❖17

4.3K 343 37
                                    

Read it, enjoy it, and give your vote + comments!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read it, enjoy it, and give your vote + comments!





▌▌▌▌▌▌▌▌






Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Jaehyun duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Johnny masih menungguinya di sana, sementara Yoongi sudah berpamitan, karena puteranya membutuhkannya. Yoongi bilang akan kembali besok pagi.

Lalu terdengar tangisan bayi. Tangisan bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya. Jaehyun terkesiap dan saling berpandangan dengan Johnny, tubuhnya semakin menegang. Apakah itu suara anaknya? Tiba-tiba lampu menyala hijau, dan seorang perawat keluar, memanggilnya.

"Tuan Jung Jaehyun."

Jaehyun diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi.

"Ini Putera anda Tuan Jaehyun, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi." Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini.

Jaehyun mengamati bayi itu dengan takjub. Mahluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Jisung, darah dagingnya, yang tumbuh dari percintaannya dengan Jisung. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Jaehyun memusuhinya dulu terasa begitu konyol.

Anak laki-laki ini adalah anaknya. Buah cintanya dengan Jisung. Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Jung, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus. Sejenak Jaehyun masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Jisung. Jisung.. bagaimana dengan isterinya?

"Suster." Jaehyun memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik.

"Bagaimana dengan isteri saya?" Suster itu melirik ke ruang operasi.

"Masih belum sadar Tuan, kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi di waktu-waktu mendatang. Anda bisa menengoknya nanti ketika dia sudah dipindahkan dari ruangan operasi ke ruangan ICU." Lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksanya menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.

Jika dulu, Jaehyun pasti akan membentak, memaksa, dan menggunakan cara yang kasar agar bisa dituruti kemauannya. Dia ingin melihat Jisung segera! Kenapa para dokter yang tidak becus itu begitu lama menanganinya???

Tetapi Jaehyun menahan dirinya. Tidak. Mereka sedang menyelamatkan isterinya. Dia tidak boleh mengganggu mereka, karena nyawa isterinya taruhannya.




✔️Sleep with The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang