2.

27 4 6
                                    

Pria itu noleh ke gadis yang di samping nya. "Kenapa?"

"Ya elu kenapa"

"Perasaan Gw gakpapa" jawab pria itu sambil menggarukan kepala bagian belakang nya yang sama sekali tidak gatal.

Tak kalah gadis itu pun memiring kan bibir atas nya bagian kanan dengan memasang muka judes dan memutar balikan bola mata nya.

Langkah demi langkah mereka pun sampai ke 'caffe' yang mereka kunjungi dan langsung memasuki tempat itu lalu mereka mencari tempat yang cocok untuk berdua. Karena keadaan 'cafe' itu sangat ramai gadis itu tergesa gesa menggambil benda yang ada di dalam tas hitam, kecil, mungil yang ia kenakan.

"Sibuk banget, nyari apa?" Tanya pria yang di samping nya tanpa noleh ke arah gadis itu dan masih sibuk mencari tempat.

"Nyari kadal!" sontak gadis itu.

Pria yang berada di samping nya pun sedikit terkejud setelah mendengar ucapan gadis itu dengan nada tinggi nya.

Dengan sibuk nya gadis itu sampai sampai dia tak sadar bahwa pria yang di samping nya sedang menatap ia dengan serius. Plis deh ah

"Dapett!!!" ucap wanita itu sambil mengangkat benda nya ke atas hingga mengenai wajah pria yang sedang menatap nya dengan sangat dalam.

"Allahuma" ringis pria itu sambil memegang wajah nya yang terkena tangan lembut milik gadis itu. Sedikit sakit namun ia sangat senang karena sedikit menyentuh area permukaan kulit nya.

"Eh eh maaf gw gak sengaja" khawatir gadis itu sambil menatap nya.

Pria itu hanya diam dan mengamati wajah gadis itu.

'Pengen gaplok sumpah' batin gadis itu yang tak kalah menatap tajam pria yang ada di hadapan nya. Gaplok aja gaplok

Gadis itu memakai benda ke wajah untuk menutupi hidung dan mulut nya yang baru saja ia temukan di dalam tas nya, tentu saja benda itu masker untuk melindungi virus virus yang ada pada zaman sekarang. Canda virus

"Dah yuk" pria itu menarik tangan gadis tanpa sadar dan menuju ke arah trmpat duduk yang berada di pojok bagian kanan tepat nya di dekat jendela agar sedikit merasakan angin alam.

"iiihh pelan pelan" ucap wanita itu yang sedikit sibuk dengan langkah kaki nya karena tangan nya sedang di tarik oleh pria yang menyebalkan itu.

Setelah sampai, mereka berdua duduk di tempat yang mereka pilih.

"Lo mau pesen apa?"

"Seblak"

"Heh di cafe mana ada seblak bodoh" pria itu menahan tawa agar gadis itu tidak malu.

"Terus?" jawab santai gadis itu dengan fokus ke ponsel nya tanpa menoleh nya.

"Di sini tempat minuman"

"Yaudah, samain aja"

Pria itu langsung memesan minuman kopi susu yang berasal dari amerika. Waww

Dengan sedikit kejenuhan pria itu mengetukan jari nya ke meja untuk memenuhi rasa kegabutan.

"Ouh iya, nama Lo siapa?" tanya pria itu sambil menyodor kan tangan nya.

"Nama gw vira" gadis itu membalas sodoran tangan nya dan mereka pun bersalaman.

"Nama yang cantik" ucap pria itu yang sedikit tidak jelas di dengar. Idie idiee

Dengan kesopanan nya, vira memasukan ponsel ke dalam tas nya yang tergeletak di atas meja dan menopang dagu di hadapan pria itu.

"Nama Lo siapa?" tanya vira kepada pria di depan nya. Yaiyalah mau nanya ke spa lagi

"Nama gukeck ezra" jawab ezra dengan sedikit sikap pakboy nya.

"Ko lu gk bilang sama gw klo Lu pinya nama"

"Dari bayi gw di kasih nama sama orang tua gw, karna kita baru ketemu jadi gak sempet kenalan pabo" jawab ezra yang sedikit kesal dan mengadukan gigi atas dengan gigi bawah nya.

Sedangkan vira hanya melihat kekesalan ezra dengan melipat bibir nya ke dalam sambil menahan ketawa.

Beberapa menit kemudian pesanan yang mereka pesan akhir nya datang dengan pelayan yang membawa nampan berwarna hitam yang berisi 2 gelas kopi.

Dengan serentak mereka ucap. "Makasi mbakk".ecieehhhh

"Mas sama mbak nya pacaran ya, sosweet banget" setelah mengucap itu pelayan langsung pergi meninggal kan mereka berdua.
Sedangkan vira dan ezra hanya saling lirik sambil meminum kopi yang di pegang nya masing masing.

"Mis simi mbik nyi picirin yi, siswiit bingitt, nyenye pacaran mata lu kita baru kenal" gerutu ezra sambil menatap minuman nya.
Vira yang cuma terkekeh melihat tingkah laku ezra yang sedikit menggemaskan.

"Apa Lo liat liat" sentak ezra.

Vira mengeluar kan lidah nya seakan akan mengolok ngolok ezra.

Ezra hanya bisa memendam rasa kesal nya terhadap vira, ingin rasa nya ia berkata kasar namun sadar ezra dan vira baru saja berkenalan dan tidak ingin hati nya tersakiti oleh perkataan nya.




Jadilah seperti pohon yang tumbuh dan berbuah lebat, di lempar dengan batu, tapi membalas nya dengan buah.
-abuBakar r.a

See you next time^^
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian

Semakin kalian mendukung semakin semangat buat update teruss^^






Bitterness That Leads To BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang