi. Setelah mandi ia berdiri di depan cermin besar nya, lalu melihat diri nya di pantulan cermin. "Ayo mulai aktivitas di pagi ini Ria" Dia bergumam pada diri nya sendiri sambil menunjuk ke arah cermin yang terdapat pantulan wajah nya di sana.

Ia mengambil sisir dan menyisir rambut nya yang panjang hitam dan juga tebal, menguncir nya dengan rapih setelah di rasa semuanya sudah siap ia keluar dari kamar nya. Tak lupa ia juga membawa sebuah airpods untuk mendengar kan musik.

"Selamat pagi kakak" ucap Ria dengan nada riang saat melihat kakak nya sedang membuatkan susu. Mendengar ada yang memberi nya salam di pagi hari Billy pun memberi senyuman manis untuk adik satu-satunya. Ria hanya memiliki 1 kakak yaitu Billy dan Billy hanya mempunyai 1 adik yaitu Ria. Meskipun Ria anaknya cerewet ia tetap menyayangi nya.

"Mau kakak buatin susu juga?" Tanya Billy yang hendak mengambil gelas, namun di hentikan oleh Ria.

"Gak usah kak, Ria mau keluar sebentar, mau lari pagi. Nanti pas pulang aja baru Ria sarapan" jawab Ria yang hanya di balas anggukan oleh Billy. Setelah itu Ria berpamitan untuk pergi.

Saat ini Ria masih berada di depan rumah nya, ia sedang berjongkok untuk mengikat tali sepatu nya yang lepas. Setelah mengikat tali sepatu itu dengan kuat, ia memasang airpods itu di telinga nya memutar musik lalu mulai berlari mengelilingi komplek.

Suana hati yang sedang baik, cuaca yang baik, semuanya terasa sangat sempurna. Ria berlari sambil sesekali berhenti lalu meregangkan tubuhnya. Berhenti di sebuah tempat memandang pemandangan yang begitu indah saat di pandang. Bertemu dengan beberapa anak kecil yang juga berolahraga dengan orang tua mereka. Ria sangat menyukai anak kecil itulah mengapa dia memiliki sifat yang penyayang.

1 jam ia habiskan untuk berolahraga saat di pagi hari. Sekarang ia putar balik untuk kembali menuju rumah nya. Ia berjalan dengan santai saja mengingat ia juga sudah kelelahan dan tubuhnya yang sudah berkeringat. Jadi dia berjalan dengan santai menghirup udara segar di pagi hari.

Setiba nya ia di rumah ia langsung membanting diri nya di sebuah sofa panjang di rumah nya. Billy yang melihat tingkah adik nya hanya bisa menggelengkan kepala nya dan terkekeh kecil melihat adik nya yang lemas mungkin karena kelelahan.

"Capek yah?" Tanya Billy yang menaruh handphone nya di meja lalu memangku kaki Ria, membuka sepatu dan juga kaos kaki ia kenakan lalu memijit pelan kaki Ria.
Ria yang mendapat perlakukan baik seperti itu dari kakak nya hanya memejamkan mata nya sambil menikmati pijitan dari Billy.

"Lumayan lah capek nya" jawab Ria masih memejamkan mata nya. Ria selalu menjadi bayi yang manja saat bersama Billy kakak nya. Dengan status nya sebagai anak bungsu di keluarga nya membuat diri nya selalu di manja dari kedua orang tua juga kakak nya Billy.

"Kakak gak sekolah hari ini?" Ria kembali bertanya. Hari ini adalah hari Kamis seharusnya saat ini Billy sedang berada di sekolah, tapi yang dia lihat Billy tak pergi ke sekolah ia malah duduk di sofa sambil memainkan game nya.

"Gak, hari ini lagi libur, guru-guru di sekolah lagi ada pertemuan" jawab Billy

"Oh"

Ria menurunkan kaki nya yang masih di pangku oleh Billy lalu menatap nya sambil memikirkan sesuatu. "Kak, gimana kalau Ria sekolah di Indonesia aja sama kak Billy?" Ujar Ria menyilang ke dua kaki nya di atas sofa.

Billy yang mendengar hal itu mengerutkan kening nya bingung. Padahal dulu dia yang merengek meminta untuk ikut ke Jepang bersama ke dua orang tua nya agar bisa sekolah di sana dan sekarang ia mau kembali lagi bersekolah di Indonesia. Sebenarnya Billy tidak memperdulikan hal itu, dia senang kalau ada adik nya disini tapi mengingat dulu Ria pernah bilang pada nya kalau di sini dia tidak tenang.

"Kok tiba-tiba banget?" Tanya Billy bingung

"Gak, Ria cuman pengen aja sekolah di sini"

"Ya kalau mami sama papi setuju kamu boleh sekolah di sini"

"Pasti mami sama papi setuju, kan ada kak Billy yang jagain Ria"

"Bikin repot tau gak"

"ih Ria gak pernah bikin repot yah, kak Billy aja yang rese"

"Kamu aja yang nyebelin"

"Tapi sayang kan?"

"Gak tuh, aku gak sayang sama kamu"

"Yang bener aja?" Kata Ria, memanyunkan bibirnya ke depan seperti anak kecil yang akan menangis ketika tidak di belikan permen.

Billy tertawa dengan puas saat melihat wajah lucu adik nya, merasa di ejek dari Billy terjadilah aksi kejar-kejaran dari adik dan kakak itu.

****

Dini hari pukul 15:30 Ria sedang duduk di taman menunggu seseorang yang membuat janji dengan nya dan siapa lagi kalau bukan Indro. Semalam Indro dan Ria bertukar nomor ponsel dengan tujuan Indro akan menghubungi nya nanti jika ingin bertemu besok.

5 menit menunggu akhirnya Indro dan 3 orang lainnya berjalan bersama. Yang Ria kenal hanya Indro, Joko, dan Roni dan yang satu nya lagi Ria tidak mengenal nya. Dia adalah seorang perempuan, dan bisa ia lihat perempuan itu berjalan sambil bergandengan tangan dengan Roni. Yang pasti perempuan itu sangat cantik, sepertinya ia mempunyai darah campuran. Di lihat dari wajah nya yang seperti bule, juga warna rambutnya yang agak pirang.

Mereka kini telah bertemu satu sama lain, Ria berdiri menyambut kedatangan mereka dengan senyuman hangat nya. Terutama saat dengan Indro.

"Udah nunggu lama yah?" Tanya Indro yang memulai pembicaraan.

Ria menggeleng lalu menjawab "gak, gue baru nyampe kok di sini" jawab Ria

"Ah, Ria ini Joko sama Roni" ujar Indro menunjuk ke arah Joko dan Roni

"Indro, bukan nya kemarin kita udah kenalan yah?" Sahut Roni mengingat kemarin mereka bertemu

"Emang ia?" Tanya Indro balik

"Ya iyalah Bambang masa ia Lo gak inget?" Roni menjawab dengan nada suara yang agak tinggi dan tak lupa juga satu pukulan ringan yang mendarat di kepala Indro

"Oh ya udah gak usah ngegas juga kali"

"Emang Lo pikir gue motor apa? Terus ngegas, ngerem trus"

"Ya Lo kan bajai"

"Gue bukan bajai"

"Terus?"

"Pangeran"

"PD banget Lo"

"Udah kagak usah ribut, kek anak TK aja Lo bedua" itu suara Joko yang menenangkan dua makhluk hidup yang sedang berdebat padahal tidak ada masalah.

"Ria ini Santi pacar nya Roni" kata Joko. Ria pun menjulurkan tangan nya untuk bersalaman dengan Santi.

"Hai, gue Ria" ucap Ria

Santi menerima jabatan tangan itu dengan lembut dan tak lupa senyum manis yang terpancar di wajah nya. "Santi" jawab Santi dengan singkat

"Berhubung kita udah saling kenal nih boleh dong kalau kita temenan" ujar Indro yang di balas anggukan setuju oleh semua orang yang ada di situ.

"Eh tapi masih ada satu teman lagi yang belum datang" kata Roni

Setelah kata-kata Roni selesai muncul seorang perempuan dari ujung jalan yang sedang berlari kecil ke arah mereka.

Seakan jantung yang tadi sedang berdetak kini berhenti begitu saja saat Ria melihat sosok itu. Bagaimana nasib nya sekarang setelah sekian lama tidak bertemu dengan nya, ia kembali di pertemukan dengan sosok itu.

"Hai..." Ucap perempuan itu saat tiba di antara mereka








Jangan lupa untuk vote yah guys 🙃
Maaf kalau salah dalam pengetikan
Follow aku juga 😊

TENTANG "RIA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang