🍎🍎
"Ta- tanganmu." Harry meremas tangannya sendiri yang sudah basah karena keringat dingin.
Draco dengan sengaja semakin mempertipis jarak diantara mereka, "kenapa tanganku?"
Dengan segenap keberaniannya, Harry menatap Draco, "lepaskan tanganmu."...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • 🍎🍎🍎
But loving him was red.
"Kenapa kau lakukan ini padaku, Draco?"
"Memangnya apa yang telah ku lakukan padamu?"
Harry menyeka sudut matanya yang berair, "sebenarnya kau menganggapku ini apa?"
"Aku tidak tau."
"Berikan aku jawaban yang pasti!" Harry mulai tidak bisa menahan air matanya.
Astoria mendecih, "kau bukan siapa-siapa bodoh!"
"Serendah apa aku dibandingkan dengan wanitamu ini?!
Harry sudah lelah dengan permasalahannya yang itu itu saja. Perasaannya yang di permainkan dan di tarik ulur berulang kali. Dia butuh sesuatu yang jelas agar dia bisa mengambil keputusan. Mempertahankan atau mengakhiri semuanya.
Tangan Draco mengepal, "dengar Harry, hari ini seharusnya baik-baik saja jika kau tidak datang tiba-tiba ke perusahaanku dan membuat keributan di ruanganku."
"Keributan apa? Keributan apa?! Kenapa kau sangat bodoh?! Tidakkah matamu terbuka dan melihat bahwa selama ini kau adalah bonekanya?!" Harry menunjuk Astoria langsung dengan jarinya.
Draco sepertinya sangat tidak terima di gambarkan seperti itu, "setelah membuat keributan, sekarang kau menghinaku!"
"Aku tidak menghinamu bodoh! Aku tidak menghinamu!" Harry merasa bola matanya hampir keluar. "Aku istrimu Draco, aku memberikan segala yang ku punya padamu. Aku memberikan hatiku, aku memberikan ragaku, bahkan mungkin jiwaku." Tubuh Harry bergetar hebat dengan nafasnya yang tersenggal.
Astoria bangkit berdiri dan memandang Harry dengan sinis, "dan kau memanggilnya bodoh setiap saat. Istri macam apa kau ini?!"
"Jadi sekarang apa yang kau inginkan?" Draco menatap Harry lekat.
Harry membalas tatapan itu, "aku hanya ingin dicintai, hanya itu. Layaknya aku mencintaimu."
"Aku tak-"
Brak!
Pintu ruangan dibuka dengan kasar.
"Jadi ini adalah alasan kenapa menantuku semakin kurus? Kesehatannya semakin menurun? Dan batinnya penuh tekanan?"
Mata Draco melotot, wajahnya menjadi sangat tegang, "mother?"
Narcissa melangkah masuk sambil menatap Draco tajam, "aku malu Draco! Aku malu karena aku merasa gagal mendidikmu!"
