Finalis Olimpiade Guru (OGN)

13 0 0
                                    

Mungkin aku pernah punya mimpi bisa bersaing di tingkat nasional. Tapi aku tidak pernah menyangka jika mimpiku menjadi kenyataan. Segala sesuatunya aku jalani mengalir seperti aliran air yang tenang. Tanpa riak dan gelombang yang menghantam, aku ikuti aliran tersebut.

Sebagai seorang guru yang mengajar di desa, jauh dari kota kabupaten bahkan propinsi, ternyata tidak membatasi gerakan dan kesempatan untuk berkompetisi. Aku malah bersyukur, karena keadaan itu memberikan banyak peluang untukku.

Bertugas di SMP besar dan tertua di daerah , mempunyai kesempatan bagiku untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh dinas pendidikan. Salah satunya seleksi olimpiade guru mapel matematika. Seleksi ini diadakan setiap tahun sekali. Setelah mengikuti beberapa kali seleksi di tingkat kabupaten, akhirnya kesempatan ke propinsipun terbuka hingga menghantarkan ke tingkat Nasional dengan lolosnya sebagai Finalis OGN utusan propinsiku mapel matematika.

Aku guru hebat? Itu salah satu sebutan teman-teman yang di tujukan padaku. Tapi aku tidak merasa bahwa aku hebat, aku hanya merasakan bahwa aku adalah orang yang beruntung. Beruntung karena mendapat kesempatan untuk bersaing ditingkat nasional bersama guru-guru mapel matematika dari seluruh propinsi di Indonesia.

Tak pernah terlintas dalam benakku akan berada diantara orang-orang hebat. Ternyata banyak hal yang aku jauh tertinggal. Kemampuan yang aku miliki belum ada apa-apanya. Semua itu membuka mataku lebar-lebar, aku harus lebih banyak lagi belajar.

Aku tak berani bermimpi untuk menjadi juara di kompetensi OGN yang aku ikuti. Meskipun belum berhasil menjadi yang terbaik di tingkat Nasional, aku sangat bersyukur. Sudah bisa menjadi bagian dari kegiatan itu bagiku sungguh sangat luar biasa. Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Begitu juga dengan kesempatan yang aku dapatkan. Aku yakin semua yang aku dapatkan sudah dirancang oleh Allah SWT yang maha berkehendak.

Sebagaimana firman-nya dalam Al- Qur'an surat At Talaq ayat 2-3 yang artinya :
"…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

Aku senang jika ada siswaku yang mau diajak untuk mengikuti kompetisi matematika yang diadakan selain dari Diknas. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan dana untuk mengikuti ajang tersebut. Aku mengapresiasi keinginan mereka dengan memberikan bimbingan belajar tambahan gratis tanpa meminta bayaran. Bersama siswaku kami mempelajari soal-soal kompetisi yang pernah ada. Bagiku, semangat mereka itu sudah membuatku bahagia dan secara tidak langsung akupun menjadi tahu beragam soal dan teknik menyelesaikan soal-soal dalam suatu kompetisi.

Aku yakin, inilah balasan dari apa yang sudah aku perbuat. Aku semakin yakin bahwa tidak ada sesuatu perbuatan baik itu yang sia-sia. Semua akan ada balasannya cepat atau lambat. Selama kita ikhlas melaksanakannya tidak akan ada beban.

Saat keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti OGN tidak ada prosesi atau pelepasan secara khusus seperti layaknya seorang atlet atau kontingen suatu kegiatan akan berlaga, semua berjalan biasa saja.
Meskipun apresiasi yang diberikan biasa saja tak mematahkan semangatku. Toh aku mengikuti kompetisi ini bukan karena ingin mengharapkan apresiasi. Aku berangkat bersama dua orang teman lainnya utusan propinsiku dengan mapel yang berbeda. Meskipun kami dipertemukan dalam waktu yang singkat, rasa kekeluargaan sangat kental dan hingga sekarang kami masih menjalin komunikasi satu dan lainnya.

Menjadi Finalis OGN sekaligus menjadi kali pertama aku menginjakkan kaki di Jakarta. Ibu kota negara ku yang sibuk dan terkenal dengan macetnya yang selama ini hanya kusaksikan lewat televisi. Hotel mewah telah dipersiapkan untuk tempat peserta menginap selama pelaksanaan OGN. Saat malam pembukaan , semua peserta untuk seluruh mapel yang di lombakan berkumpul dalam sebuah ruangan yang sangat luas dan ditata sedemikian rupa dan membuatku terkagum-kagum. Seperti dalam mimpi berada di sana dan diantara orang-orang hebat tersebut. Belum pernah aku berada dalam kondisi seperti itu. Berkumpul dengan semua utusan dari seluruh propinsi dengan mapel yang berbeda tapi dalam satu balutan jaket yang sama.

Jejak Literasi KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang