❖0.2

5.5K 432 62
                                    

Read it, enjoy it, and give your vote + comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment



▌▌▌▌▌▌▌▌






Perjalanan itu terasa amat menyiksa dan panjang. Tubuh Jisung dilempar begitu saja dengan kasar oleh bodyguard Jaehyun ke bagasi dan dikunci dari luar. Jisung berusaha menendang, berteriak, meronta, tetapi pada akhirnya dia kelelahan dan kehabisan oksigen. Menyadari bahwa ruang bagasi ini begitu sempit dan pengap dengan asupan oksigen yang makin menipis, Jisung terdiam. Ia berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar keras, campur aduk antara rasa takut dan ingin tahu, akan dibawa kemanakah dirinya ?

Lama sekali Jisung menunggu, sampai akhirnya mobil itu melambat. Terdengar suara pintu gerbang yang berat dibuka, lalu mobil itu melaju lagi, melambat, dan kemudian berhenti. Suara pintu mobil dibanting. Dan syukurlah, ada gerakan membuka bagasi. Jisung bersiap melompat dan menyerang siapa saja yang membuka pintu bagasi itu, lalu kabur. Ah ya Tuhan, semoga semudah itu.

Pintu bagasi terbuka sedikit dan secercah cahaya masuk melalui celah yang hanya dibuka sempit.

"Jisung." Itu suara Jaehyun dan lelaki itu memanggil namanya. Wajah Jisung langsung pucat pasi. Lelaki itu sejak awal sudah mengetahui penyamarannya!

"Aku akan membuka pintu bagasi ini, tapi kau harus berjanji untuk bersikap tenang dan tidak memberontak." Ada seberkas senyum di suara Jaehyun. Kurang ajar. Lelaki itu pasti sedari tadi sudah menertawakan kebodohannya!

"Kau ada di rumahku, dan perlu kau tahu, para pengawalku sangat tidak ramah. Kusarankan kau turun dengan sikap penurut dan tenang, demi dirimu sendiri, karena para pengawalku mungkin akan melukaimu kalau kau bertindak bodoh." Ramah Jaehyun.

Jisung memejamkan matanya frustrasi. Dari informasi yang dia dapatkan, rumah milik Jung Jaehyun sangatlah luas, lokasinya pun terletak di kawasan elite pinggiran kota. Rumah itu dipagari dengan pagar tinggi di sekelilingnya dan setiap akses masuk dijaga oleh pengawal-pengawal Jaehyun. Tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke area rumah ini tanpa sepengetahuan Jaehyun. Begitupun, tidak akan ada orang yang bisa keluar dari rumah ini tanpa seizin Jaehyun.

"Bagaimana Jisung? Apakah kau berjanji untuk bersikap baik? Dan aku akan mengeluarkanmu secara manusiawi. Atau kau memilih bertindak bodoh lalu mungkin aku akan mengikatmu dalam karung dan kusekap di gudang." Suara Jaehyun di luar menyadarkan Jisung dari lamunannya.

"Kenapa kau membawaku kemari?" Ucap Jisung penuh keberanian. Terdengar suara Jaehyun yang terkekeh di luar sana.

"Menurutmu kenapa? Apa kau pikir aku semudah itu diracuni di tempat umum? Apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau selama ini mengendus-endus mencari kesempatan untuk membalaskan dendammu?" Suara Jaehyun terdengar dekat.

✔️Sleep with The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang