4

19 4 11
                                    

Happy reading...






Karena waktu sudah larut malam. Vira segera masuk ke dalam kamar nya dan merapikan tempat tidur nya, lalu ia ke dapur untuk mengambil air putih untuk cadangan malam.

"Mau kemana?" tanya abang nya yang sedang duduk di sofa sambil menyantap cemilan.

"Ke dapur ambil air" jawab nya dengan lesuh.

Abang nya hanya mengangguk dan merasa keheranan dengan ekspresi wajah vira yang tidak biasa nya bermalas malasan menjawab pertanyaan.

Setelah selesai mengambil air, vira langsung balik ke kamar nya dan menaruh air itu di meja. Lalu dia merapikan buku buku yang berada di sana dan di tumpuk menjadi satu.

"Ah elahh hari ini gw kenapa si" ucap vira sambil duduk di kasur dan menghembuskan nafas nya.

Waktu sudah menunjukan pukul 21:40 .
Vira pun segera tidur dan memejamkan mata nya.

Ilustrasi :vira yg sedang tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi :vira yg sedang tidur.

"Aakkhh gw ko kefikiran vira" ucap ezra sambil mengacak ngacak rambut nya.

"Besok gw kabarin lagi aja deh"

Ezra pun langsung mencharger ponsel nya lalu membantingkan tubuh nya ke kasur.

"Aakkhhh"

Ezra pun langsung memejamkan mata nya dan terlelap tidur.




•••••••••••




Ke esokan pagi..

"Mahh ezra berangkat sekolah dulu" teriak ezra yang sudah mulai keluar dari rumah nya.

"Ehh sarapan dulu" ucap santi mama nya ezra. Ezra pun tidak menjawab suruhan mama nya dan langsung pergi.

"Aneh banget akhir akhir ini tuh anak" ucap papa nya.

Ezra pun berangkat ke sekolah menggunakan ojek pribadi nya.

Ezra memiliki keluarga yang sangat sederhana, miskin tidak dan kaya pun tidak. Jadii kebutuhan sehari hari nya selalu terpenuhi. 

"Ezraaaa!!!" teriak seseorang di pintu gerbang sekolah sambil melambaikan tangan nya.

"Ehh virr" jawab ezra dengan biasa.

Vira pun menghampiri ezra dan memegang tangan nya.

"Masuk bareng yukk" ajak vira.

"Gamau ahhh"

Vira pun langsung memasang wajah lesuh dan memasang pipi yang di isi oleh angin sambil menatap ezra dengan mata berkaca kaca.

Bitterness That Leads To BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang