•
•
•
•
🍎🍎🍎Losing him was blue like i never know. Missing him was dark grey all alone.
Sudah jam 8 pagi ketika Harry turun dari kamarnya lalu menuju ke dapur dan mengambil sebuah roti dari lemari. Dirinya begitu lesu dengan mata sembab dan membengkak, juga dengan sebelah pipi yang tampak memerah. Tapi ia harus makan sesuatu sebelum pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Mengabaikan Draco dan Astoria yang sedang sarapan pagi berdua di meja makan. Draco yang terus menatapnya tapi tidak mengatakan apapun. Harry tidak mengharapkan apa-apa, lagipula untuk apa dia berharap? Tadi malam semua sudah jelas, Draco sama sekali tidak mendengarkan omongan apa adanya yang keluar dari mulutnya.
Hari ini Harry melewatkan kelasnya dengan mengabari para mahasiswa lewat whatsapp. Mau bilang apa dirinya jika para mahasiswa bertanya kenapa keadaannya begitu mengenaskan. Dirinya juga masih belum bisa menahan air mata ketika rasa sakit dihatinya pergi dan kembali.
Harry menghabiskan waktu 20 menit didalam kamar mandi untuk berendam dan menghilangkan rasa sakit di kepalanya. Saat ia keluar dari kamar mandi, jari-jarinya sudah mengkerut. Tapi sakit dihatinya tak kunjung surut.
Ketika Harry mengintip keluar jendela, mobil Draco sudah keluar dari halaman rumah dan pergi menyusuri jalan. Harry tidak peduli, itu bukan urusannya. Dia keluar dari kamar berniat untuk pergi ke taman belakang dan duduk sambil menikmati secangkir teh. Namun langkah Harry terhenti sejenak ketika melihat Draco yang masih berada di ruang tengah dan menonton televisi dengan santai. Itu artinya Astoria hanya pergi seorang diri, atau mungkin yang dilihatnya adalah hantu yang mirip dengan Draco.
Harry mengambil sebuah cangkir dan bubuk teh dari lemari. Ia meringis ketika merasakan sakit dikepalanya yang menyebabkan pandangannya berkunang-kunang dan dirinya hampir saja kehilangan keseimbangan. Cangkir itu jatuh dari genggaman Harry menimbulkan suara pecahan kaca yang menggema di seluruh ruangan. Harry terjatuh karena kakinya yang terlalu lemas, dia merasa sakit dan marah disaat bersamaan. Kenapa hidupnya harus begitu sulit. Dia tidak mau dianggap lemah tapi nyatanya saat ini ia bahkan tidak bisa berdiri.
Semakin gelap dan gelap dan hening.
🥀🥀🥀
"Dia adalah penderita anemia, usahakan untuk selalu menjaga pola makannya dengan baik. Dia akan sering merasa pusing jika jam makannya terlambat dan tidak teratur." Jelas seorang dokter yang tengah memeriksa keadaan Harry yang sedang terbaring di tempat tidur.
Draco mengangguk-angguk dan mendengarkan dengan baik perkataan sang dokter. Dirinya sangat khawatir melihat wajah pucat Harry dan tangannya yang terasa dingin. Tapi tidak, dirinya hanya kasihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED || Loving Him
Fanfiction🍎🍎 "Ta- tanganmu." Harry meremas tangannya sendiri yang sudah basah karena keringat dingin. Draco dengan sengaja semakin mempertipis jarak diantara mereka, "kenapa tanganku?" Dengan segenap keberaniannya, Harry menatap Draco, "lepaskan tanganmu."...