Play Mulmed
(Biagi - In Your Eyes)...
Semua murid Sekolah Menengah Atas YG terlihat begitu sibuk dengan buku mereka masing-masing, beberapa bahkan terlihat jelas tengah menghapal materi lewat catatan. Ini memang memasuki minggu ujian tengah semester, jadi bukan hal yang tabu jika semuanya tampak belajar. Namun di antara puluhan atau bahkan ratusan siswa itu, terdapat sepasang remaja yang justru sibuk bermain kejar-kejaran demi merebutkan sebungkus permen tangkai.
"Jae, aku juga mau!"
Jaewon menjulurkan lidah seraya mengacungkan tangannya tinggi-tinggi agar Jennie tak mampu meraih permen itu. Maklum, si Kim biang onar itu memang memiliki proporsi yang lebih pendek darinya. "Ambil sendiri!"
"Jennie Kim! Jung Jaewon!" Petugas kebersihan sekolah berteriak garang lantaran aksi kerjar-kejaran itu membuat daun yang susah payah dikumpulkannya kembali berserak. "Aku akan mengadukan kalian ada guru Kang!"
"Sial!" Jaewon selaku pihak yang baru saja menyelesaikan hukuman skorsnya lebih dulu menyelamatkan diri dengan lari terbirit-birit. Sebelum itu, ia menyerahkan permen di tangannya pada Jennie dan berkata, "Ini untukmu saja."
Jennie yang tak mendengarkan ancaman petugas kebersihan pun tersenyum puas. Tanpa merasa bahwa aura bahaya mengintainya, ia justru dengan santai membuka bungkusan permennya dan memasukkan makanan manis itu ke dalam mulut. Tak berselang lama, telinganya mendapat jeweran dari balik punggung.
"Hei, apa-apaan ka-" Mulutnya mendadak kembali terkatup saat menemukan Kang Ssaem memberikan tatapan garang ke arahnya. "Halo, Kang Ssaem!"
"Bahkan saat masa ujian pun kau masih bisa membuat masalah, Jennie Kim!" ujar guru galak dengan tatapan tajamnya itu.
Saat hendak bertanya apa kesalahan yang telah diperbuatnya, tatapannya tertuju pada kondisi sekitarnya yang begitu berantakan. Tak jauh dari sana, tampaklah petugas kebersihan yang berkacak pinggang. "Ssaem, aku-"
"Tidak ada alasan! Silahkan bersihkan halaman dan ikut ujian susulan pagi ini di ruang konseling!" Keputusan itu terdengar mutlak, tak ada tawar-menawar atau bahkan kesempatan melakukan pembelaan diri. "Kau mengerti?"
Menoleh untuk mencari keberadaan Jaewon, ia hanya bisa memicing kesal ke arah pemuda Jung yang berada begitu jauh dan menertawainya begitu puas. Sialan sekali!
-My Jae-
Sepulang sekolah, Jaewon mendatangi kelas Jennie untuk jalan-jalan sebelum pulang. Gadis itu terlihat masih menyusun peralatan ujiannya ke dalam tas saat ia mengintip dari jendela. Dilihat dari ekspresinya, jelas sekali soal yang diberikan bukanlah perkara sulit bagi sosok pintar Jennie Kim satu itu padahal Jaewon dengan otak pas-pasannya bahkan nyaris gila memikirkan jawaban.
Satu persatu siswa keluar dari ruangan itu dan Jaewon melebarkan senyuman terbaik ke arah Jennie saat gadis itu melewati pintu. Namun bukannya mendapat sapaan seperti biasa, Jennie justru mengabaikan kehadirannya. Mengingat kembali kesalahan yang dilakukannya, Jaewon lantas menepuk keningnya sendiri saat mengetahui apa yang membuat gadis itu marah. Dengan cepat, ia mengejar Jennie di lorong sekolah dan menghadang jalannya.
"Minggir!"
Kalau sudah seketus itu, Jaewon jadi sedikit takut untuk mengajak bicara Jennie. "Kau marah?"
"Kau marah?" ulang Jennie seakan tak percaya apa yang didengarnya dari pemuda Jung itu. Mendengus jengkel, ia kemudian berkata, "Aku lelah sehabis ujian. Lebih baik kau jangan banyak tingkah dan membuatku bertambah kesal."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jae (Spin-off "Miridical") [on going]
Fanfic[Trailer Tersedia | Baku] -Jenwon- Banyak hari kuisi dengan renungan mengenai dunia yang kupikir membenciku sebab dengan tega memberikan pilu menyesakkan tak berujung di setiap hembusan napas. Hingga suatu hari, aku menemukan fakta bahwa ada bagian...