RED || Loving Him

S

•
•
•
•
🍎🍎🍎

His love was like driving a new Maserati down dead end street.

Draco pov

Ketika aku masih kecil, aku tidak pernah mengira bahwa hidup bisa serumit ini. Aku pikir semuanya mudah dan menyenangkan. Sampai aku membuat kesalahan lalu belajar lalu bertumbuh.

Aku tau mungkin masih ada orang yang dendam kepadaku, atas semua perbuatanku. Tapi tidak masalah, karena tidak semua orang memiliki kasih yang besar di dalam hatinya. Lagipula aku tidak bisa memaksa mereka.

Saat ini aku hanya ingin memberikan cinta kepadanya, orang yang memberikan aku sangat banyak pelajaran. Aku hanya ingin selalu menjaganya, aku hanya ingin dia selalu tersenyum bahagia bersamaku, di sisiku. Aku tidak peduli jika orang lain mengatakan aku adalah budak cinta yang bodoh. Biarkan saja, mereka bebas berkomentar apapun karena lidah semua orang tidak bertulang.

Harry James Mafoy, istriku, belahan jiwaku. Karena dia, hidupku jauh lebih berarti. Karena dia, setiap detik hidupku jauh lebih berharga. Dia mengajari aku bagaimana...

Memaafkan jika ingin dimaafkan.

Mencintai jika ingin dicintai.

Menolong jika ingin ditolong.

Tapi satu hal yang paling penting dari semua itu adalah... Ketulusan. Bagaimana kau bisa membiarkan semesta ini yang mengatur semua karma atas segala perbuatanmu. Tidak meminta imbalan karena hatimu percaya, kau akan menuai apa yang kau tanam.

Dia juga mengajariku untuk belajar dari setiap hal sekecil apapun itu. Dia mengajariku untuk tidak menunggu tamparan besar agar aku bisa belajar. Justru mulai dari saat ini aku harus belajar bagaimana cara menghadapi tamparan besar yang bisa datang kapan saja. Karena aku harus selalu berjaga-jaga, agar aku tidak lengah.

Dia juga mengajariku bahwa, jika dunia tidak membalas, maka bukan didunialah balasannya.

Dia selalu berkata, "Draco, lihat mataku. Dengar... aku tidak menginginkan penderitaanmu. Aku akan jauh lebih sakit jika melihatmu menderita. Jangan lihat kebelakang, lihat aku. Aku ada disini, aku lelah jika harus melanjutkan segala masalah yang selama ini menghantui hidupku."

"Tapi Harry, aku sangat jahat. Aku pantas-"

"Jangan lihat kebelakang, lihat mataku, lihat dirimu yang ada dimataku. Aku mohon, aku hanya ingin kita bahagia. Tidak bisakah kita mewujudkan hal itu?"

Ketika suara lembutnya telah melintas di telingaku. Aku langsung menenggelamkannya dalam pelukanku. Aku tidak ingin dia menangkap basah air mata yang menggenang di pelupuk mataku. Dia membuatku merasakan segalanya.

Cinta.

Kemarahan.

Air mata.

Sakit.

Penyesalan.

Euphoria.

Ephipany.

Ketenangan.

Kelegaan.

Dia malaikat yang indah, hanyalah milikku.

Draco pov end

🥀🥀🥀

Harry berurai air mata, nafasnya terengah-engah, hampir habis.

Draco tersenyum bahagia dan bangga. Belum pernah dia merasa sebahagia dan secampur aduk ini dalam hidupnya.

"Tidak adil hiks... Dia mirip sekali denganmu hiks.. Padahal aku yang membawanya kemana-mana hiks.." Harry masih tidak dapat membedung air matanya yang sudah keluar sejak sepuluh menit yang lalu.

"Tidak sayang, lihat pipinya, sangat menggemaskan sepertimu. Kita membuatnya bersama, kau tidak lupa kan?" Draco dengan sengaja menggoda istrinya itu sambil mengusap air matanya.

"Kau hiks.. Menyebalkan!" Harry memukul bahu Draco dengan sangat pelan.

Draco tertawa menyaksikan hal tersebut, istrinya ini memang selalu menggemaskan dalam keadaan apapun, "jangan menangis, aku mencintaimu."

Harry menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Draco, "aku lebih mencintaimu."

Draco menggeleng, "tentu tidak, aku lebih tinggi darimu. Itu artinya kapasitas mencintaiku lebih besar."

"Jangan bercanda!" Harry memukul bahu Draco lagi.

"Baiklah baiklah, kau memang sangat mencintaiku. Kalau begitu... Ayo kita buat satu lagi," Kata Draco lalu mencium bibir Harry dalam.

"Hmpph!" Harry benar-benar ingin protes. Namun sayang, mulutnya dibungkam.

🥀🥀🥀

Karena mencintainya adalah merah membara.

Draco Malfoy to Harry Malfoy.

Oh ya.. Satu lagi malaikat kecil mereka. Scorpius Malfoy.

Jadi mereka adalah The Malfoys.

End
Thank you very much
•
•
•
•
🍎🍎🍎