LiS (17) || Home

12 3 2
                                    

Rumah adalah tempat ternyaman di segala singgahan lain di dunia ini. Tempat terindah di mana di dalamnya ada keluarga menunggunya pulang dan mengharapkannya datang.

Sebuah senyuman terukir menyambutnya dengan tangan terbuka. Tidak ada gurat kemarahan dan kekesalan ketika menapakkan kaki ke teras rumah. Dikelilingi rimbunan pohon dan luasnya halaman hijau.

Meskipun bukan rumah dikategori tidak sesuai dengan pilihan hati dan otak, tetapi di dalamnya penuh warna. Hanya warna warni menggambarkan suasana hati penuh keceriaan dan kebahagiaan.

***

Gina, gadis cantik masuk ke dalam ruangan disebut ruang tamu disambut hangat oleh isteri Satria, Alleara. Uluran tangan meraih tegangnya tangan Gina, menyalurkan sebuah kehangatan sekalian membimbingnya masuk.

"Selamat datang, Gina Sayang." Alleara tersenyum ceria. "Selamat datang di rumah kami sekaligus rumah kamu, Sayang."

Di hadapan Gina, di samping Alleara, ada Sariasha berlari cepat segera memeluknya penuh kerinduan. Ada Mayumi dan Gintara. Juga Satria mengangkat tangan seraya melambaikan tangan.

Wajah-wajah mereka tidak menunjukkan kekesalan dan ketidak sukaan ketika Gina memasuki teras maupun ruang tamu ini. Walaupun berupa senyuman tipis, tetapi genggaman tangan di lengannya dan pelukan kasih Sariasha menyatakan segalanya.

"Boleh ya, Satria, Gina tinggal di sini? Bareng asisten Gina, Mbok Septi. Sekalian ada yang bantuin Kak Alle dan Kak Mayu," tukas Masyu sedang menenteng koper milik Gina.

"Tentu saja. Rumah ini selalu terbuka untukmu." Gintara tersenyum. "Bukankah aku ini adalah Kakakmu, dan aku sudah anggap kamu Adikku?"

Tepukan di bahu dan renggangan di pinggang menandakan rasa seribu kebersamaan membawanya menuju lingkup kekeluargaan pernah ditinggalkan sebab pilihan tidak sesuai harapannya selama ini. Dekapan hangat penuh kasih sayang milik Gintara menjawab semuanya.

"I'm home."

"Welcome."

***

Rumah janganlah dianggap tidak layak untuk berteduh akibat pikiran yang mendengar sesuatu tidak baik. Bila memang tidak sesuai menurut pilihan, cara baik adalah ke tempat penuh kehangatan bukan pelarian. Sampai kapan pun berlari untuk menghindar, langkah kaki dan gerak tubuh tetap menuju rumah.

Itu pilihan terbaik, bukan?

[Life is Simple (17) END]

***

27 Agustus 2015

Life is Simple ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang