Bitterness That Leads To Beauty

12.

Tringgg...

Bell sekolah tiba..sedikit demi sedikit  Siswa siswi SMP JAYA PURNAMA tengahh meninggalkan sekolahh.

*****

Waktu menunjukan pukul 01.12. Gadiss yang memiliki pipi tembem itu tengkurap di atas permukaan kasur bersama sahabat nya yaitu najwa. Tiba saat nya untukk menceritakan semua hal bahwa saat ini vira sedangg jatuh cinta kepada seseorangg. Namun, ia bingung harus dari mana dulu untuk memulai cerita nya.

"Ehkem" agar tidakk gugup vira berdeham untuk memulai percakapan nya kepada teman di samping nya. 
"Gw boleh cerita gak?"

Sahabat nya itu menoleh ke arah vira lalu duduk di hadapan nya. 
"Kalo ngga?"

Hanya basa basi. Mungkin najwa hanya becanda, tapi tatapan vira kini serius. Ia mengisi angin di pipi nya lalu mengeluarkan nya secara kasar.

"Huuffttt yaudah deh" berharap najwa akan mau mendengar cerita nya, ternayata ngga.

"Heyy.. Boleh dong, sini mau cerita apa?" najwa mendekatkan badan nya lalu memegang kedua tangan vira. Dan kini ia sedang berhadapan sambil bertatap mata.

"Ehmm ngga deh, gw rasa gak penting" vira tersenyum sekilas lalu melepaskan pegangan tangan najwa dan langsung meraih ponsel

"Beneran?"

Sebagai jawaban, vira hanya mengangguk sambil menutup mata pelan.

*****

"Broo Lu gakk jajan nih"

"aelahh kaya anak kecil aja gw jajan kaya begituan". 

Ezra mendorong pelan kepala teman di samping nya.
"Mau jajanan anak kecil ato ngga, ini sama aja jajanan, semua orng bisa makan" ucap ezra.

Teman nya bengabaikan ucapan ezra,ia malah menghisap benda panjang yang ia selipkan di 2 jari.

....

Posisi ezra kini sedang nongkrong di warung dekat rumah nya, mungkin bagi diri nya sudah menjadi rutinitas nongkrong dan kumpul bersama teman, kapan lagi ia bisa berkumpul kaya gni? Lagi pula ia sudah menjungjung kelas tertinggi yang artinya sebentar lgi akan merasakan perpisahan. Mungkin jika ada waktu luang saja jika ingin bertemu dengan teman teman nya. Tetapii.. Orang tua ezra menyuruh ia untuk sekolah sambil belajar ilmu agama, yang artinya pesantren. Dan ezra sudah menyetujui perintah orang tua nya, jadii.. Setelah lulus SMP ia akan lanjut ke pondok pesantren.

"Zra zra liatt dehh noh vira" ucap teman nya yang tergesa gesa bicara sambil menepuk pundak ezra.

"Snty donggg akh"

Wanita yang berakaian rapi dan sopan ituu tengah berjalan menghampiri banyak laki laki yang sedang melihat nya. Mungkin tujuan nya hanya ke warung.

Setelah beberapa detik kemudian, langkah demu langkah vira telah sampai di warung itu. Ia tidak memperdulikan laki laki yang sedang menatapnya, ia pun tidak ngeh kalo ada ezra di sana. Firasat vira ini terbayang kalo ada ezra di sekitar sini, jantung nya berdegup kencang, berbicara kepada penjual saja rasa nya tidak bisa.tidak tau kenapa, ia merasa baru kali ini di lihat oleh laki laki jantung nya sudah seperti mau copot. Ia berusaha bilang ke penjual apa yang ia beli dan setelah selesai apa yang di beli, vira memutar balik badan nya dan melangkah pulang. Baru dapat beberapa langkahh seseorang menyebut nama nya.

"Virr"

Dengan sedikit terkejud, vira menoleh ke belakang agar ia tau siapa yang telah menyebut sepotong nama nya.
Dan ternyata orang yng menyebut nya itu ialah ezra, dan setelah vira tau kalau itu ezra, jantung nya berdegup semakin kencang. Ia menyantol kan jari telunjuk kanan dan kiri nya di bawah perut sambil menunduk.

Ezra meraih saku celana nya dan meletakan tangan nya di dalam sana, lalu menghampiri vira dan berusaha melihat muka vira yang saat ini masih tertunduk.

"Hey Lo knpa?" tanya ezra.

"Gkpp, emang kenapa?" jawab nya memberanikan untuk menatap ezra.

"Ko nunduk tadi?"

"Gapapa, cuma malu aja banyak laki, di liatin pula"

"Ishh ishh ishh gak biasa nya kaya gitu" ledek ezra sambil mencolek dagu vira lalu terkekeh.

Melihat tingkah laku ezra yang ngeselin, vira memiringkan bibir atas nya. Masih menatap ezra vira pun melirik sekilas teman teman ezra di sana. Di saat vira melihat teman nya, mereka sedangg memandang vira dan ezra layak nya menonton bioskop.

••••••

Jangan lupa share link.

Tangerang, 18 juni 2021