Chapter 20 (End)

865 62 10
                                    

Uda Zeyn mengalihkan pandangan nya mengikuti arah suara yang memanggil nama nya itu. Seketika diri nya merasa berubah menjadi patung begitu melihat sosok yang begitu mirip dengan Aqeela yaitu Ria.

Bibir nya tak mampu ia gerakan bahkan hanya untuk memanggil nama Ria. Sosok yang sudah 15 tahun terakhir belum ia lihat. Sosok yang dulu ia lihat sebagai bayi, sekarang sudah tumbuh menjadi seorang remaja perempuan yang sangat cantik dan manis.

Andaikan saja Aqeela masih hidup, pasti ia akan sangat senang bertemu dengan kembaran nya ini.

Ria tersenyum dari jauh dan matanya terus mengeluarkan air bening. Ria berlari ke arah uda Zeyn.

Uda Zeyn juga tidak tinggal diam ia ingin sekali memeluk sepupu nya yang satu ini. Adik yang sangat ia rindukan. Ia berlari menemui Ria yang juga berlari ke arah nya.

Ketika bertemu Uda Zeyn langsung memeluk nya dengan erat. Mencium puncak kepala nya dengan sayang dan terus menangis. Begitu juga dengan Ria yang melepaskan tangis rindu nya. Ia membenamkan wajah nya pada dada sang kakak sepupu nya itu.

"Kamu uda gede banget ya sekarang udah cantik" ucap Uda Zeyn sambil menangkup pipi gemuk milik Ria. Dia kembali memeluk tubuh besar Uda Zeyn.

"Kamu mau gak ketemu sama mama sama papa?" Suara Uda Zeyn terdengar parau karena menangis. Ia tau pasti Ria ingin sekali menemui orang tua kandung nya. Begitu mendengar kata 'mama dan papa' Ria langsung mengangguk cepat ia tak sabar ingin melihat bagaimana rupa orang tua kandung nya dan seperti apa mereka..

Uda menggenggam tangan Ria lalu membawa nya masuk ke dalam rumah.

Rumah mereka sangat mewah, dinding yang di cat dengan warna biru langit dan Beberapa gambar lukisan yang indah yang di pajang di dinding. Seluruh barang yang ada di dalam rumah ini di tata dengan sangat rapih. Ria sempat takjub melihat keindahan rumah ini. Tapi ia lebih terkejut ketika melihat sepasang suami istri yang sedang duduk nonton bersama. Betapa manis nya mereka berdua.

Ria melangkahkan kaki nya mendekat ke sofa tempat di mana mereka duduk. Air mata kini kembali mengalir di pipi nya. Mereka berdua terlihat begitu manis. Duduk bersama dengan posisi pria paruh baya itu merangkul pundak sang wanita, menyandarkan kepala nya di bahu sang suami.

"Mama...papa..." Suara Ria tercekat saat dia memanggil orang tua nya. Ia berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis lebih banyak lagi.

Kedua orang tua itu membalikan tubuh mereka, melihat siapa yang memanggil. Begitu mereka tau siapa yang memanggil mereka, mereka sangat syok dan kaget. Wanita paruh baya itu sampai menutup mulut nya dengan kedua tangan. Mata nya mulai berair dan tubuh nya mulai gemetar saat melihat Ria.

"Ria..." Gumam pria paruh baya yang tak lain adalah ayah Ria. Dan wanita paruh baya itu adalah ibu Ria.

Ria tersenyum hangat mendengar nama nya di panggil ia melangkahkan kakinya dengan cepat dan memeluk kedua orang tua kandung nya itu.

Mereka bertiga saling berpelukan satu sama lain, melepaskan rasa rindu yang sudah tertanam bertahun-tahun lamanya. Menangis karena bahagia akhirnya Indri dan suami nya bisa bertemu lagi dengan putri mereka Ria.

Indri melepaskan pelukan nya lalu menghapus air mata yang membasahi pipi Ria. "Udah cantik anak mama" ucap Indri sembari mengusap lembut pipi mulus Ria.

"Andai aja Aqeela masih di sini, pasti dia bakalan senang banget ketemu sama saudara kembar nya" ucap ayah nya sambil tersenyum pahit. Pikiran nya mengkhayal tentang bagaimana reaksi Aqeela dan Ria saat bertemu. Andai saja dulu Indri tak mengijinkan Jessica untuk mengadopsi Ria. Mungkin sekarang Ria dan Aqeela masih bersama.

TENTANG "RIA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang