🌸 IF 🌸

145 18 11
                                    

Author : Vell

-

Mungkin.

Mungkin jika Donghyun menyatakan perasaannya kepada Jibeom, mereka akan pacaran sekarang?

Mungkin jika Donghyun tidak terlalu ragu, ia tidak akan melewatkan momen berdua bersama Jibeom?

Dan, Mungkin jika Jaehyun tidak menerima Jibeom, peluang donghyun masih besar untuk menyatakan perasaannya?

Tapi, kata mungkin, hanya akan menjadi sebuah kata, karena semua hal itu sudah berlalu.

Yang tersisa hanya, mungkin, satu kata yang membuat harapan donghyun masih ada di tengah-tengah sana.

"Kau mau pesan apa?" Jaehyun bertanya sambil menatap ke arah donghyun. Hari ini hari jadi Jaehyun dan Jibeom yang pertama, dan jaehyun ingin merayakannya dengan mentraktir sahabat terbaiknya, donghyun.

Donghyun tampak berpikir sebentar, "Samakan denganmu saja." jawabnya.

Jaehyun mengangguk dan menyebutkan pesanannya ke kasir, mereka lalu pergi ke meja yang terletak di dekat jendela.

Jaehyun mengeluarkan ponselnya dari saku dan tersenyum-senyum saat membalas pesan dari jibeom. Sementara donghyun menatap keluar jendela karena tidak bisa melihat jaehyun tanpa menyadari rasa sakit di hatinya.

Pandangan donghyun tertuju pada salah satu pemuda yang terlihat membawa bunga dan menyerahkannya pada seseorang di depannya dengan wajah berseri.

Tapi berbeda dengan ekspresi orang itu yang malah seakan terganggu. Tapi sepertinya pemuda itu tidak menyadari hal itu, dan donghyun sudah bisa menebak kalau sebentar lagi pemuda itu akan ditinggalkan.

Dan benar, seseorang di hadapannya pergi dengan wajah kesal. Meninggalkan pemuda itu dan bunganya yang sudah terlempar ke tempat sampah di dekat sana.

Donghyun meringis, merasa kasihan dengan pemuda itu, tapi lalu ia tersenyum miring, memang apa bedanya dengan dirinya?

Menyukai laki laki yang sekarang sudah jadi kekasih dari sahabatnya. Menyedihkan.

"Ah, Jibeom akan menyusul ke sini, tidak apa apa kan?" tanya Jaehyun.

Donghyun menoleh, ia terdiam, pikirannya mulai berkecamuk karena jujur, berhadapan dengan Jibeom saat ini sangat menyakitkan. Bersama jaehyun saja dia sudah merasa sakit dan sedikit tidak nyaman, apalagi bila ditambah jibeom.

Tapi lagi, jaehyun sahabatnya, dan jibeom adalah kekasihnya jaehyun. Tidak mungkin donghyun menolaknya bukan?

Alhasil donghyun mengangguk pelan, yang kemudian membuat senyum lebar terbit di wajah jaehyun.

Disini, donghyun hanya bisa menarik nafas pelan, dan berharap ia akan baik-baik saja setelahnya.

🌸🌸🌸

Setelah acara makan siang dua hari lalu yang membuatnya menangis semalaman, kini sebisa mungkin donghyun menghindari jaehyun yang terkadang berpapasan dengannya.

Donghyun tidak sekuat itu, ia tidak bisa berlama-lama untuk berpura-pura baik-baik saja disaat hatinya bahkan meneriakkan teriakan pilu.

Beruntung donghyun dan jaehyun tidak berada di jurusan yang sama, karena itu lebih memudahkannya untuk menjauh sementara dengan alasan tugas.

Tapi sebenarnya itu percuma. Karena ia satu jurusan dengan jibeom, bahkan di beberapa mata pelajaran, mereka satu ruangan.

Dan sepertinya Tuhan tidak berpihak padanya, karena hari ini, Jibeom duduk tepat di sebelahnya.

It's all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang