Mitha memandangi pria yang berada di hadapannya. Pria berjas hitam rapi selayaknya seorang Direktur semestinya. Mata yang tajam tengah menatapnya kini. Namun gadis tersebut tidak takut atau segan. Yang Mitha ketahui adalah pria itu merupakan bosnya di kantor. Dirinya sempat bingung ketika ada yang mengirimkan buket bunga serta makanan. Dan itu bukan hanya sekali melainkan setiap hari. Awalnya ia mengira itu dari kekasihnya, ternyata bukan. Pengirimnya adalah pria yang kini bersamanya.
"Ada apa ya, bapak mau ketemu sama saya?" tanya Mitha.
Pria itu tersenyum miring. "Kamu mungkin sudah tau kan, siapa yang selama ini mengirim bunga?"
Mitha tertegun sejenak. "Ya, itu dari Bapak kan?" tebakannya padahal dirinya sudah tahu. Akhirnya ia tahu ketika menanyakan kepada kurir, siapa pengirimnya. karena ulah bosnya ia menjadi bertengkar dengan Virgo. Gadis itu mengira dari kekasihnya.
"Ya," jawab. Pria itu melempar tatapan penuh menyelidik. "Kamu menyukainya?"
"Untuk apa Bapak Nevan ngirim bunga dan makanan itu?" Mitha melontarkan pertanyaan yang lain. Ia tidak mengerti tujuan bosnya.
"Aku menyukaimu," jawabnya dengan gamblang. Detik itu juga Mitha syok dan tidak percaya dengan apa yang Nevan katakan.
Mitha menggelengkan kepalanya samar. "Ini nggak mungkin. Sepertinya Bapak main-main aja kan?"
"Apa menurutmu dengan mengajakmu bicara berdua di restoran ini cuma main-main?" tanya Nevan dengan tatapan yang sulit di artikan. Mitha mengedarkan pandangannya. Mereka berada di restoran ternama dan privat. Terutama meja mereka yang di hiasi lilin-lilin menyala membuat suasana romantis dan terdapat buket mawar merah. Mitha termenung. "Perasaanku padamu itu nyata." Ia mengungkapkan isi hatinya.
"Maaf," ucap Mitha. "Aku sudah punya pacar." Nevan yang kali ini terdiam. "Mungkin anda sudah dengar rumornya kan kalau aku sudah punya pacar. Itu memang benar. Kami sudah pacaran cukup lama. Dan serius."
Nevan menatapnya dengan perasaan kecewa. Ia memang sudah mendengarnya namun saat ini sedang memastikan. Mitha adalah gadis yang meluluhlantakkan hatinya. Cantik, humble dan mudah bergaul. Mitha terkenal di kantor. Nevan jatuh cinta pada Mitha pada pandangan pertama. Diam-diam ia selalu memperhatikan karyawannya tersebut.
"Mungkin kamu akan merubahnya," ucap Nevan arogan seraya mengambil gelas berisikan wine. Ia menyesapnya sedikit. Nevan bukanlah tipe orang yang akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan Mitha.
"Merubah apa?" tanya Mitha dengan mengerutkan keningnya.
"Merubah pilihanmu. Kekasihmu atau aku?"
"Apa?" Mitha terperangah. Jadi dirinya harus memilih antara Virgo atau Nevan? Hei ini adalah hidupnya. Dirinya sendiri lah yang mengaturnya. Bukan orang lain apa lagi Nevan!
"Aku bosmu, mungkin aja,-" ucapan Nevan terpotong.
"Apa menurut Bapak karena jabatan yang anda miliki lebih tinggi. Aku mau memilih anda? Itu salah. Aku tetap memilih pacarku. Walau pun dia nggak punya jabatan atau apa pun itu."
Rahang Nevan mengetat. "Jadi kamu menolakku?" matanya menyalang tidak suka dengan pernyataan Mitha.
"Ya. Aku menolak perasaan Bapak. Maaf sepertinya nggak ada yang harus kita bahas lagi. Permisi." Mitha langsung undur diri lalu mengambil tasnya dan pergi. Meninggalkan bosnya seorang diri. Nevan menatap tajam punggung Mitha yang semakin menjauh. Hatinya sakit dan terluka atas penolakan Mitha. Ini pertama kalinya ia serius dengan seorang gadis namun di patahkan.
Nevan mengambil gelas Wine lalu menghabiskannya. Ia telah menyiapkan makan malam yang romantis untuk menyatakan cintanya. Namun berakhir menyedihkan. Karyawannya menolak seorang Direktur perusahaan tempatnya bekerja. Itu tidak masuk akal baginya. Nevan berdecak, apa kurang dirinya? Sehingga Mitha lebih memilih kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Dear Mitha (GOOGLE PLAY BOOK)
RomanceDi HAPUS!! Hanya tersedia eBooknya di Google Play Book & PDF nya. Sekuel Look At Your Heart Cinta adalah sebuah ilusi bagi Mitha. Sejak calon suami yang ia cintai dengan segenap hidupnya, pergi untuk selama-lamanya. Meluluh lantakkan hati dan jiwa...