LiS (09) || Kenyataan

48 2 0
                                    

Plagiat?

Plagiat itu apa, sih?

Plagiat semacam mengambil barang milik orang lain seenaknya tanpa meminta izin pada yang punya. Hanya saja plagiat ini melakukannya hanya sekedar suka sama cerita dan pembawaan karakter merupakan tokoh ceritanya.

Itulah mengapa cerita dan karakternya terkuat paling banyak digandrungi hingga menimbulkan fantasi menjadi-jadi saat terbayang artis kesukaan ada di dalam cerita tersebut.

Contohnya apa terjadi sama Masyu dan Gina--lagi-lagi pasangan suka adu mulut pedas itu.

***

"Gyaaa! Masyu gila! Menyebalkaaan!" teriak frustasi seorang Gina Anastasya saat memperlajari bahan-bahan buat proposal nanti. "Dia itu kenapa, sih?!" tanyanya sambil menarik kuat rambut panjang sebahunya.

"Ada apa, Yang?" tanya Rexy mencegah Gina menarik rambutnya kencang. "Jangan nyakitin rambutmu! Nanti rontok!"

Gina menghempaskan tangan Rexy, mendelik tajam. "Biarin!"

"Ada apa denganmu, Gin?" Rexy kembali bertanya karena Gina akhir-akhir ini aneh, menurutnya.

Gina meraih kertas-kertas tadinya disusun rapi, dilemparkan ke segala arah tanpa memperdulikannya sama sekali. Kertas-kertas tipis bertuliskan usahanya selama ini dibiarkan jatuh berserakan di tanah rumput basah, tak perduli kertas itu basah.

Rexy termangu melihatnya, cepat-cepat memungut kertas-kertas itu dan menaruhnya agar menjadi dari jangkauan Gina. Rexy menatap Gina terduduk lemas seraya menunduk.

"Gina benci sama Masyu, Rex," isaknya sedih.

Rexy menghampiri Gina, duduk di sampingnya kemudian merangkul Gina dan mengelus lengannya perlahan. Rexy tak tahu mengapa Gina seperti ini. Apa alasannya?

"Rex ..."

"Ya, Sayang?"

"Masyu meng-copy proposal Gina, lalu seenaknya bilang kalau itu punya Masyu," ucapnya lirih menyentak Rexy.

"Ba--bagaimana bisa?" katanya kaget, melotot lebar. "Bukannya kamu kemarin capek-capek menulis sampai-sampai kamu begadang selama dua hari?!" Gina menggeleng lemah.

"Gina tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Cuma sekelebat ingatan, Gina pernah lihat Tatiana melihat proposal Gina saat itu--"

Mengerutkan kening, Rexy merasakan ada yang aneh memotong perkataan Gina sedang mengingat-ingat. "Tatiana? Gadis pernah disukai Masyu itu, 'kan?" tanyanya tak percaya.

Gina mengangguk. "Entahlah, Rex. Gina tidak terlalu pusing pada apa yang orang itu lakukan. Bukan urusan Gina," desahnya menyandarkan kepala di bahu kekar Rexy.

Terdiam, Rexy berpikir sedemikian rumitnya berharap bisa menanyakan perihal penjiplakan mengira itu karyanya sendiri kepada Masyu. Toh, notabene Masyu adalah sahabatnya walau beda jurusan.

Lebih baik tanpa mengatakan semua ini pada Gina.

***

"Jadi, kamu menuduh aku, Rex?"

Masyu kesal setengah mati atas tuduhan sepihak dari Rexy, merupakan kekasih tercinta Gina Anastasya. Rexy, yang sedari tadi terus bertanya mengacuhkan pertanyaan Masyu.

"Aku tidak menuduh. Jawab saja, Mas. Dari mana kamu dapat proposal itu?" pintanya terus berusaha mendapatkan jawaban.

"Rex, biar pun aku satu fakultas dengan Gina bukan berarti aku jiplak punya Gina, dong. Apa hak aku? Aku 'kan tidak sampai segitunya menyakiti orang," ujarnya berkacak pinggang.

Life is Simple ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang