Jangan lupa vote!
Bunda langsung mencari ke sumber suara itu, terdengar dari arah kamar afma tapi orang orang di sana terlihat sangat baik baik saja.
Apa itu?
Dengan penasaran bunda langsung pergi ke arah kamar milik anak pertama nya yang terletak di belakang dekat dapur."Bunda ikut" ucap vira sambil berlari menghampiri bunda, lalu mengikuti nya di belakang.
Bagaimana dengan fahmi dan ayah?
Fahmi masih sibuk dengan game nya yang di temani oleh cemilan.
Sedangkan ayahh sedang istirahat di kamar, suara tadi memang terdengar oleh ayah dahulu, tapi ia sangatt lelah dan memilih untuk mengistirahat kan tubuh nya.****
"Woy sakitt!" ucap seorang pria.
"Ga peduli, lagian lu gaush berisik!"
Pria yang meringis kesakitan itu melempar sebuah benda yang sedang ia pegang. Benda itu milik afma, ia yang membeli nya dengan harga yang cukup mahal. Sangatt kencang lemparan sehingga orang rumah sempat mendengar suara itu. Pria itu langsung terdiam dan menatap afma sambil mendatar kan wajah nya.
"Ga sengaja gw ya Allah" ucap pria itu sambil mengambil kembali benda nya lalu di mainkan.
"Ga sengaja ga sengaja. Gw sumpahin botak lu kepala lu setann!"
"Gw kan ma--
" ada apa sih, tadi suara apa?" ucap gadis mungil yang mengeluarkan nada tinggi nya sambil memegang pinggang layak nya model.
"Eeee busett, adek cantik ngga boleh marah marah ya, nanti ga dapet jodoh" ucap pria yang sedang merayu rayu. Lalu teman yang di samping nya menyenggol lengan nya agar diam.
Kedatangan vira membuat semua nya hening. Para pria menatap vira dengan tatapan naksir.
Tapi vira tidak peduli itu, lagi pula. Mana mau ia berhubungan dengan teman kakak nya yang udah pada tua tua. Canda tua
Bunda pun langsung memegang pundak vira dan mengelus nya."Pirraa.. Kalo ngomong itu harus baik baik" ucap bunda dengan lembut.
Kakak nya yang sedang duduk di lantai seketika menatap vira dengan sekilas sambil mengangguk lalu menggambil cemilan dan mengunyah nya. Teman nya hanya mendengarkan. Ada yang bermain ponsel, ada yang sibuk dengan game nya, ada yang sibuk nyari kunci gitar. Ya sprti itu lah. Hanya afma yang mengamati sebagai keluarga.
Vira menatap dan tersenyum kpda bunda lalu berbalik badan.
"Iyya bunda hehe maafin yya""Iya gapapa."
"Tadi suara apa kak?" tanya bunda.
"Tadi suara--
"suara kentut!" ketus vira lalu berlari ke ruang tengah dan menghampiri fahmi.
Bunda hanya melihat nya sambil menggeleng geleng kepala nya pelan."Tuh anak kenapa sih bund, sekarang ketus bNget" ucap afma.
"Bunda juga gatau"
"Oh iya bunda. Tadi itu suara gitar, temen nya amma gk sengaja lempar benda nya tadi" jelas afma.
"Oohh gittu.. Yaudh, di kira bunda apa"
"Bukan apa apa bunda"
"Yaudh"
Bunda berjalan meninggal kan kamar itu.
Di tengah perjalanan bunda melihat vira yang sedang duduk berdua dengan sepupu nya."Kaya pacaran" ucap bunda pelan. Lalu melanjut kan langkah kaki nya menuju kamar.
"Fahmi, Lo belum selesai juga push rank nya?" ucap vira sambil menatap fahmi dengan pipi yang berisi angin.
"Blom, kenapa?" ucap nya
Vira tidak menjawab. Ia malahh membanting kan punggung nya ke sofa sambil bersedekap lalu menghembuskan nafas nya.
Fahmi telah sibuk mengalah kan lawan nya, ia ingin cepat cepat selesai agar ia bisa menemani vira. ."Aaaaaaaa.. SiaL !!!" teriak fahmi sambil membanting pelan ponsel nya ke meja lalu mengambil nya kembali. Vira hanya menatap nya dengan mata sipit. Fahmi mengeluarkan daftar game nya itu dan kembali menaruh nya.
"Kenapa ra ko pengen gw cepet cepet udhan sih"
"Gw pengen cerita tentang seseorang tau gk siii"
"Kaga"
Tatapan vira kepada fahmi begitu sangat tajam, fahmi membalas tatapan nya itu namun tidak kuat.
Tatapan vira ini bukan tatapan biasa. Ia memendam kesal kepada sepupu nya itu.
Tatapan nya semakin tajam lalu vira memukul kencang dada fahmi sehingga fahmi meringis kesakitan."Aduhh, sakitt tau ga" rengek fahmi sambil memegang dada nya.
"Kaga"
"Cepet mau cerita apa, gw dengerin ko" ucap fahmi yang masih memegang dada nya.
"Tapi Lo jangan tidurr"
"Ya ngga lahh"
"Jadi giniii...
∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆
Seru ga si??
Gw buat cerita ini ngasal tapi ada fakta tentang pasangan mereka juga.Jangan lupa tinggal kan jejak kalian.
Lanjut di part selanjut nya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness That Leads To Beauty
RomantizmJika engkau menginginKan seorang wanita yang baik maka jadilah orang yang baik pula. Karena sesungguh nya jodoh adalah cerminan dari diri kita sendiri. -Vira☙