❖0.6

4.3K 349 53
                                    

Read it, enjoy it, and give your vote + comments!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read it, enjoy it, and give your vote + comments!





▌▌▌▌▌▌▌▌







Kopi sudah dihidangkan, pertanda meeting santai itu telah usai. Beberapa lelaki memilih keluar untuk merokok, sedangkan Taehyung memilih untuk duduk diam di ujung sofa. Netra tajamnya mengamati Jaehyun yang masih sibuk mempelajari berkas-berkas di tangannya. Jaehyun bukanlah lelaki yang bisa membaur, lelaki ini penyendiri dan wataknya yang terkenal tempramen membuat orang-orang segan mendekatinya.

Taehyung tidak akrab dengan Jaehyun, mereka hanya berbicara tentang bisnis. Dan apabila menyangkut bisnis, Jaehyun cukup kooperatif. Kerja sama mereka telah membuahkan banyak keuntungan bagi perusahaan masing-masing. Taehyung ragu untuk menanyakan perihal Jisung kepada Jaehyun. Rasanya terlalu aneh untuk membahas masalah itu di sini. Tetapi isteri tercintanya telah berhasil membuatnya berjanji untuk melakukannya. Taehyung berdehem, menarik perhatian Jaehyun dari berkas-berkas yang ditelusurinya dengan serius.

"Kami...  Aku dan isteriku bertemu dengan kekasihmu semalam." Kepala Jaehyun langsung terangkat seperti disentakkan. Ia menatap Taehyung dengan waspada.

"Oh ya?" Nada suaranya terdengar santai, tetapi ketegangan di dalam suara Jaehyun tidak bisa menipu Taehyung. Ada sesuatu di sini, pikir Taehyung dalam hatinya, ada sesuatu yang dirahasiakan oleh Jaehyun.

"Yah, dia berkenalan dengan isteriku kemarin, dan berbicara panjang lebar dengannya." Taehyung berusaha memancing Jaehyun dan sepertinya pancingannya kena karena mata Jaehyun langsung menyipit dan menatapnya curiga.

"Apakah dia mengatakan sesuatu kepada isterimu?" Taehyung menatap Jaehyun lurus-lurus.

"Dia meminta tolong kepada isteriku untuk diselamatkan, agar dia bisa keluar dari rumahmu." Bibir Jaehyun mengetat membentuk garis tipis, lalu dia segera berdiri.

"Bilang pada isterimu untuk tidak melakukan apa-apa. Submissive itu milikku, dan siapapun tidak akan bisa melepaskannya dari rumahku, kecuali atas seizinku." Jaehyun menatap Taehyung lurus, menimbang-nimbang.

"Aku menghormatimu Taehyung, kau adalah salah satu dari sedikit orang yang aku hormati dan aku tidak ingin hubungan saling menghargai ini rusak. Maaf, aku permisi dulu karena ada janji pertemuan dengan pihak lain setelah ini." Setelah mengangguk kaku, Jaehyun melangkah pergi meninggalkan ruangan meeting besar itu.

Taehyung duduk diam lalu menyesap kopinya, matanya masih menatap pintu di mana Jaehyun menghilang di baliknya. Tingkah Jaehyun mengingatkannya kepada dirinya dulu. Senyum muncul di bibir Taehyung. Jaehyun mungkin akan mengalami hal yang sama seperti dirinya, jika dia tidak berhati-hati kepada Jisung.



***


Ketika pintu kamarnya dibuka dari luar, Jisung tidak menyangka kalau Jaehyun-lah yang masuk. Lelaki itu telah sepenuhnya mengabaikannya akhir-akhir ini. Jisung bahkan hampir tidak pernah melihat lelaki itu, kecuali dari pemandangan ketika Jaehyun memasuki mobilnya di teras bawah yang kelihatan dari jendela lantai dua tempat Jisung dikurung.

✔️Sleep with The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang