Chapter 9

563 68 0
                                    

Di sebuah kelas, seorang pria muda tengah duduk memandangi seorang perempuan yang tengah tertidur pulas dengan posisi wajah yang di miringkan di atas meja, dan lengan sebagai bantal.

Pria itu menopang dagu dengan telapak tangan nya, mengamati setiap inci pada wajah perempuan yang tengah tertidur ini. Matanya yang indah, alis nya tebal, hidung nya, bibir nya yang berwana pink alami, pipi nya yang mempunyai banyak isi, membuat pria itu gemas hingga tersenyum sendiri. Pria itu tak lain adalah Farrel yang tengah memandangi Ria yang sedang tertidur di kelas. Mata pelajaran matematika yang sulit membuatnya mengantuk, lalu tertidur ketika kelas matematika telah selesai. 

Farrel mengaggumi kecantikan yang dimiliki oleh perempuan yang berada di samping nya ini. Entah sudah berapa lama ia tersenyum seperti itu, rasanya ia akan tetap tersenyum hari ini seperti tidak akan ada hari esok untuk tersenyum.

Gue emang gak percaya sama cinta pandangan pertama, tapi sejak gue liat Ria, gue percaya cinta pada pandangan pertama itu ada ~Batin Farrel yang masih setia memandangi Ria. 

Memang benar, Farrel tidak percaya akan cinta pada pandangan pertama. Ia merasa bahwa mereka tidak sepenuhnya mencintai orang itu, melainkan hanya menganggumi untuk sementara, dan setelah rasa kagum itu hilang, mereka juga akan perlahan menghilang dengan perasaan itu, dan akan menyakiti orang yang telah menaruh hati padanya, oleh sebab itulah ia tak percaya dengan hal itu.

Tapi kini ia benar-benar telah jatuh hati kepada Ria, sejak pertama kali Ria masuk ke sekolah ini dan duduk bersebelahan dengan dirinya, dia sudah mulai rasa ada yang berbeda dengan perasaan nya, namun dia belum yakin. Ia belum pernah menganggumi bahkan untuk mencintai seseorang dalam cinta pandang pertama, tapi sekarang dia yakin dengan perasaan nya.

Ketika sedang asik memandangi wajah Ria, tiba-tiba sebuah notifikasi yang masuk di ponsel Ria menganggu Farrel yang masih asik memandangi orang di samping nya. Ponsel Ria berada di atas meja, tepat di samping nya, dengan pelan, Farrel menggerakkan tangan nya meraih ponsel Ria, agar bisa melihat isi notifikasi itu.

Saat ia sudah berhasil meraih ponsel Ria, Farrel mencoba untuk membuka notifikasi itu, di layar ponsel nya tertera nama Indro yang mengirimi nya sebuah chat di Instagram, namun Farrel tak bisa melihat isi chat itu karena tak mengetahui password Ria.

Pergerakan kecil dari tubuh mungil di samping nya, membuat Farrel dengan sigap menaruh kembali ponsel Ria di samping nya. Mata itu perlahan terbuka, dan pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah Farrel. Ria terkejut hingga tubuh nya itu melonjak kaget dari atas bangku.

"Huh, kaget gue!!" Sahut Ria, sambil mengusap dada nya, menetralkan nafas nya yang terengah-engah.

"Lo kaget nya biasa aja dong.." kata Farrel yang juga terkejut akan reaksi dari Ria saat melihat nya.

"Ya habis nya gue pikir di kelas gak ada orang, padahal ada Lo di sini" kata Ria yang kembali duduk di bangku milik nya.

"Ada-ada aja Lo Ri"

"Lo gak ke kantin?"

"Gue baru aja balik dari kantin trus gue ngeliat Lo yang lagi tidur, eh tau-tau nya pas bangun malah kaget kek liat hantu" kata Farrel dengan wajah yang di buat-buat seakan sedang kesal. Dan jangan lupakan bahwa ia juga berbohong, karena sedari tadi ia sibuk melihat Ria yang tertidur hingga lupa untuk mengisi perut nya.

"Yahh maaf" kata Ria memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang sedang di marahi oleh orang tua nya. Farrel yang melihat hal itu langsung luluh, rencana nya untuk mengerjai Ria gagal total.

"Gak apa-apa.. oh Iyah tadi ada notifikasi yang masuk tuh di hp Lo" ujar Farrel sambil melihat ke arah ponsel di meja

Ria yang mendengar hal itu pun segera mengambil ponsel nya dan melihat notifikasi itu. Ketika notifikasi itu di buka, ternyata Indro yang mengirim nya sebuah chat.

TENTANG "RIA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang