Pria berBaju putih polos , berambut hitam yang sedikit panjang, dengan sepatu hitam yang ia kenakan telah berjalan melewati koridor koridor sekolah dengan wajah ketampanan nya, ia adalah fahmi. Sepupu dari vira yang mencari ilmu di satu sekolah.
'Brug!!!'
Suara yang di dengar oleh fahmi terdengar sangat jelas yang berasal dari gudang sekolah.
Fahmi benar benar memperjelas suara tadi, langkah kaki nya tertuju ke sana.
Sampai di depan pintu gudang sekolah fahmi memberhentikan langkah kaki nya. Tangan kanan fahmi mengangkat dan ingin membuka pintu gudang itu tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundak nya dari belakang.'Pukkk'
"Lagi ngapain Lo di sini?" ucap alfin.
Fahmi sedikit terkejut karena kedatangan fahmi yang tiba tiba menepuk pundak nya.
Fahmi tidak menjawab pertanyaan alfin, ia hanya mengedikan bahu nya.
Seorang yang menepuk pundak fahmi adalah alfin, alfin adalah teman sekelas vira sekaligus sahabat fahmi. Namun kini fahmi masih menduduki kelas delapan"Apa"
"Gw tdi lagi jalan trus gw ngedenger suara dari arah sini , maka nya gw samperin" jawab fahmi
"Alah ga penting, paling cuma barang barang yang di dalem pada jatuh"
"Gitu yak" fahmi menjawab sembari menggarukan kepala nya lalu mengangguk. Alfin pun hanya memainkan alis nya ke atas seolah berkata iya.
****
Ezra dan vira berada di kantin sedang melakukan perintah dari bu eni.
Mereka duduk berhadapan di kursi panjang dengan meja yang ada di hadapan nya."Ezra" panggil vira kepada pria yang ada di hadapan nya sambil menopang dagu.
Namun ezra tidak menjawab nya, karena ia sibuk dengan ponsel nya sendiri dengan kaki kanan yang ia tumpangi ke kaki kiri.
Dengan kesal karena tidak di saut, vira pun menggebrak meja dengan kencang, bahkan orang orang yang ada di kantin pun kaget dan seketika hening lalu pandangan mereka beralih ke vira. Jangan kan mereka, pria yang ada di hadapan nya pun sangat kagett, ponsel nya hampir kebanting. Genggam kuat kuat masss ponsel nya.Dengan kemaluan, vira hanya mengigit bibir bawah nya dengan ekspresi raut wajah yang memerah. Ia sangat maluu apa yang baru saja terjadi.
"Ngapain si pake gebrag meja segala, jantungan nih gue" ucap ezra sambil memandang manik manik bola mata vira.
"Lo sii di panggil kaga nyaut" jawab vira sambil membangun kan diri nya dan berjalan menuju ibu ibu kantin yang sedang menyiap kan pesanan nya. Ezra hanya melihat langkah kaki nya sambil menggarukan kepala nya yang sama sekali tidak gatal.
*****
Sepulang sekolah tiba...
Vira yang masih sibuk membereskan buku buku di dalam kelas dengan keheningan, para siswa siswi sudah pulang mungkin hanya ada beberapa saja yang masih di sekolah krna keperluan nya masing masing.
Vira berjalan menuju perpustakaan untuk menaruh buku LKS di sana."Oy vir" tiba tiba najwa datang dan muncul di hadapan vira secara tiba tiba.
Vira pun kaget sampai sampai buku yang ingin di taruhnya tiba tiba terjatuh mengenai kepala nya."Aauuu sakitt anjrot, kenapa sih ngagetin mulu ish" rengekk vira sambil memegang kepala nya.
"Eh maap maap gw ga bermaksud ngagetin Lu ko" jawab najwa sambil mengambil dan kembali menumpuk buku buku yang terjatuh tadi.
"Oke gapapa ayem fain"
"Btw pulang sama siapa virr?" tanya najwa.
"Kaya nya gue ga di jemput, gw pulang sendiri. Orang rumah pada sibuk"
"Gitu yaaa, gw juga ga bisa pulang bareng Lo, gw pulang bareng sama firda"
"Iya gapapa"
"Gw duluan yaa virrr sorry"
Najwa pun meninggal kan vira yang masih di perpustakaan. Vira hanya mengangguk dan melihat langkah kaki najwa yang sedikit demi sedikit menghilang.
Rasa capee vira pun muncul, sejenak vira duduk di kursi dan mengeluarkan ponsel nya yang ia gunakan untuk bercermin dan merapihkan jilbab nya.Karena keadaan sekolah sudah sangat sangat sepi vira langsung jalan keluar sekolah dan melewati parkiran sekolah, disana masih terlihat beberapa motor, vira pun masih memandangi parkiran itu sambil berjalan, dan tiba tiba ada seorang pria di parkiran. Vira pun memberhentikan langkah kaki nya dan melihat jelas siapa pria yang ada di sana.
Namun vira sadar bahwa itu tidak penting, vira lanjut berjalan, lengan nya di masukan ke dalam saku baju padang yang ia kenakan."Ngenggg viraaa" suara seorang pria berasal dari belakang. Setelah mendengar suara itu vira langsung menoleh nya. Kendaraan nya pun berhenti di hadapan vira. Pria itu pun membuka pelindung kepala dan mematikan kontak mesin nya.
"Mau pulang bareng gak?" ucap ezra.
Pria itu adalah ezra. Dengan tawaran ezra, vira tidak langsung menyetujui nya walaupun ia pulang sendiri dan jalan kaki. Vira diam smbil memikirkan tawaran ezra."Lama ahh" ezra langsung menarik tangan vira. "Ayo naik dari pada pulang sendiri, panas juga".
Vira langsung menaiki kendaraan yang ezra pakai dengan posisi memiring.
Kalo kata orang sunda mah (dendang)
•••••••
Dari pada lama nungguin bedug , mending baca cerita BTLTB dulu yuk.
btw kalo cerita nya garing dan kurang formal mohon di maklumi karna aku juga masih belajar.
Jangan lupa tinggal kan jejak kalian
Lanjut di part selanjut nya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness That Leads To Beauty
RomanceJika engkau menginginKan seorang wanita yang baik maka jadilah orang yang baik pula. Karena sesungguh nya jodoh adalah cerminan dari diri kita sendiri. -Vira☙