Play Mulmed
(James Arthur - Safe Inside)...
"Shampoo di kamarku habis," ucap Jennie seraya bersandar pada sisi pintu dapur—memberi laporan pada sang Ibu yang tampak tengah menikmati teh di sore hari.Sang ibu mengangkat pandangannya dari tablet di depannya dan menatap Jennie lurus-lurus. "Makanya jangan pakai shampoo dengan boros."
"Aku keramas dua hari sekali, bukankah itu sudah sangat wajar, Bu?" Jennie mendengus dan mendudukkan diri di kursi meja makan yang berada di serong sang Ibu. "Mana uangnya? Aku akan beli sendiri."
"Bukan masalah berapa kali kau keramas, melainkan berapa banyak shampoo yang kau gunakan untuk rambut panjangmu itu," sahut Ibunya sembari melanjutkan bacaannya yang tertunda.
Gadis Kim itu menatap Ibunya tak percaya. Bahkan dalam hal-hal kecil semacam ini pun Ibunya mampu membuatnya merasa semakin tidak diharapkan kehadirannya. Lalu dengan dengusan napas keras, ia bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan sang Ibu yang menatap punggungnya. Sesampainya ia di kamar, ia meraih gunting yang ada di laci meja riasnya dan membawa benda tajam itu ke kamar mandinya. Dipandanginya rambut cokelat panjangnya serta pantulan dirinya yang ada di depannya dengan wajah datar.
"Ah, Ibu ingin aku memotong rambutku ya?"
Perlahan tangannya terangkat untuk menahan rambutnya dan tangan yang satunya bergerak menggunting rambutnya. Wajahnya tak menampilkan ekspresi apa pun selama ia menggunting rambutnya hingga sebatas bahu. Tenang saja, ia bukan tipikal gadis yang akan merasa menyesal setelah memotong rambutnya.
Setelah semua rambutnya sudah terpotong—cukup rata kendati hanya dilakukan sendiri, ia tersenyum ke arah cermin di depannya. "Wah, aku cantik juga ternyata!"
Jennie keluar dari kamar mandi dan meninggalkan begitu saja potongan rambut sisanya di kamar mandi. Langkahnya terasa ringan. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas ranjang dan menghubungi seseorang.
"Halo?"
"Jae, ayo bertemu! Aku tunggu di taman sungai Han ya!"
-My Jae-
Sembari menunggu Jaewon, Jennie mendudukkan dirinya di salah satu kuris taman dan memainkan ponselnya. Saat sedang asyik bermain game, ponselnya tiba-tiba berdering dan menampilkan panggilan masuk dari Jaewon.
"Kau dimana?"
Jennie menoleh dan memandang pada Jaewon yang tampak mencari keberadaannya di atas sepeda. Gadis itu tertawa kecil dan berseru, "Hei, aku di sini!"
Pemuda Jung itu tampak melotot kala matanya melihat rambut baru Jennie untuk pertama kalinya. Menurunkan dirinya dari atas sepeda, ia kemudian berjalan pelan menuju sang gadis yang senantiasa tersenyum. Jujur, ia sama sekali tidak menyangka bahwa sosok berambut pendek yang duduk di bangku tersebut adalah Jennie.
"Kenapa kau tiba-tiba memotong rambutmu?" tanya Jaewon seraya mendudukkan dirinya di sebelah Jennie. Tangannya bergerak menyentuh rambut sang gadis dan menyisirnya dengan jemari panjangnya. "Kau tampak cantik."
Jennie tak dapat menahan senyumnya saat mendapat pujian dari sahabat prianya itu. "Benarkah?"
"Tapi ada beberapa potongan yang tidak rata."
"Untuk itu aku memintamu datang kemari." Gadis itu memberikan cengiran lebarnya dan mengeluarkan gunting dari dalam tas selempangnya. "Bantu aku potong lebih rata ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jae (Spin-off "Miridical") [on going]
Fanfiction[Trailer Tersedia | Baku] -Jenwon- Banyak hari kuisi dengan renungan mengenai dunia yang kupikir membenciku sebab dengan tega memberikan pilu menyesakkan tak berujung di setiap hembusan napas. Hingga suatu hari, aku menemukan fakta bahwa ada bagian...