🍎🍎
"Ta- tanganmu." Harry meremas tangannya sendiri yang sudah basah karena keringat dingin.
Draco dengan sengaja semakin mempertipis jarak diantara mereka, "kenapa tanganku?"
Dengan segenap keberaniannya, Harry menatap Draco, "lepaskan tanganmu."...
Harry menghela nafas, "bukannya begitu, tapi aku yakin nanti suasananya akan canggung."
"Tidak usah khawatir, nikmati saja," Hermione berusaha meyakinkan Harry.
Bagaimana Harry tidak kaget, saat ini mereka sudah berada di pelabuhan untuk menunggu pelayaran pribadi. Dan tiba-tiba kedua sahabat sehidup sematinya ini mengatakan bahwa Cedric akan sampai 10 menit lagi. Demi rambut badai sang bapak mertua, bisa-bisanya kedua sahabatnya ini mengajak Cedric tanpa sepengetahuannya. Bayangkan saja akan secanggung apa liburan musim panas ini.
Dan ide kedua sahabatnya itu muncul hanya karena Harry mengatakan bahwa tiket pesawatnya sisa satu dan sayang kalau terbuang begitu saja. Tadinya Harry mengira mereka akan mengajak Neville, atau Luna, atau Ginny, atau buckbeak (nama ayam peliharaan pak Hagrid, guru pelajaran fauna dan satwa liar mereka saat SMP)
Tapi kenapa harus Cedric si pangeran universitas?!
"Hai kak, senang sekali kak Ced bisa ikut bersama kami," Sapa Hermione.
"Aku juga sangat senang kalian mengundangku, terimakasih banyak." Balas Cedric.
"Kami pastikan liburannya akan menyenangkan, ya kan mate?" Ron menyikut lengan Harry.
Harry tersadar dari lamunan, "eh- uhm.. Ya! Haha.. Itu benar."
🥀🥀🥀
Saat menikmati perjalanan dalam kapal...
"Hei Ron! Kau lebih suka ayam goreng, ayam panggang, ayam bakar, atau sup ayam?" Tanya Theo sambil membawa nampan yang berisi bermacam jenis masakan ayam.
"Aku suka semuanya!" Jawab Ron semangat dengan mata yang berbinar.
"Kalau begitu ayo kita habiskan semuanya!" Tambah Blaise.
Dan disanalah Theo, Ron dan Blaise yang sibuk menghabiskan kuliner pesawat mereka di sebuah meja yang cukup besar yang letaknya berada dibagian belakang kapal yang cukup dekat dengan dapur.
Hermione menghela nafas melihat pemandangan itu dari meja lain yang lumayan jauh, "maafkan suamiku yang rakus itu, tadi dia sudah memakan dua piring mie goreng sebelum berangkat dan sekarang dia malah ikut mukbang ayam."
