LiS (19) || Sakit Hati

23 3 0
                                    

Yeay! Kembali lagi ke Gina-Rex. Ditambah ada perempuan satu lagi.

***

Sakit hati itu apa, sih?

Setelah sakit dikarenakan apa, apa bisa disembuhkan dalam berbagai cara?

Belum tahu perumpamaan sakit hati itu layaknya bagaimana. Apa yang dilakukan setelah sakit. Selesai melamun karena membayangkan sebelum sakit, apa bisa berefek hingga sekarang sampai-sampai nilai pun anjlok.

Orang belum berpacaran itu susah, tetapi sangat menghayati betapa sakitnya diputuskan seseorang. Apalagi seseorang adalah sahabat, teman atau saudara sendiri. Sakitnya tidak main-main dan siap menghajar siapa saja telah menyakiti orang itu. Kalau itu laki-laki, tetapi kalau perempuan mungkin akan menamparnya.

Sesudah terkena kesakitan hati, apa mampu disembuhkan setelah cari yang baru? Tidak mungkin.

Itu dikemukakan setiap sudut pandang masing-masing pernah mengalami sakit hati karena ditinggalkan. Apalagi sakitnya dilakukan oleh orang yang merupakan cinta pertama atau cinta sejati.

***

Berpelukan semakim erat semakin menyesakkan. Gina memeluk Rifaella tanpa henti, tiada melepaskan. Semakin hari, Gina merasakan matanya bengkak akibat sembap. Hatinya sudah terjerumus ke jurang terdalam dan menabrak tanah di bawah juram tersebut.

"Hari ini telah menjadi bukti bahwa Orexy akhirnya meninggalkan aku," ucap Gina tersedu-sedu. "Dia memutuskan aku."

"Gina, ini belum sepenuhnya berakhir," bujuk Rifaella.

Gina menarik diri dari pelukan Rifaella. "Ini buktinya, Rifa. Di mana dia tertawa, terkekeh dan senang bersama perempuan barunya. Perempuan selama ini aku tidak suka melihatnya," geram Gina mengempaskan badannya ke ranjang, menutup wajah melalui lengannya.

Siapa yang tidak menyangka, Orexy yang begitu enggan berdekatan dengan perempuan akhirnya menjalin hubungan padahal usia pemutus hubungan Gina dan Rexy baru berjalan sekitar 5 minggu. Hebat sekali.

Usapan lengan Gina menekankan Gina bahwa ini kenyataan. Bahkan Gina tak sanggup menerima kenyataan yang ada.

"Jika kamu tidak suka pada semua tingkah laku Rexy, lupakanlah." Rifaella ikut berbaring di sebelah Gina sembari memeluknya. "Tidak pantas kamu bersama dia ketika kamu tahu dia tidak layak masuk ke relung sanubarimu. Dia bukan belahan jiwamu, Gina. Itulah kenyataannya," ujar Rifaella lembut.

Memantapkan diri melupakan kesakitan hatinya, Gina mengangguk mengerti. Memeluk sahabat sehati, Gina tertidur dalam dekapan Rifaella. Mengabaikan dua orang senantiasa menunggu kabar baik.

Setengah terbuka, Rifaella menyuruh keduanya minggir dari sana membiarkan Gina nyaman. Tanpa ada bantahan, keduanya menutup pintu secara perlahan.

***

Kabar buruk tersebar lagi, yaitu Salsha menampar Masyu. Entah apa alasannya sampai-sampai Masyu tak sanggup melawan atas perlakuan semena-mena Salsha yang menghardik sekaligus memukul pipinya.

Rifaella mengajak Gina ikut tersentak kaget mendengar itu semua, terutama melihat langsung tepat di depan mata sendiri. Masyu memalingkan muka akibat tamparan keras terdengar di indera pendengar Rifaella dan Gina, menyebabkan Salsha berbicara kasar pada Gina yang tak tahu apa-apa.

"Oh, jadi ini perempuan pantas kamu lindungi? Bukan aku?! Iya?!" bentak Salsha emosi, membutakan hati nurani. "Bodoh sekali kamu, Mas, memilih perempuan tidak tahu diri yang menghancurkan kamu akibat mulut tidak sopan santun dia?!" tunjuk Salsha ke arah Gina yang bersembunyi di balik punggung Rifaella.

Life is Simple ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang